9. PELUKAN HANGAT

7.9K 381 27
                                    

"Lo itu bagai langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dengan kerlap-kerlip indahnya."

–Naufal Aksa Sanjaya


Nabila kini sedang menunggu Naufal tepat di depan ruang Osis SMA Perjuangan. Naufal bilang sepulang sekolah ia ada rapat Osis.

Sudah hampir 30 menit Nabila menunggu dikursi panjang yang terletak di sebelah ruang Osis. Ia menoleh kala mendengar suara pintu terbuka. Menampilkan beberapa anak Osis yang berjalan keluar.

Nabila tersenyum ke arah mereka begitupun mereka yang membalas sapaan Nabila dengan tersenyum ramah juga. Kala melihat sosok yang tak asing berjalan keluar pintu Nabila langsung mengingatnya.

Faris, kakak kelas yang waktu itu tidak sengaja menabraknya. Faris menoleh ke arah Nabila lalu tersenyum.

"Hai," sapanya ramah.

"Hai kak," Nabila membalas.

"Nungguin Naufal ya?"

Nabila mengangguk pelan, "Iya kak."

"Gue duluan," Nabila mengangguk. Setelah itu Faris sudah tidak terlihat.

Melihat Naufal keluar dari ruang Osis Nabila lantas berlari kecil menghampiri nya.

"Hai kakak ganteng," sapa Nabila.

"Bil lo kenapa?" tanya Naufal heran.

Nabila mengerjapkan matanya beberapa kali, "Bila nggak papa kak, emang kenapa?"

"Sejak kapan jadi manggil gue kakak ganteng," ujar Naufal.

"Sejak tadi di rooftop, lagian kan kakak emang ganteng jadi Bila panggil kakak ganteng," ucap Nabila.

Obrolan keduanya terhenti kala seorang siswi yang Nabila yakini adalah kakak kelasnya. Menatap Nabila dengan pandangan tidak suka. Dia Alena.

Ia melewati keduanya dengan tatapan yang tertuju pada Nabila. Tatapan itu begitu menusuk. Setelah Alena melangkah pergi Nabila masih terus menatap perempuan itu.

"Kenapa?" tanya Naufal.

"Itu siapa kak?" Nabila malah bertanya balik.

"Itu Alena, pengurus Osis juga," ujar Naufal.

"Oh Kak Alena hehe," ucap Nabila. "Kayanya dia nggak suka sama aku deh kak," terdengar nada sedih dari ucapan Nabila barusan.

Naufal memegang pundak Nabila, "Nggak selamanya semua orang akan suka sama kita," ujarnya mengingatkan.

Nabila mengangguk pelan, "Nanti malam jalan mau?" tanya Naufal.

Nabila mengangguk antusias, "Mau banget kak," ucap Nabila semangat.

"Yaudah nanti malam gue jemput ya," Naufal mengelus pelan puncak kepala Nabila.

"Sekarang pulang," Naufal menggenggam sebelah tangan Nabila berjalan menuju parkiran.

Setelahnya ia memakai helm full face-nya dan menaiki motor sport-nya. Nabila yang sudah memakai helm lantas naik ke atas motor besar itu.

Memegang pundak Naufal. Namun Naufal membawa kedua tangannya untuk melingkar pada pinggang cowok itu. Nabila hanya diam dan menurut. Naufal menjalankan motornya keluar kawasan SMA Perjuangan.

Saat sampai di pekarangan rumah Nabila ia memberhentikan motornya.

"Kakak hati-hati di jalan," ucap Nabila setelah turun dari motor dan melepas helm-nya.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang