Saat idolanya itu mulai memetik gitar, Renjun refleks bungkam, menahan jeritannya. Sudah lama ia tidak melihat Jaemin bernyanyi live. Tak butuh waktu lama baginya untuk terhanyut. Apalagi ketika suara serak-serak tipis itu mulai memasuki Refrain. Renjun buru-buru menyeka pipi. Airmatanya sudah menetes. Tapi ini bukanlah pertama kalinya ia jadi melankolis saat menyaksikan penampilan live Jaemin, padahal ia tidak sesensitif itu. Drama-drama tragis saja belum tentu mampu menyentuh hatinya. Seolah-olah suara tinggi itu mengandung mantra yang amat kuat, atau mungkin karena cowok itu sangat mahir menyampaikan makna dibalik setiap liriknya.
"Lo..." Jeno tiba-tiba muncul dan menggeleng tak percaya saat melihat apa yang adiknya tonton hingga menangis. "Asli kelewatan."
"Terserah lo deh," Renjun membalas cuek, seraya mengelap wajahnya dengan tisu.
Renjun tampak kecewa ketika Jaemin menghilang dari panggung dan digantikan penyanyi lain."Udah kelar kerjaan Lo?"
"Belum," jawabnya jujur. "Gue kan jarang nonton TV, jadi biarin gue bahagia sesekali."
"Bahagia apanya? Jelas-jelas Lo nangis," bantah Jeno.
"Gue kan nangis bahagia. Lo cowok sih, makanya nggak ngerti.""Selain cowok, gue juga waras. Tapikan Lo juga cowok!". Cowok itu mengancingkan lengan kemejanya. "Realistis. Nggak kayak Lo." Matanya menyorot tajam. "Tiap ngeliat penyanyi itu, dunia jadi sempit. Anak itu nggak pantas Lo jadiin idola, predikatnya aja 'artis tersombong'."
Renjun berdecak sambil mematikan TV dan berdiri menjajari kakaknya. "Kenapa sih Lo musuhin Jaemin Mulu? Mama aja suka kok sama dia. Julukan itu juga udah basi tau! Artiskan juga boleh punya privasi. Lo dan hatersnya nggak bisa seenaknya nge judge setiap kali dia ogah diwawancara. Haknya dia juga kalau nggak mau foto berdua sama fans cewek ataupun cowok imut. Bisa aja dia lagi berusaha menjaga perasaan seseorang. Makanya beredar foto Jaemin bareng cewek, sudah pasti itu hasil editan. Atau, cewek itu keluarganya."
"Nah, itu Lo tau." Jeno menaikan satu alis. Senyum sinisnya menyiratkan kemenangan. "Berarti dia udah punya cewek. Bisa jadi dia udah beristri."
.
.
.
.
.
.
.Bola mata Renjun seakan nyaris melompat keluar. Tangannya sontak mencubit pinggang Jeno yang langsung berkelit menghindar. "Lo kalau ngomong jangan sembarang!"
"Itu prediksi terlogis!" Jeno berlari ke ruang tamu. "Pasti ada yang dia tutupin, makanya dia ogah hidupnya diekspos. Aneh. Nggak mau hidupnya diekspos, tapi ngotot jadi artis."/UwU parah/.Renjun mencibir, meski dalam hati mengakui ocehan Jeno ada benarnya. Jaemin memang pernah dilabeli sebagai "artis tersombong", tapi itu dulu dan hanya karena cowok itu enggan diwawancara. Dampaknya, daftar talkshow maupun tanya-jawab singkat dengan para reporter dapat dihitung jari.
Tetapi, julukan itu tidak bertahan lama, ditenggelamkan oleh karya-karya barunya di pasar musik, apalagi penikmat musiknya terlampau banyak. Jaemin takkan mudah disingkirkan dengan predikat seremeh itu. Apalagi jika dicermati sejak debutnya, artis muda itu memiliki jejak karir yang bersih, tidak pernah terlibat kasus maupun skandal. Tapi suka cuek dan perangai dinginnya sering menjadi masalah. Sekilas, jika dilihat dari sisi itu, Jaemin dan Jeno jadi terlihat mirip. Tapi tetap saja Renjun tak terima Jaemin dijelek-jelekkan begitu.
.
.
.
.
.
.
.Renjun mendengus sewot. Berdebat dengan Jeno memang takkan ada habisnya. Sampai mati pun sepertinya cowokt itu tak mau kalah, apalagi mengalah. Jeno lantas berdiri dihadapan Renjun, menatap cowok itu dengan sorot tajam.
"Awas Lo, jangan sampai besol bikin kacau lagi."
"Iiih," Renjun mendongak dan menantang Jeno.
"Emangnya tadi pagi siapa yang bikin kacau? Lo atau gue?".Jeno membuang muka dan mengembuskan napas. Dia heran mengapa adiknya itu hobi menantangnya, tapi sekarang dia tak punya banyak waktu. Jeno berjalan menuju laci seraya berkata, "uang bulanan Lo udah gue transfer kemaren."
.
.
.
.
.
.
.Sori agak pendek
Typo hak segala bangsaTBC
KAMU SEDANG MEMBACA
NeoCulturans || NoRenMin (END)
Fiksi Remaja" Pertama, nggak ada yang boleh tau tentang hubungan kita. Kedua, jangan ajak gue ngobrol disekolah. Dan ketiga, terserah lo mau berteman sama siapa aja di sekolah. Asalkan.... dia bukan anak IIS. " ~Jeno~ - Lokal - School and Family - Bromance - No...