6. CEMBURU?

9.9K 476 36
                                    

"Yang udah jadi milik gue, gak akan pernah lepas dari genggaman gue."
-Naufal Aksa Sanjaya

Naufal memarkirkan motornya di halaman yang sangat luas. Hari ini ia kembali ke rumah untuk menemui bundanya.

Naufal melangkah masuk ke dalam rumah nya. Rumah yang begitu besar ini sangat sepi.

"Den Naufal udah datang?" ucap Bi Inah.

Naufal tersenyum ramah lalu menyalami nya dengan sopan, " Iya, Bi."

"Bunda dimana, Bi?"

"Nyonya ada di kamarnya, Den," ucap Bi Inah ramah.

"Kalau gitu Naufal ke kamar Bunda dulu, Bi," Naufal berjalan menaiki anak tangga.

Ia melangkahkan kaki menuju kamar bunda nya. Mengetuk pintu terlebih dahulu lalu masuk. Yang dilihatnya pertama kali adalah bundanya yang sedang duduk di tepi kasur sambil memandang album foto keluarga.

Di dalam album foto itu ada dua orang anak laki-laki yang berada di tengah lalu sepasang suami istri yang berada di kanan kiri mereka. Foto itu adalah Naufal, Revan, bundanya dan juga ayahnya yang nampaknya sudah tidak memperdulikan lagi keluarganya.

Naufal merendahkan tubuhnya lalu tersenyum ke arah bundanya yang rupanya sedang menyeka air matanya. Ia mencium tangan kanan bundanya dengan lembut lalu memeluk nya erat.

Tangis yang tadi tidak terlalu deras kini berubah menjadi tangis yang begitu deras dan itu membuat Naufal yang mendengarnya merasakan sakit di hatinya.

Sudah tiga tahun lamanya ayahnya pergi dan sesekali kembali hanya ingin melihat nya dan juga Revan tanpa mau memperdulikan bundanya. Entah apa kesalahan bundanya sampai ayahnya berselingkuh dan meninggalkan nya. Naufal sudah tidak perduli lagi dengan laki-laki itu, ia tidak akan memaafkan nya karena sudah membuat bundanya seperti ini.

Naufal melepas pelukannya perlahan lalu mengusap air mata bunda nya. Dulu, meski bunda nya sibuk sekali bekerja dan jarang sekali memperhatikannya akan tetapi ia tetap perempuan yang melahirkan nya dengan mempertaruhkan nyawanya demi ia bisa lahir ke dunia ini.

"Bunda jangan sedih," ucap Naufal lembut.

"Bunda gak sedih kok," ujar Rania.

Naufal tersenyum, "Bunda udah makan?"

Rania menggelengkan Kepala nya pelan, "Belum."

"Kalau gitu makan bareng sama Naufal mau?"

Rania mengangguk senang, "Mau."

Naufal langsung merangkul bundanya dan berjalan keluar kamar, akan tetapi suara seseorang memberhentikan langkah keduanya.

"BUNDA YUHUUUU REVAN PULANG, ADA ALYSHA JUGA BUN," teriak Revan yang membuatnya saling pandang. Rania terkekeh dan Naufal yang mendengus karena abangnya itu selalu saja heboh.

Keduanya berjalan menuruni anak tangga. Yang pertama kali mereka lihat adalah Revan yang sedang membantu Alysha menyiapkan makanan di dapur. Alysha Ratu cathwin adalah pacar Revan, keduanya sudah berpacaran sejak SMA sampai sekarang mereka kuliah.

"Hai Bunda," sapa Alysha lalu menyalami Rania dengan ramah.

Rania tersenyum, "Hai Al."

"Masih mau sama abang gue kak?" tanya Naufal tanpa rasa bersalah.

"Eh oncom! Maksud lo apa ya, jangan mempengaruhi pacar gue deh," sewot Revan.

"Selama dia masih waras gue mau sama dia Fal," ucap Alysha sambil terkekeh.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang