Pacarku Ketua Osis [OPEN PO]

56. TAKDIR

Hola..

Jangan lupa vote dan comment nya ya manis! Kalian pasti tau gimana caranya menghargai aku💗💗

Happy Reading!

~~~~~PACARKU KETUA OSIS~~~~~

"Jika di tanya ingin ku apa. Aku akan selalu menjawab yang kuingin hanya kamu." - Naufal Aksa Sanjaya.

"Jarak itu kini terbentang semakin luas. Aku seakan tidak berdaya melawan takdir. Kini.. Aku mengaku kalah." - Nabila Putri Dirgantara

.
.

Sunyi. Satu kata itu sangat mewakili keadaan kali ini. Kesunyian itu sangat terasa sejak Nabila di bawa masuk ke dalam ruang IGD dan di tangani oleh dokter.

Perempuan cantik itu sedang berjuang untuk bertahan hidup di dalam sana. Dokter Evan dan beberapa perawatan sibuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan Nabila.

Suara mesin prediksi denyut jantung mengiringi setiap tindakan yang di lakukan oleh Dokter Evan juga para perawat. Berbagai alat terpasang di tubuh Nabila. Gadis itu terlihat tidak berdaya saat ini.

Setelah beberapa jam menangani Nabila Dokter Evan keluar dari ruangan dengan tatapan sendu. Menatap para siswa dan siswi yang ia yakini adalah teman-teman Nabila.

"Nabila gimana, Dok?" tanya Keisha. Gadis itu langsung menghampiri Dokter Evan. Ekspresi di wajahnya benar-benar menunjukkan kekhawatiran.

Dokter Evan menghela napas pelan lalu mulai menjelaskan, "Nabila mengalami luka yang parah dan kondisinya saat ini benar-benar buruk. Detak jantungnya melemah," jelas Dokter Evan.

Tubuh Keisha lemas. Kedua kakinya tidak sanggup menahan berat tubuhnya sehingga meluruh ke ubin rumah sakit yang dingin. Keisha menangis keras. Gadis itu terlihat sangat terpukul.

Galih langsung merengkuh tubuh itu bahkan Dokter Evan pun ikut berjongkok untuk menenangkan Keisha. "Do'akan dia," ujar Dokter Evan.

Keisha mendongak dengan air mata yang terus mengalir tanpa bisa di tahan, "Boleh saya masuk?" tanya Keisha pelan di iringi oleh isak tangis.