"Setiap harinya hal yang paling ingin aku lakukan adalah memastikan bahwa kamu baik-baik saja." - Naufal Aksa Sanjaya
"RANGGA SINI ANJIR!" ucap Adit berteriak. Ia berlari menghampiri sahabatnya yang sedang berjalan santai di lorong menuju kelas.
"Apaan sih dongo!" balasnya.
"Gila gila pacar lo di gangguin sama Deni sama Pandu!" ucapnya melihat perubahan raut wajah sahabat nya menjadi tidak bersahabat.
"Dimana?" tanya Rangga emosi.
"Itu di kantin lagi bareng sama Nabila juga," ucapnya.
"Kenapa lo malah kesini anjing!" Rangga langsung berlari tergesa-gesa ke arah kantin dimana Dhita dan Nabila berada. Adit pun langsung berlari menyusul sahabatnya itu.
Disisi lain Naufal yang sedang berhadapan dengan Pandu dan Deni Kakak kelasnya itu lantas menatap keduanya dengan pandangan tajam. Ia menyembunyikan tubuh gadisnya di belakang tubuhnya. Bahkan Dhita pun sudah menggenggam sebelah tangan Nabila erat. Keduanya memang sangat ketakutan saat Pandu dan Deni menghampiri keduanya.
Pandu dan Deni siswa kelas XII IPA 5 yang terkenal dengan kenakalan nya. Kedua orang itu sangat membenci Naufal karena Pandu selaku tim basket yang sangat menginginkan jabatan sebagai ketua harus di kalahkan oleh Naufal. Kemampuan Naufal dan Pandu tidak kalah jauh sebenarnya namun Naufal lebih pintar memainkan taktik permainannya dan ahli dalam mengelabui lawannya.
"Jangan ganggu cewek gue," ucapnya datar.
Pandu terkekeh, "Emang mau dia sama lo?" tanyanya meremehkan.
Naufal masih berusaha terlihat tenang dan tidak tersulut emosi. Ia masih mencoba untuk menahan emosinya.
"Urusan sama lo apa?" tanya Naufal datar.
"Elo yakin cewek lo itu tulus sama lo?" tanya Pandu memperhatikan Nabila.
"Cewek lo boleh juga. Cantik, buat mainan lo oke lah," ucap Pandu memandang Nabila dengan pandangan menilai.
"Jangan kurang ajar!" balas Naufal tajam.
"Bagi-bagi aja lah Fal sama kita," sahut Deni.
Naufal berdecak dan memandang remeh keduanya, "Dasar cowok-cowok nggak ada guna," balasnya membuat Pandu emosi.
"Siapa cowok yang nggak ada guna?!" tanya Pandu emosi.
"Masih bisa tanya?" tanya Naufal dingin.
"Lagian cewek lo buat sementara doang nanti kalau udah bosen juga di buang," ucap Pandu remeh.
Seketika Naufal maju. Dadanya naik turun menahan emosi. Tanpa aba-aba ia memberi bogeman mentah untuk Pandu. Naufal benar-benar terlihat sangat berbeda kali ini. Nabila hanya bisa berdiam diri ketakutan dengan Dhita yang juga ketakutan.
"Kita harus apa, Bil?" tanya Dhita pelan.
Keisha, Ayla, dan Juwita lantas berlari menghampiri keduanya. Saat mendengar sahabatnya di ganggu oleh Kakak kelasnya itu mereka langsung tergesa menghampiri keduanya. Apalagi yang menganggu mereka adalah Deni dan Pandu.
"Kalian nggak papa?" tanya Juwita. Dhita dan Nabila menggeleng.
"Ta itu Kak Naufal," ucap Nabila lirih.
"Udah nggak papa biar tau rasa tuh Kak Pandu sama Kak Deni," balas Juwita.
"Iya biarin aja, Bil," timpal Ayla.
"Ayo ke kelas," ajak Keisha. Ia lebih baik membawa sahabat nya ke kelas dari pada harus menonton perkelahian itu. Namun langkah nya di hadang oleh Deni. Deni menatap Dhita yang menundukkan kepalanya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]
Teen Fiction-Ketika hadirmu merubah duniaku- Naufal Aksa Sanjaya, laki-laki tampan yang memiliki sifat dingin yang seakan sudah mendarah daging. Naufal adalah Ketua Osis sekaligus ketua tim basket di SMA Perjuangan. Hampir semua siswi SMA Perjuangan berlomba-lo...