52. NAUFAL, NABILA, DAN RASA SAKIT

3K 153 87
                                    

Holaa..

Jangan lupa vote dan comment nya ya manis! Kalian pasti tau gimana caranya menghargai aku💗💗

Happy Reading!

~~~~~PACARKU KETUA OSIS~~~~~

"Aku nggak pernah melihat kamu dari apa yang kamu miliki. Bukankah tidak semua yang sempurna akan terasa cukup? Terkadang yang terlihat kurang lebih menyempurnakan." - Nabila Putri Dirgantara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Ruangan dengan wangi khas rumah sakit terasa sangat hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan dengan wangi khas rumah sakit terasa sangat hening. Disini hanya ada Nabila dan Naufal. Nabila yang terus mengajak berbicara meski laki-laki itu tidak menanggapi. Naufal masih terbaring lemah dengan kedua mata yang di tutup oleh lilitan perban begitu pula kepalanya.

"Kakak ganteng cepat bangun ya. Biar bisa liat helm dari kamu yang aku pajang di kamar," ucap Nabila yang lagi-lagi tidak mendapat balasan apa pun.

"Oiya kamu juga kan mau beliin aku rainbow cake kalau kamu-nya aja nggak bangun-bangun gimana mau beliin itu buat aku?"

Nabila menggenggam tangan Naufal erat lalu membawanya untuk di kecup. Gadis itu lagi-lagi meneteskan air matanya.

"Bangun, Kak..." lirih Nabila.

Satu jam yang lalu Dokter memberitahu bahwa mereka sudah di perbolehkan untuk menjenguk Naufal. Rania sudah lebih dulu menjenguk Naufal dengan Revan dan setelah itu Nabila yang bergantian. Sedangkan yang lain mengalah dengan perempuan itu.

Nabila menunduk dalam. Ia meremas jemari Naufal dengan kuat seakan meminta agar cowok itu segera sadar. Beberapa menit kemudian Nabila terkesiap saat jemari Naufal yang ia genggam bergerak pelan. Gadis itu mengusap air matanya lalu memencet tombol darurat.

"Kak.. Kamu udah s-sadar?" Nabila mengusap punggung tangan laki-laki itu dengan lembut.

Pintu ruangan terbuka menampakkan Dokter yang berjalan tergesa bersama seorang perawat. Nabila dengan cepat menyingkir, membiarkan Dokter mengambil tindakan.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang