Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]

10. JADIAN?!

Hai semua ketemu lagi nih sama aku

Mana yang kangen?

Aku minta tolong banget sama kalian untuk vote dan coment ya, tolong banget hargai aku.

Love you all 💙💙

Happy Reading!!
.
.

"Saya sayang sama kamu. Hati saya sudah memilih kamu untuk menjadi pemiliknya. Kamu mau jadi pacar saya?"

Nabila baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Pagi ini ia masih berada di rumah sakit menjaga ibunya. Nabila sangat-sangat bersyukur karena semalam ibunya sudah siuman dan akan segera pulih.

Ia berjalan mendekat ke arah brankar yang di tempati oleh mamanya. Ratna tersenyum melihat putrinya yang terlihat begitu ceria pagi ini. Nabila lantas menyalimi tangan Ratna dan berpamitan bahwa ia akan berangkat ke sekolah.

"Ma, aku berangkat dulu ya," Ratna mengangguk.

"Hati-hati sayang."

"Berangkat sama siapa?" tanya Rafael yang baru saja membuka pintu.

"Nggak tau, Bang," jawab Nabila.

"Yaudah ayo sama gue," ucap Rafael.

"Dia sama gue," tiba-tiba seseorang berbicara tepat di belakang nya.

"Anjir! Gue kaget setan!" Rafael lantas terkejut akan kehadiran Naufal yang tiba-tiba ada di belakangnya.

Naufal sendiri hanya menaikan sebelah alisnya dan berjalan melewati Rafael begitu saja. Ia menyalimi Ratna yang sudah tersenyum kepadanya.

"Nabila biar berangkat sama saya, Tante," ucap Naufal sopan.

"Ya sudah kalau begitu."

"Heh, gue dilewatin gitu aja," sungut Rafael.

"Terus gue harus gimana?"

"Ya, say hay dulu gitu sama gue," Naufal sendiri tampak acuh akan ucapan Rafael. Ia lebih memilih menggandeng salah satu tangan Nabila dan berjalan kearah luar kamar rawat Ratna.

"Kapan-kapan aja," ucap Naufal berhenti tepat di hadapan Rafael.

Setelah itu Naufal benar-benar menarik Nabila ke parkiran rumah sakit.

"Udah sarapan?" tanya Naufal.

"Udah kok," balas Nabila semangat.

"Hari ini ada latihan basket, mau nemenin?"

"Hm, tapi Bila harus jagain Mama," ucap Nabila.

"Yau–," belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Nabila sudah memotongnya.

"EH, BILA BISA KAK BISA!" sela Nabila bersemangat.

"Pulang sekolah ya," Nabila mengangguk.

"Udah ayo berangkat," Naufal berjalan ke arah motornya dan menaikinya, memakai helm-nya begitupun Nabila.