20. PERTEMANAN

3.7K 197 167
                                    

Holaa..

Update lagi nih💅

Jangan lupa vote and comment nya ya!! 😘

Happy Reading!!

~~~~~PACARKU KETUA OSIS~~~~~

"Terkadang saya ingin berbagi cerita kepada mereka, namun saya sadar mereka pun pasti memiliki masalah yang mereka hadapi masing-masing. Saya tidak ingin membagi masalah saya dan menambah beban mereka." - Naufal Aksa Sanjaya.

Bel pulang sekolah telah tiba. Kini sebagian besar murid sudah pulang sedangkan sebagian lagi mengikuti ekstrakurikuler.

Galih memasuki lapangan indoor dengan seragam karate nya. Hari ini ia akan memberikan sedikit materi juga mengajarkan beberapa teknik dasar pada adik kelasnya. Hari ini juga pelatih sedang izin tidak masuk jadi ia yang harus mengantikan.

Galih sebagai ketua sudah di amanah kan untuk mengajari adik-adiknya jika pelatih tidak ada. Kelas sepuluh hanya ada dua perempuan dari banyaknya laki-laki. Keisha yang hanya diam memperhatikan membuat Galih memfokuskan pandangan pada cewek itu. Namun beberapa saat kemudian ia kembali tersadar dan melanjutkan apa yang ingin ia lakukan.

"Sebelumnya kita udah bertemu di latihan-latihan sebelumnya. Disini gue cuma mau ngulang atau ngasih tau kalian lagi soal teknik dasar dalam seni bela diri karate. Bagi kalian yang udah mengikuti seni bela diri karate dari dulu mungkin udah tau. Tapi nggak ada salahnya gue ngulang," ucap Galih tegas. Wibawa dan aura nya sangat amat terpancar.

"Di dalam seni bela diri karate ada tujuh teknik dasar. Yang pertama Kihon, Kata, Kumite, Kuda-kuda, Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan. Gue harap kalian udah ngerti tujuh teknik dasar itu," ucap Galih. Semua mengangguk paham.

"Gue minta satu anak maju ke depan," ucap Galih membuat Keisha dengan berani berdiri dan menghampiri ketua karate itu.

"Gue jelasin salah satu gerakan dasarnya. Teknik kihon yang pertama di awali oleh gerakan memukul dan menendang terus diikuti dengan gerakan membanting," ujar Galih menjelaskan sambil memperagakan nya.

"Gue cuma mau jelasin ini aja selebihnya kalian bisa latihan sendiri. Ambil matras nya di ruang ganti," titah Galih membuat beberapa anak berjalan pelan bertujuan mengambil matras.

"Lagi latihan aja cantik," puji Galih melihat Keisha yang masih berada dalam kukungan nya. Saat hendak membanting tubuhnya tadi Galih memang menahannya agar tidak terbentur lantai. Sebab mereka belum mengambil matras.

"Berisik, lepasin gue, Kak," ucap Keisha ketus.

"Aduhh abwang Galih demen banget lama-lama sama mba Keisha," ucap Gavin menggoda keduanya. Membuat Keisha menoleh dan memasang tampang galak ke arahnya.

Feli yang berada di sebelah Gavin lantas memukul lengan cowok itu, "Berisik banget sih," ucapnya.

Gavin mendengus keras, "Elo kaga usah bacot nenek lampir," balas Gavin membuat Feli geram.

Cewek itu bergerak menjewer telinga Gavin kencang, "ANJIR! LI LEPASIN LI! ALLAHU LILI SAYANG LEPASIN ABANG GAVIN SAKIT INI," ucap Gavin merintih. Ia merasakan telinganya panas dan perih secara bersamaan.

"Nama gue Feli bukan Lili!" ucap Feli ketus. Cewek itu melepaskan Gavin yang tengah memegang telinganya.

"Lili kan panggilan sayang dari gue," ucap Gavin. Ya memang benar hanya Gavin di sekolah ini yang memanggilnya dengan nama Lili.

"Bacot!" ketus Feli.

"Lili sayang kapan sih mau jadi pacarnya abang Gavin?" tanya Gavin. Cowok itu memang selalu mengejarnya sedari mereka SMP. Awalnya Feli bernapas lega saat lulus SMP. Namun saat tahu cowok itu satu sekolah bahkan satu kelas juga satu ekskul dengannya membuat Feli kesal.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang