Happy reading ❤
Vano termenung ia baru saja di acuh kan oleh seorang gadis. Vano terus menatap punggung mungil itu yang hilang di telan oleh tikungan koridor sekolah.
Sedangkan di sisi lain....
Liliana terus berjalanenuju toilet
Sesampainya di toilet dia bercermin, rambut yang ia kuncir kudanya sedikit berantakan ia mulai merapihkan penampilan nya, melepas kacamata bulat yang membingkai mata indahnya .Entah mengapa rasa sepi itu kembali hinggap di dadanya, bibirnya melengkungkan senyuman tipis namun matanya sudah berkaca kaca dadanya mulai naik turun menahan tangis, ia menghembuskan nafas dengan perlahan kembali mengatur nafas nya.
Ia segera membasuh wajah nya dengan air, membuat Liliana agar terlihat lebih fres .ia kembali memakai kacamata bulatnya dan berjalan menuju kelasnya.
Sedangkan kelas Liliana terdengar sangat ribut, ntah ada keributan apa di dalam kelas Liliana.
Ia masuk kelas tanpa menghiraukan kelas yang sangat ribut
Anjir bu maya kasih ulangan mendadak
Tamatlah riwayat mu nak
Auto dapet telor bulet
Yaelah segala ulangan
Duh auto ceramah panjang nih
Liliana mendengar teman teman nya ribut karna ada ulangan harian
' pantas kelas heboh ada ulangan ternyata' fikirnya
Kelas yang tadinya sangat ribut langsung menjadi hening, karna sumber keributan kelas sudah datang, Bu Maya guru kiler yang mengajar pelajaran kimia, itu datang dengan tampang yang sangar.
Semua nya merasakan hawa yang mencekan dari guru itu, namun tidak untuk gadis berkacamata bulat itu ,ia terlihat biasa saja.
" Baik anak anak saya akan mengadakan ulangan harian, dengan jumlah soal mencapai 30 soal " ucap Bu Maya dengan suara tegas dan lantang nya.
Banyak pandangan tak percaya , yang para murid itu lempar kan pada bu maya
30 soal anjir
Gilaa meledak dong otak gua
Aduh siapin ac otak gua udah panas
Yatuhan tolong hamba mu ini
Gak kira kira yaallah
Astagfirulah sampe istigfar gua
Yatuhan tolong hamba mu yang ternista kan karnanya
Bu niat banget nyiksanya
Kurang banyak bu!
Udah lah pasrah aja.
Celetuka celetukan yang sangat mendramatis itu, keluar dari bibir para siswa 11 IPA 1 itu.
" Sudah kerjakan jangan berisik "
Kalimat yang terdengar tegas itu, membuat para siswa diam.
Setelah memberikan lembar kertas yang kira kira 5 lembar itu, Bu Maya langsung kembali ke kursinya.
Kelas langsung hening, semua murid kelas 11 IPA 1 itu langsung fokus mengerjakan soal yang sudah di berikan oleh guru terkiler mereka.
30 menit berlalu......
Terdengar kursi berdecit dari arah barisan paling belakang kelas , suasana kelas yang sangat sunyi, membuat para penghuni kelas menoleh ke arah suara.
Terlihat Liliana yang bangun dari kursi nya, dan berjalan ke arah meja guru di mana bu maya duduk.
" Ada apa Liliana? " tanya Bu Maya
" Saya sudah selesai bu " ucap Liliana dengan suara lembutnya.
semua teman sekelasnya sempat terpaku dengan suara lembut yang halus itu mengalun dengan indah di telinga mereka, dan di teruskan dengan mulut yang terlihat terbuka, dengan apa yang di katakan Liliana, mereka semua melongo.
Gilaseh
Aaaa kapan gua bisa gitu
Anjer pinternya gk tanggung tanggung
Gua baru ngerjain 5 soal
Apa daya ku yang hanya remahan rengginang
Otak nya terbuat dari apa siii
Itu otak apa bah gogle neng
Aaa makin cinta sma Liliana deh
Dih caper!!
Pengen punya otak
Sok pinter !!
Banyak pendapat tentang Liliana ada yang positif dan ada yang negatif .
Namun Liliana, tidak menghiraukan celetukan celetukan dari teman nya, dan yang tadinya kelas tenang menjadi agak ribut, karna tidak sedikit pula yang mengomentari Liliana
" Sudah jangan ribut " suara tegas Bu Maya mengintrupsi, membuat kelas yang ribut menjadi kembali hening.
Bu Maya mengambil kertas kertas yang ada di tangan Liliana.
Bu Maya melotot ke arah angka angka yang ada, Bu maya sedikit heran ,padahal materi ini ia jelas kan dengan tidak terlalu rinci .
tapi Liliana bisa mengerjakan dengan cara dan rumus yang ada, dan Liliana menggunakan dua cara di setiap nomer cara yang mudah dan cara yang sulit.
Ah rasanya sangat membanggakan punya siswi seperti Liliana.
Bu maya tersenyum ke arah Liliana di balas senyum tipis oleh siswi pintar itu.
Bu Maya tetap saja terkejut walau pun ini sudah terlalu biasa karna,Memang selalu liliana yang bisa mengerjakann tugas yang ia beri,sekalipun penjelasan nya singkat dan tak seperencin.
" kamu boleh keluar Liliana " ucap Bu Maya dengan suara yang terdengar lembut, namun tegas itu.
Liliana tersenyum tipis dan menganggukan kepala nya, sebagai sopan santun dan mulai melangkah kan kaki untuk meninggal kan kelas.
Huh suara nya jarang terdengar bukan, dan sekalinya terdengar itu akan membuat kalian terpaku,huh gadis yang ajaib!.
Liliana berjalan di koridor yang sepi, saat ia menuju taman belakang ia mendengar tawa yang cukup keras, dan sepertinya taman belakang sedang ramai padahal sekarang sedang dalam masa KBM. ( kegiatan Belajar Mengajar ).
Ia mulai medekat dengan langkah pelan, dan di sana ia dapat melihat ada 5 laki laki, tiga di antar mereka sedang tertawa satu di antara mereka tersenyum tipis, namun satunya lagi hanya berwajah datar.
Itu adalah Vano dan kawan kawan nya, sebenarnya Liliana tidak mengenal mereka namun saaa ia menolong Vano, ia hanya mengenal wajah mereka tanpa tau, nama atau pun kepopuleran mereka.
Namun ia sering mendengar teman teman nya di kelas menggosip kan hal buruk tentang Vano, teman teman nya dan geng yang vano pimpin itu, geng yang sangat terkenal akan kesolidaritasa mereka .
Ia pun menyembunyikan identitasnya kalau ia yang menolong vano kepada vano dan teman teman nya karna ia tidak ingin di kenal banyak orang walaupun ia termasuk most wanted girl di sekolah nya.
Vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author juga!
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliana ( Selesai & Belum Revisi! )
Novela JuvenilLiliana seorang gadis cantik dengan kesan misterius karna banyak nya rahasia yang tersimpan oleh dirinya sendiri. pencinta warna hitam,abu,dan warna gelap lainnya karna menurutnya warna itu seperti dirinya. Si pencinta makanan pedas,dan minumann...