12. TAK TERDUGA

6.2K 280 65
                                    

Hai semuaa..

Maaf ya aku lama update nya hehe

Sebelum membaca kalian follow dulu yuk wattpad aku

Semoga suka part 12 ya!

Jangan lupa vote dan coment nya!

~~~~~PACARKU KETUA OSIS~~~~~

Kabar tentang hubungan Naufal dan Nabila kini telah tersebar luas sampai ke sekolah lain. Semua orang mengetahui soal keduanya yang telah berpacaran. Saat Nabila dan Naufal berjalan berdua dengan Naufal menggenggam tangan Nabila, semua pandangan tertuju pada keduanya.

Banyak yang menatap Nabila dengan tatapan kurang suka, namun ada juga yang menatapnya kagum. Siapa yang tidak kagum? Nabila adalah siswi baru di SMA Perjuangan namun bisa menaklukan hati manusia es seperti Naufal.

Naufal mengantarnya sampai kedepan kelas cewek itu. Mengusap lembut rambut cewek itu lalu tersenyum ke arahnya.

"Aku duluan ya," pamit Naufal.

Nabila mengangguk, "Iya kak," balasnya.

"Belajar yang bener," ucap Naufal mengingatkan.

"Pasti," balas Nabila. "Kakak juga belajar yang bener," lanjutnya.

"Iya, tapi kayanya gak bakal bisa fokus," ujar Naufal membuat Nabila mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Kenapa gak fokus?"

"Karena fokus aku cuma ke kamu, Bil," ucap Naufal membuat Nabila tersipu malu.

"Kakak apaan sih!" Nabila menepuk pelan pundak Naufal.

"Udah sana ke kelas," ujar Nabila.

"Ngusir?"

"Nggak gitu maksudnya."

"Terus maksudnya apa?" tanya Naufal.

"Nabila bingung jawabnya kak," Nabila sendiri memang bingung harus menjawab apa.

Naufal lantas terkekeh dan berjalan meninggalkan gadis itu setelah mengacak rambutnya gemas.

Saat masuk ke dalam kelas Nabila melihat sahabatnya yang sedang berlari mengejar Andi, teman sekelasnya.

"ANDI SINI LO BALIKIN PULPEN GUE!" teriakan Ayla dengan suara yang begitu keras.

"Ya elah, La. Pulpen cuma tiga ribu aja lo permasalahin," ucap Andi santai.

"Tiga ribu itu berharga ya!" ucap Ayla. "Lagian bisa buat beli cilok," lanjutnya.

"Itu mah dasar lo nya ada yang pelit!" cibir Andi. Kini keduanya berdiri berhadapan.

"Apa lo bilang!" Ayla menjewer keras telinga kanan Andi.

"Aaaa gila, La. Lepasin anjirrr sakit!" pekik Andi.

"Bodo!"

"Lepasin ya nanti gue beliin cilok deh," ucap Andi membujuk.

"Tapi gue mau sepuluh ribu," balas Ayla.

"Ebuset! itu mah gak sesuai sama harga pulpen yang gue ambil," tolak Andi.

"Oh jadi nggak mau? Yaudah gak akan gue lepasin!" Ayla menjewer lebih keras telinga Andi. Telinga nya tampak merah saat ini.

"Anjirr! iya iya gue beliin sepuluh ribu. Tapi lepasin dulu."

"Uangnya dulu," pinta Ayla.

"Nih," Andi memberikan selembar uang berwarna ungu.

Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang