Prolog

14.9K 724 83
                                    

Semua tak lagi berpihak padanya, kejadian menyakitkan itu berhasil membawa ia pada petaka. Semua karena ulah laki-laki arogan itu. Trauma mendalam serta keluarga yang tak lagi bisa menopangnya. Membuat perempuan itu merasa tak pantas untuk hidup.

"Dasar cewek murahan!"

"Udah dipake berapa cowok lo?"

"Jal*ng!"

Semua caci maki, seolah sudah biasa di telinga nya. Tak ada lagi kata sahabat dan teman. Ia hanya sendirian. Namun, ada Awan yang tak pernah lelah menemaninya. Laki-laki culun yang sangat baik, sampai tak peduli dengan ucapan orang di sekitarnya tentang Sasya.

Bagi Awan, Sasya adalah perempuan kuat dan bagi Sasya Awan itu laki-laki hebat. Keduanya saling melengkapi, tapi apa hubungan mereka masih bisa bertahan sampai jauh?

***

"Jangan deketin dia lagi! Lo bosen hidup?" teriak laki-laki itu pada Awan.

"Kamu cuma bisa nyakitin dia, kamu gak pantas buat Sasya!" Awan membalas ucapan itu. Keduanya kembali terdiam, laki-laki di depannya tampak terkekeh dan menatap Awan remeh.

"Selamanya, dia gak bakal gue lepas," bisiknya penuh
penekan, tepat di telinga Awan sebelum sebuah pukulan ia layangkan.

***

"Hai, Awan. Jangan lemah lagi ya, sekarang ada aku. Kamu itu sama seperti awan di langit. Sulit untuk digapai. Jangan pernah tinggalin aku ya. Semoga kita akan tetap terus bersama. Oh iya, banyak hal yang ingin aku
lakukan, tapi rasa takut ini terkadang muncul lagi. Membuat aku kembali gila pada waktu yang tak pasti."

-Sasya Aurelia Rain-

"Hai, Hujan. Bukannya sekarang yang lemah itu kamu? Sepertinya aku perlu belajar, cara menyembunyikan kesedihan dari kamu. Jika tidak baik-baik saja, jangan memaksa untuk terlihat baik. Kamu juga manusia, menangis itu wajar. Jangan takut dibilang lemah, hanya karena sebuah tangisan. Satu lagi, doamu terlalu tinggi, takdir yang akan menentukan apa kita akan bersama atau tidak.
Jika masih ada waktu bersama, aku pasti akan mengabulkan semua keinginanmu. Tapi jika tidak, ya maaf. Aku juga takut menjanjikan sesuatu yang tak pasti."

-Bima Saska Awani-

TBC

Gimana sama prolognya? Aku masih amatir guys:) Semoga kalian setia ya sama cerita ini. Oh iya, alhamdulillah ini cerita ketiga aku.

Semoga kalian suka ya!!

Cerita ini gak ada sangkut pautnya sama kedua cerita aku sebelumnya:) ini idenya muncul tiba-tiba, wadaww😂
Tapi kalo kalian berkenan, boleh lah mampir ke ceritaku yang lain>< hihi promosi.

See you❤

Sasya's Diary [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang