"Kalau suka ya bilang suka. Jangan di mulut bilang nggak tapi hati berkata sebaliknya"
Sudah dua minggu Nabila menjadi murid baru di SMA Perjuangan. Sejauh ini tidak ada yang mengusiknya. Semua berjalan seperti biasa. Selama dua minggu juga laki-laki bernama Naufal Aksa Sanjaya mengisi hari-harinya. Saat Bersama dengannya ia bukan sosok laki-laki dingin seperti apa yang teman-temannya selalu ceritakan padanya. Saat bersama dengan Nabila ia terlihat seperti biasa saja, bahkan akhir-akhir ini ia selalu menunjukkan senyum manis yang menghiasi wajah tampannya.
Terkadang Nabila bingung mengidam apa ibu dari seorang Naufal Aksa Sanjaya sehingga melahirkan laki-laki yang sangat tampan seperti Naufal, yang gantengnya beuh tiada tanding.
Nabila sedang berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi. Seperti biasanya ia selalu datang lebih awal.
Ia berjalan menuju kelasnya. Setelah itu ia menaruh tasnya tepat di tempat duduknya dan berpikir untuk ke kantin karena ia belum sarapan.
Saat ingin keluar kelas ia menubruk seseorang.
Nabila mengangkat kepalanya dan menatap orang yang berada di hadapannya. Ternyata orang yang ia tubruk adalah Naufal. Nabila sempat terkejut namun kembali menetralkan raut wajahnya.
"M-maaf kak," ucap Nabila pelan.
"Hm," hanya dehaman kecil sebagai balasannya.
"Ngapain di sini kak?" tanya Nabila penasaran.
"Nyariin lo," ucap Naufal to the poin.
"Kenapa nyariin aku?"
"Gak boleh?"
Nabila menggeleng cepat, "Ya gak gitu."
"Gue mau ngajak lo ke kantin."
"Oh aku juga baru mau ke kantin."
"Bagus kalau gitu."
Naufal menarik Nabila untuk ikut bersamanya ke kantin. Naufal memesan dua nasi uduk dan dua botol air mineral.
"Lo pasti belum sarapan kan?" tanya Naufal duduk di hadapan Nabila.
"Kok kakak tau? kakak cenayang ya?" tanya Nabila menyelidik.
Naufal terkekeh mendengarnya, "Gue bukan cenayang."
"Terus apa?"
"Manusia."
"Manusia es," ucap Nabila yang mulai memakan nasi uduk nya.
"Tau dari mana?"
"Ayla, Juwita sama Keisha suka cerita."
"Gue bukan manusia es, gue manusia biasa," jelas Naufal yang menatap nya datar.
"Iya iya kak," ucap Nabila.
"Makan," Itu bukan terdengar seperti perkataan biasa tapi lebih terdengar seperti sebuah perintah.
Setelah itu hanya ada keheningan di antara keduanya. Nabila sibuk dengan makanan nya begitu pun juga Naufal.
Dari arah pintu kantin ada Rangga yang sedang berjalan bersama dengan seorang siswi. Yang Nabila tahu siswi itu bernama Dhita verissa anak kelas X IPA 2.
Dhita terkenal pintar dan ramah. Yang semua tau Rangga menyukai Dhita karena kebaikan gadis itu.
Teman-teman nya pernah bercerita sedikit tentang keduanya. Ketika Rangga terjatuh dari motor di gang belakang sekolah yang saat itu kondisinya benar-benar sepi sehingga tidak ada yang membantunya. Kemudian gadis cantik menghampiri nya dan membantunya. Saat itu Rangga pun belum mengetahui nama Dhita dan bisa di pastikan juga Dhita tidak tahu namanya. Tapi gadis itu tetap membantunya meskipun belum mengenal nya. Sejak saat itu Rangga terus mendekati Dhita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]
Ficção Adolescente-Ketika hadirmu merubah duniaku- Naufal Aksa Sanjaya, laki-laki tampan yang memiliki sifat dingin yang seakan sudah mendarah daging. Naufal adalah Ketua Osis sekaligus ketua tim basket di SMA Perjuangan. Hampir semua siswi SMA Perjuangan berlomba-lo...