3. PERKENALAN SINGKAT

13.2K 580 41
                                    

"Aku tak kuasa menahan gejolak di dada. Rasanya senang bisa berteman dengan laki-laki dingin itu."
-Nabila Putri Dirgantara

Nabila, Juwita, Ayla, dan Keisha kini telah menyelesaikan acara mengisi perut mereka di kantin. Keempatnya melangkah pergi ke arah luar kantin.

Sebelum benar-benar pergi Nabila sempat melirik sekilas ke arah Naufal. Ia melihat Naufal sedang tadi mengobrol dengan teman-temannya.

Setelah keempatnya sampai di depan pintu kantin langkah mereka berempat terhenti karena ada yang memanggil. bukan nama Juwita, Ayla maupun Keisha yang di panggil tetapi Nabila. Ya, nama Nabila lah yang dipanggil. Suara yang ketiganya kenal betul siapa pemilik suara bernada berat itu.

"Nabila," panggil Naufal dengan suara beratnya serta ekspresi datar yang terlihat jelas di wajahnya.

Juwita, Ayla, dan Keisha begitu terkejut saat tebakan mereka benar bahwa pemilik suara berat itu adalah Naufal Aksa Sanjaya. Apa benar seorang Naufal Aksa Sanjaya memanggil nama seorang perempuan di depan umum? Jujur ini adalah pertama kalinya Naufal memanggil nama seorang perempuan di depan umum. Seluruh penjuru di SMA Perjuangan tahu bahwa Naufal tidak pernah terlihat memanggil nama perempuan manapun bahkan yang pernah menyapanya saja selalu di abaikan, tapi sekarang dia lah yang pertama memanggil bukan perempuan tersebut.

"A-ada apa kak?" tanya Nabila gugup karena sekarang Naufal sudah berada tepat di hadapannya.

"Boleh bicara bentar?" tanyanya dengan datar.

"Boleh kak, mau bicarain apa?" tanya Nabila menatap kedua mata tajam laki-laki itu.

Bukannya menjawab pertanyaan Nabila, ia malah mengalihkan pandangan pada Juwita, Ayla, dan Keisha. Mereka bertiga yang mengerti arti dari tatapan itu lantas melangkah pergi.

"Kalian mau kemana?" tanya Nabila saat melihat ketiga temannya melangkah pergi meninggalkannya bersama dengan Naufal.

"Ngobrol aja dulu sana,Bil, sama Kak Naufal," balas Juwita. Mereka pun menghilang saat berbelok menuju kelas.

Nabila kembali mengalihkan pandangan ke arah Naufal, "Mau bicara apa kak? Aku mau ke kelas."

"Gue cuma mau ngomong bentar. Kalo semisal lo nggak bisa juga nggak masalah," ucap Naufal pada Nabila dan masih menampilkan ekspresi datar.

"Ya kalo gak ada yang penting untuk di bicarain sama aku, lebih baik aku ke kelas kak," ucap Nabila masih setia menatap Naufal. Mendengar ucapan Nabila barusan Naufal menghela napas pelan lalu menatap sekitar.

"Ikut gue ke belakang sekolah," ujarnya. Tanpa mau mendengar balasan dari mulut Nabila ia sudah terlebih dahulu menarik tangan perempuan itu. Semua pasang mata langsung terfokus pada keduanya. Pandangan iri para siswi-siswi terlihat jelas.

~~~~~PACARKU KETUA OSIS~~~~~

Sesampainya keduanya di belakang sekolah mereka malah terdiam.

"Ada apa kak?" tanya Nabila memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Gue cuma mau tau nama lo," ujar Naufal to the point.

"Kan udah tau nama aku kak," ucap Nabila sedikit bingung.

"Nama panjang lo siapa?" tanya Naufal pada Nabila tanpa menanggapi ucapan Nabila barusan.

"Oh, nama panjang aku, Nabila Putri Dirgantara," ujar Nabila memberi tahu nama panjangnya pada Naufal.

"Gue cuma mau tanya itu," ucap Naufal hendak pergi meninggalkan Nabila. Namun baru beberapa langkah ia menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap gadis itu.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang