11. RUANG RAWAT

7.2K 344 69
                                    

Hai semua ketemu lagi nih sama aku

Mana yang kangen?

Aku minta tolong banget sama kalian untuk vote dan coment ya, tolong banget hargai aku.

Love you all 💙💙

Happy Reading!!
.
.


"Bisa berada disampingmu adalah anugrah yang sangat-sangat aku syukuri"

Sejak kejadian Naufal menembaknya diruang ganti jantung Nabila masih saja berdebar menggila. Naufal adalah pacar pertamanya. Cowok itu juga cinta pertamanya. Nabila tidak bisa bohong bahwa saat ini ia merasa sangat senang.

Naufal baru saja membuka pintu kamar rawat. Ratna memang masih berada dirumah sakit. Dokter mengizinkannya pulang saat keadaanya sudah membaik. Paling tidak ibunya itu akan di izinkan pulang esok hari.

Kini Naufal berjalan mendekat kearah Nabila yang sedang duduk di sofa yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Naufal membawa dua kantung plastik yang berisi dua nasi bungkus dengan dua botol air mineral.

Ia duduk tepat disebelah gadisnya. Mengelus puncak kepala Nabila dengan lembut. Ia tersenyum ke arah gadisnya yang juga tersenyum ke arahnya, "Makan dulu," ucap Naufal pengertian.

"Iya, Kak," balas Nabila.

Naufal mulai membuka bungkusan nasi bungkus itu, "Mau makan sendiri atau aku suapin?" tanya Naufal.

Nabila tertawa, "Emang aku anak kecil apa harus disuapin," balas Nabila.

"Emang anak kecil kan," ucap Naufal seraya menaikan sebelah alisnya.

Nabila mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan cowok yang sekarang berstatus menjadi kekasihnya itu. Naufal menatap Nabila, menurutnya gadisnya itu memang sangat menggemaskan.

"Jangan kaya gitu," ucap Naufal.

"Habis Kakak nyebelin banget!" balas Nabila.

"Iya maaf, udah ini makan. Kalau nggak makan nanti kamu sakit," ujar Naufal.

"Cie Kakak khawatir," ucap Nabila.

"Jelas khawatir kalau kamu sampai sakit," ucap Naufal membuat Nabila tersipu malu.

Akhirnya keduanya mulai sibuk dengan makanan masing-masing. Naufal yang terus memperhatikan Nabila yang terlihat lahap menghabisi makanannya membuat Naufal tersenyum tipis. Hatinya merasa senang dan lega kala Nabila menerimanya sebagai kekasih cewek itu.

Naufal sadar akan kekurangan yang masih dimilikinya. Sifatnya yang cuek dan terkesan dingin itu akan ia kurangi jika bersama gadisnya, namun tidak akan berubah jika di hadapan orang lain. Ia akan menjadi sosok yang sama, sosok yang dingin dan cuek. Hanya akan ada ekspresi datar diwajahnya jika tidak bersama gadisnya.

"Abang kamu kemana?" tanya Naufal setelah keduanya selesai menghabisi makanan masing-masing.

"Ada kelas katanya, Kak," Naufal hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Setelah itu hening. Tidak ada lagi percakapan diantara keduanya. Nabila sendiri hanya menguap, dirinya memang mengantuk sedari tadi.

"Ngantuk?" tanya Naufal.

"Iya kak," balas Nabila.

"Tidur aja."

"Nanti gak ada yang jagain Mama," ucap Nabila.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang