empat tahun kemudian....
"AWAS!" Renun mendongak dengan mata terbelalak. Untung saja tangannya refleks menangkis bola futsal itu dengan buku di tangannya. Jantungnya berdegup kencang. Bukan karena shock, melainkan karena kini salah seorang senior berkaus hijau berlari ke arahnya setelah meraih bola nyasar itu.
"Lo nggak papa, kan?" tanya Lay, kakak kelas semester tujuh yang berkulit putih pucat dan memiliki senyuman manis. Renjun balas tersenyum salting seraya menggeleng.
"Hati-hati dong kalau main!"
Renjun terbelalak karena seseorang dari arah kanannya merebut kesempatan Renjun untuk menjawab. Wajahnya seketika berubah kesal karena Jeno telah berdiri di sisinya. Renjun yang sedang duduk di salah satu bangku Lapangan kampus itu buru-buru mendorong Jeno seraya melempar senyum pada Lay yang tampak merasa bersalah."Nggak papa kok, Kak! Gue cuma kaget!" tukas Renjun yang direspons dengan lirikan dingin Jeno, tapi Renjun pura-pura tidak melihat. Jeno tidak tahu sudah berapa lama Renjun menantikan saat-saat ia bisa mengobrol dengan Lay yang tampan itu? Seharusnya Jeno cukup peka. Tidak mungkin kan Renjun lebih memilih membaca di Lapangan dibandingkan di perpustakaan jika tidak ada maksud terselubung?.
"Oke, kalau gitu, gue lanjut main ya." Lay melempar senyum pada keduanya seraya melambai singkat, lalu cowok itu kembali berlari ke tengah lapangan. Mata Jeno langsung menyipit menatap Renjun masih memandangi cowok jangkung itu. Jeno mengembuskan napas dan mengacak-acak puncak kepala Renjun. Renjun sudah lama memotong rambutnya.
"Lo tiap kali ngampus dandan berapa lama sih?" Renjun menoleh bingung sambil merapikan rambut tipisnya. Jeno mendengus.
"Bola aja tertarik sama lo." Renjun tercenung, lalu tertawa, apalagi saat Jeno berbalik dan melangkah menuju keluar Lapangan.
"Tungguin dong!" seru Renjun, buru-buru membereskan buku dan mencangklong tas sandangnya.
"Lo katanya mau cepet lulus? Udah mulai sibuk nyiapin skripsi dong harusnya, jangan berkeliaran mulu." Ia mendengus, begitu berhasil menjajari langkah Jeno."Siapa yang berkeliaran?"
"Nah ini? Ngapain lo tiba-tiba muncul di Lapangan kalau bukan karena nyariin gue?" Renjun memeletkan lidah. Jeno langsung mencubit hidung mungilnya.
"Sakit tau!" sungut Renjun. Renjun kemudian mengecek group chat fakultasnya."Anak-anak lagi heboh nyari partner buat party yang diadain HIMA Ilkom ya?" Jeno mengangguk, tampak tidak tertarik. Renjun tersenyum jail dan mengetikkan sesuatu di sana.
Lo semua pada nyari partner buat party, atau partner buat seumur hidup sih? :p
Jeno yang turut membaca dari ponselnya tersenyum setuju. Namun seisi grup malah semakin heboh saat chat seseorang muncul, menanggapi komentar Renjun dengan tak terduga.
Lo ntar malem bareng gue kan, Njun?
Gue jemput jam tujuh yaa.
Nggak usah dandan, lo udah manis apa adanya <3"Waaah, anak ini..." Renjun terpana membaca chat dari Jaemin. Tapi, Renjun lantas terbahak saat Jeno, salah satu admin grup itu, menendang keluar Jaemin dari sana. Macam-macam komentar kembali muncul.
Yah, di-kick lagi dia :’D
Persaingan anak Arsitek dan Psikologi terus memanas saudara-saudara!
#teamJaemin
#teamJenoJeno dan Renjun kompak mendengus. Meski sama-sama diterima di kampus ternama ini, Jaemin memang bukan berasal dari fakultas yang sama dengan mereka. Tapi entah bagaimana cowok itu bisa masuk ke group chat mereka untuk kesekian kalinya.
"Heh, apa lo nggak kebangetan, Jen?" Mendengar suara tak asing itu, Jeno dan Renjun kompak menoleh ke arah parkiran. Renjun pun tertawa takjub melihat Jaemin sudah berdiri di samping mbil birunya sambil menggoyangkan ponsel. Wajahnya yang ditutupi kacamata dan tudung jaket terlihat kesal. Berbeda dengan Jeno yang mempertahankan rambut pendek sejak
masuk kuliah Jaemin justru menggunakan kebebasan itu untuk menggondrongkan rambutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/192590208-288-k966937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NeoCulturans || NoRenMin (END)
Teen Fiction" Pertama, nggak ada yang boleh tau tentang hubungan kita. Kedua, jangan ajak gue ngobrol disekolah. Dan ketiga, terserah lo mau berteman sama siapa aja di sekolah. Asalkan.... dia bukan anak IIS. " ~Jeno~ - Lokal - School and Family - Bromance - No...