Seorang lelaki menjabat tangan Keyra. Lelaki berjas dengan penuh wibawa. "Selamat bergabung di perusahaan kami.""Terima kasih, Pak. Terima kasih banyak. Saya akan bekerja dengan giat, Pak. Saya tidak akan mengecewakan perusahaan ini."
"Ya, lakukan yang terbaik."
"Sekali lagi terima kasih, Pak."
"Ya, silakan, kamu boleh keluar."
"Kalau begitu saya permisi dulu, Pak."
Keyra berjalan perlahan ketika hendak keluar dari ruangan tersebut. Begitu dirinya berhasil keluar, barulah Keyra bisa bernapas dengan lega. Tiba-tiba seseorang memeluknya erat hingga membuatnya sulit bernapas.
"Gue tau lo pasti berhasil."
"Ya, Tan. Gue seneng banget, sumpah. Makasih banyak, Tan. Lo udah mau bantuin gue."
Kintan melepaskan pelukannya, matanya menyipit geli. "Gue nggak bantu sama sekali. Gue cuma bilang kalo di sini lagi buka lowongan kerja, lo masuk ke sini karena lo memang berkompeten. Sesekali lo harus percaya diri dong."
"Bukannya apa-apa, gue tau banget kerja di sini susah, banyak banget persyaratannya. Nggak heran sih, soalnya ini perusahaan gede, yang punya konglomerat, pegawai di sini harus punya kemampuan yang tinggi."
"Jangan merendah, lo mampu kok."
"Sekali lagi, makasih, Tan."
"Iya, ayo gue anter ke depan. Lo mau pulang kan?"
Keyra mengangguk. "Lusa gue baru bisa masuk kerja. Besok lo temenin gue belanja, ya? Gue belum punya baju kerja nih."
"Gampang itu mah, besok sehabis pulang kerja, ya? Soalnya gue ada kerjaan di luar."
"Siap. Lo tenang aja. Senganggurnya lo aja. Gue juga nggak maksa lo bolos."
Keduanya lantas tertawa.
—0—
Setelah Keyra mengantar pesanan roti di meja nomor tujuh, dia menghampiri Kintan yang sedang bercengkrama dengan orangtuanya. Di sana Kintan datang bersama Susan.
"Kalian mau ke mana?" tanya mamanya.
"Mereka mau temenin Key, Ma. Besok Key mulai kerja, tapi Key belum punya baju kerja. Jadi, Key mau belanja dulu deh."
"Oh, gitu. Ya, sudah. Hati-hati, ya."
Keyra pamit terlebih dulu sebelum menyusul teman-temannya yang sudah menunggu di luar.
Dalam perjalanan mereka ke toko pakaian yang letaknya agak jauh, mereka isi dengan banyak obrolan ringan. Sebenarnya Keyra tak masalah dengan obrolan mereka beberapa saat lalu, namun saat ini obrolan mereka sudah menjurus jauh.
"Gila! Gue baru ciuman panas sama dia, dan besok paginya dia putusin gue," ungkap Susan menggebu-gebu, "seumur-umur gue nggak pernah ciuman sama pacar gue, bahkan gue belajar ciuman pun sama dia, tapi apa yang gue dapet, dia malah minta udahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...