bgn:29( hukuman)

16.1K 1.2K 8
                                    

Happy reading ❤















Setelah mendapatkan wejangan dari bu Maya selaku guru BK Hukuman yang di  dapat Vano dan Liliana adalah lari lapangan, sebanyak 10 putaran.

Liliana dan Vano pun lari berdampingan,
Vano seakan menghalangi matahari yang cukup terik pada pagi ini dengan badan yang tinggi dan atletisnya

Liliana yang di sandingkan dengan Vano tentu terlihat begitu mungil

Vano terus memperhatikan Liliana yang berlari bersama nya,peluh mengalir dari dahi Liliana,sama sepertinya yang sudah di banjiri peluh.

Saat sudah sembilan putaran Vano semakin intens melihat ke Liliana
Ia menunggu erangan keluhan dari Liliana,gerutuan kecapean.

tapi ia tak mendengar apa yang ia harapkan

Ia tak mengeluh?tak menggerutu?
Batin Vano sedikit heran.

Sepuluh putaran mereka sudah menjalani.
Mereka langsung bergabung pada gerakan senam dari barisan masing masing.

Vano yang mulai berjalan ke arah teman nya mulai di goda oleh teman teman nya

Gimana bos?

Si bos bisa pdkt juga ternyata,kirain langsung tembak langsung mau.

Gilee ye gebetannya level tinggi

Gimana bos rasanya ngenoncengin princess sekolah

Ya enaklah ya masa sial si

Ye ginama tau bego

Ah bos mylili punya gue juga

Heh emang dia mau ama lo

Celotehan celotehan itu masuk ke gendang telinga nya, namun sama sekali tak ia tanggapi.

Vano masib memikirkan kejadian kemarin tentang apa yang ia lakukan bersama Liliana,tentang apa yang ia ceritakan pada gadis itu

Liliana gadis baik,ia tak akan menyebarkan mama semua rahasia nya,pasti.

Ia merasakan nyaman yang tak ia rasakan di orang lain kecuali di mamah nya

Ucapannya,yang terkandung makna, semangat terus menjalani hidup,seperti mama nya yang suka memberikan nasihat lewat kata kata lembut.

Suara lembutnya mengikatkan akan mamah nya yang selalu berkata lembut senakal apa pun dirinya.

Kini di samping kanan pojok lapangan Vano malah memikirkann Liliana, Tanpa mengikuti senam yang sedang di lakukan teman teman nya.

Satu jam kemudian......

Senam sudah berahir, sekarang kantin  penuh dengan siswa siswi yang merasa kehausan.

Liliana duduk di pinggir lapangan,sebenarnya dia haus,Namun tak seperti hari hari sebelumnya ia selalu membawa makanna dan minuman sendiri

Kini ia tak sempat, untuk menyiapkan makanan dia telat bangun.

Tadi pagi pun ia tak sarapan dulu,ia hanya meminun segelas air lalu ia berangkat dengan motor maticnya itu

Dan ada saja kesialannya hari ini,dan saat ia menuju sekolah ban motornya betus terkena paku,di hukum di sekolah dan sekarang merasa ke hausan tanpa ada yang peduli.

Ia menatap ke tengah lapangan para kaum adam sedang bermain basket dengan semangat

Mereka saling mengeluarkan skill mereka untuk menarik perhatian sang princess sekolah, namun Liliana sama sekali tidak tertarik melihat permainan yang di main  kan oleh para kaum adam itu.

Pikirann nya malah mengelana jauh

Hingga rasa dingin di pipinya membuatnya terkejut hingga menoleh ke arah samping.

Ternyata Vano yang menempelkan air mineral dingin di pipinya, ia tersenyum tipis saat Liliana menoleh

" nih"  ucap Vano sambil menyidorkan air mineral itu.

"Buat saya" ucap Liliana baku.

Vano tersenyum tipis,ia mengaguk.
Liliana memandang heran ke arah  Vano

" sebagai tanda terimaksih yang kemarin" ucap Vano.

Liliana mengguk dan mengambil air mineral itu

"Terima kasih" ucap Liliana

Vano hanya mengangguk pelan, ia meluruskan pandangan nya ke  tengah lapangan

Liliana meneguk air meneral itu dengan pelan.

Suasana antara Vano dan Liliana hening,
Namun tertutupi dengan suara sekitar mereka.

Tiba tiba suara dari speker sekolah terdengar

"  di perintah kan  kepada siswa siswi SMA SATELIT untuk menuju aula. pengumuman untuk hari ini,akan di beri tahu di aula." Suara tersebut keluar darinpengeras suara yang ada di sekolah.

Vano melihat ke arah Liliana, Liliana pun menengok ke arah Vano
" ayo ke aula"ujar Vano dan Liliana mengaguk

Lalu mereka pergi ke aula bersama berjalan bersebelahan.

Saat mereka melewati koridor,banyak pekikann pekikan iri,mendukung atau pun menghina mereka.

Tapi mereka terus berjalan tanpa memperdulikan sekitar mereka

Mereka hanya berjalan terus dengan pandangan lurus menuju aula sekolah.

Tak perduli apa pun tanggapaan dari orang lain








Vote dan komen jangan lupa !❤
Folow akun author ❤

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang