29. KHAWATIR

3.5K 191 229
                                    

Hola..

Yuhuu aku update lagi nih💅

Jangan lupa vote dan comment nya! 😘

Happy Reading!!

"Nyatanya setiap kesulitan yang menimpaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyatanya setiap kesulitan yang menimpaku. Kamu selalu berada di samping ku."– Nabila Putri Dirgantara.

Cowok dengan almamater hitam yang tersampir di kedua bahunya itu tampak gelisah.

Sudah hampir dua puluh menit ia menunggu di luar ruangan namun dokter tak kunjung keluar. Naufal pun sudah menelpon Papa Nabila. Mengabarkan bahwa putrinya mengalami sedikit kecelakaan di sekolah.

Saat sedang sibuk dengan pikirannya. Suara decitan pintu mengalihkan fokusnya. Ia dengan cepat menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan pacar saya, Dok?" tanya Naufal dengan wajah yang terlihat jelas khawatir.

"Nabila tidak papa. Darah yang keluar dari hidungnya itu akibat dari benturan. Kepala yang terbentur akan menyebabkan rasa sakit saat Nabila terbangun nanti. Nabila harus banyak istirahat setelah ini," jelas Dokter pada Naufal. Jelas laki-laki itu menghela napas lega.

"Satu lagi, Nabila memiliki penyakit maag. Apa sebelumnya dia tidak mengeluh apapun pada kamu?" tanya sang Dokter.

"Nabila tidak pernah mengeluh apapun pada saya, Dok," jawab Naufal.

"Saya rasa Nabila telat makan. Sehingga maag nya kambuh. Badannya begitu lemas akibat dari sakit perutnya," ujar Dokter.

"Saya akan lebih memperhatikannya, Dok. Terimakasih," ucap Naufal. Sang Dokter mengangguk lalu pergi meninggalkan cowok itu.

Naufal dengan segera memasuki ruangan bernuansa putih itu. Ia melihat gadisnya sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit dengan wajah tenangnya.

Naufal duduk tepat di kursi sebelah ranjang. Mengambil salah satu tangan Nabila yang tidak terpasang infus. Lalu mengecupnya beberapa kali.

"Siapa yang berani buat kamu kaya gini, Bil?" ujar Naufal seraya mengusap lembut puncak kepala gadisnya.

"Kenapa kamu nggak pernah bilang kalo kamu punya maag?" ucap Naufal pelan. Perasaan bersalah kini menyelimuti hatinya.

Nabila masih setia menutup matanya. Gadis itu tertidur dengan napas teratur. Wajahnya terlihat begitu cantik. Naufal seakan terpesona dengan wajah gadisnya.

"Tidurnya jangan lama-lama, sayang. Aku khwatir," lirih Naufal.

Cowok itu masih setia menggenggam salah satu tangan Nabila. Lalu ia menelungkupkan kepalanya tepat di samping Nabila. Kedua mata tajamnya terpejam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang