32. SEBUAH PETUNJUK

2.8K 160 153
                                    

"Kebahagiaan ku sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebahagiaan ku sederhana. Cukup dengan kamu selalu berada di sampingku, itu sudah lebih dari cukup." - Nabila Putri Dirgantara


Seorang gadis dengan baju piyama bergambar doraemon sedang berdiri di balkon kamarnya. Ia menatap bintang yang bertabur di langit. Malam ini begitu indah untuknya. Namun apa malam ini akan terjadi di malam-malam berikutnya? Ia tidak yakin.

Dirasa tubuhnya lelah. Namun ia masih tidak beranjak dari tempatnya meski sudah larut malam. Sedang fokus dengan pemandangan yang ada di langit ia merasa sesuatu keluar dari hidungnya.

Dengan cepat ia mengusap pelan hidungnya. Darah. Hidungnya mengeluarkan darah. Seketika ia panik dan berlari memasuki kamar dengan tergesa-gesa. Mengambil tisu untuk mengelap darah yang masih mengalir dari hidungnya dengan perlahan.

"Harus sembuh, harus sembuh," ucapnya meyakinkan dirinya sendiri.

Bulir air mata mengalir dan dengan cepat ia menyeka nya. Gadis itu dengan segera menutup pintu balkon. Setelahnya ia menjatuhkan tubuhnya di kasur. Menarik selimut dan memutuskan mengistirahatkan tubuhnya. Semua akan baik-baik saja, ia yakin akan hal itu.

Adit, Jerry, dan Rangga sedang berjalan di lorong sekolah menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adit, Jerry, dan Rangga sedang berjalan di lorong sekolah menuju kantin. Ketiganya memutuskan untuk sarapan bersama.

"Kiw cewek, sendirian aja nih," goda Jerry pada seorang siswi yang sedang duduk di bangku panjang di samping ruang musik. Siswi itu tersipu malu. Ia terlihat salah tingkah.

"Goblok kamu nak. Kamu bilang kamu suka sama Juwita Agnesia kenapa masih aja jelalatan," sembur Adit mendramatisir.

Jerry mendelik, "Itu mah Utama!" balas Jerry. Juwita memang yang paling utama baginya.

"Iti mih utimi," cibir Adit.

"Berisik amat sih lo pada!" ujar Rangga kesal.

"Ye santai aja dong. Lagian pagi-pagi jangan kebanyakan marah-marah, Ngga! Awas jadi tua kaya Bang Rafael lo," ucap Adit menakut-nakuti Rangga.

Rangga refleks memegang wajahnya. Sedangkan Adit dan Jerry tertawa keras melihatnya.

"Setan lo pada!" umpat Rangga.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang