bgn:31(pada siapa?)

15.6K 1.2K 35
                                    

Happy reading ❤





















Vano, Liliana, Jastin Iqbal Steven dan Varel berjalan ke luar aula,

" Yes akhirnya kita liburan juga" ucap Iqbal

" OMG gk sabar banget deh, liburan sama kalian nanti di sana pokok nya kita harus bareng bareng, kubur Jastin sama pasir"ucap Steven  di potong oleh Jastin

" enak aja lu aja yang di kubur pake pasir" protes Jastin

Steven tak menanggapi.

" akhirnya terbebas juga dari rumus rumus memusingkan plus memuak kan itu" ucap Iqbal

" harus cepet cepet belanja nih gue, belanja apa aja ya? Baju baru ahhh" ucap Steven

" ngapain pake baju baru?  nora ah lu mah ! " ucap Iqbal

" tapi bener deh gk sabar ke bali"

"Iya gk sabar liat buleeee" ucap Jastin

" apalagi yang body nya kaya gitar spanyol, beuhhhh" lanjut Jastin

" anjir cewe mulu lu mah"
Celetuk Iqbal

" emang dasar playboy kelas kakap lu" ucap Steven

Liliana, Vano, dan Varel hanya mendengarkan celotehan mereka tanpa menanggapi.

Mereka sampai pada kelas Liliana.

" duluan ya" ucap Liliana lembut

" yoi Lii" ucap Iqbal

" kalau ada yang godaan bilang ya sama aa Jastin" ucap Jastin

" hati hati myLili" ucap Dteven

Sedangkan Vano dan Varel hanya memgguk pelan, Liliana menanggapi ucapan mereka bertiga juga dengan mengguk pelan.

Vano dan teman teman  nya pun berjalan menuju kelasnya , yang bersebelahan dengan kelas Liliana

Liliana masuk ke dalam kelas dan langsung menduduki bangkunya.

Ia duduk dan membuka bukunya membaca buku sejarah yang ia pegang dengan tenang

Tiba tiba Andi, Ketua kelas.  Dari kelas Liliana memberi intruksi pada teman teman nya,  agar tak berisik.

di tangan Andi ada tumpukan kertas yang terlihat rapih.

" Woy dengerin baek baek yaa" teriak Andi

" yoi Di! " ucap para kaum adam  di kelas Liliana

" ngapain si di ganggu aja " ucap Lina seorang siswi yang ada di kelas dengan kesal .

" nih surat izin ke bali" ucap Andi sambil menaikan tangan nya yang di isi dengan tumpukan kertas yang terlihat rapih.

Dan mulai membagikan mertas kertas itu kepada para penghuni kelas.

" katanya besok surat nya  harus udah di kembalikan"ucap Andi

" kembaliin nya  ke gua aja , kalau ada yang ngak boleh sama orang  tua nya kasih tau alasan nya,jelasin sendiri ke Bu Dini" ucap andi

" jadi kalau nggak ikut harus ada alasan nya? " celetukn seiring cewe berambut sebahu

" iya harus ada alasan yang jelas dan masuk akal" ucap Andi

"Harus  besok banget nih di kasih lagi ke lu nya?"ucap Icha dengan malas 

"Iya" jawab Andi pendek

" kalau orang tua nya lagi ngak ada di
Rumah, gimana Di? " ucap Dio

" ngak tau deh tanya Bu Dini aja sana" ucap Andi

Andi  mulai membagikan kertas kertas itu kepada para penghuni kelas.

Dan kini, ia berjalan ke tempat duduk Liliana.

" nih Li surat nya" ucap Andi pelan saat melihat Liliana yang sedang membaca buku paket  sejarah.

Sebenarnya Andi melihat, Liliana tak memperhatikan nya saat ia memberi informasi seputar surat izin tadi.

" Li ?lu ngedengerin kan apa yang gua omongin tadi di depan " tanya nya dwngan nada tak enak ke pada Liliana.

Liliaan mengangkat wajah nya menoleh ke arah Andi

Andi terlihat tersenyum tak enak Ke arah Liliana.

"Iya aku denger ko" ucap Liliana pelan

Andi memasang wajah tak enak, "maaf ya bukan nya gimana gimana, gua tanya gitu, takutnya lu ngak tau pengumuman tadi nanti lu bingung sendiri" ucap Andi  dengan senyum canggung yang menghiasi wajah nya.

Liliana, mau sefokus apa pun baca buku tapi telinga nya tetap mendengarkan apa yang di bicara kan sekitarnya.

Liliana tersenyum tipis ke arah Andi

" iya ngak pa pa"ucap nya

Andi sempat terpaku dengan senyuman tipis namun sangat  manis itu.

" yaudah iya gua bagian lagi ya" pamitAndi

Liliana mengguk Pelan.

Andi berjalan meninggal kan Liliana.

Liliana mengambil surat izin yang  tergeletak di meja nya

Ia  memandang kosong surat izin orang tua yang ada di tangan nya

Pada siapa aku meminta izin  Batin ya.perih































Vote dan komen janagn lupa ❤❤
Folow akun author juga ❤

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang