"Andera Rafasha, aku mengambil kamu menjadi seorang istri bagiku, ibu dari anak-anakku juga tempat berpulang lelahku. Dalam tangis dan tawaku, dalam sehat dan sakitku, hingga ajal menjemputku. Dengan Iman pengikatku dan Tuhan saksi cinta suciku." Andera tersenyum haru sedangkan yang lainnya nampak sedikit menaikan sebelah alisnya atas kalimat yang Danissa ucapkan.
"Danissa Puteri Atmajaya, aku mengambil kamu menjadi seorang istri bagiku, ibu dari anak-anakku juga tempat berpulang lelahku. Dalam semua kondisiku, aku bersedia menjadi satu-satunya yang menerima apapun kondisimu, dalam baik dan burukmu dalam salah dan benarmu. Dengan Iman pengikatku, Tuhan saksi cinta suciku dan kamu pelabuhan terakhir hatiku."
Andara menatap lekat wajah Jessica yang berjarak beberapa langkah darinya, ia tersenyum manis pada Jessica yang menunjukkan senyum manisnya juga padanya.
"I love you.. " Gumam Jessica tanpa suara.
"I love you too.. " Timpal Andara yang juga tak mengeluarkan suaranya.
Keduanya kembali terfokus pada gadis-gadis di hadapannya.
Andara melangkah mendekati Andera dan Danissa, memberikan bucket bunga mawar putih pada mereka kemudian memeluk mereka erat dengan hati yang bahagia.
Jessica pun sama, ia menyerahkan bucket bunga pada Adinda dan Rachel kemudian memeluk mereka, berusaha merasakan apa yang mereka rasa saat ini.
Kembali tatapannya bertemu dengan tatapan berbinar Andara dan tersenyum.
"Suatu hari nanti, Jessi ingin berada disini mengucap janji sehidup semati hanya bersama kamu, Andara.." Bathin Jessica memanjatkan harap.
"Tuhan, izinkan Dara mengecap rasanya berikrar suci diatas altar suci dan di hadapan Engkau hanya bersama Jessica.. amin" Dalam hati dan akal sehatnya, Andara meminta Tuhan mengabulkan pintanya.
Setelahnya, Jessica dengan tergesa menarik lengan Andara, membawanya sedikit menjauh dari keramaian. Membiarkan kakak-kakak pengantin baru itu bercengkrama bersama para tamu dan keluarga besar mereka.
Andara sedikit bingung namun tak berniat angkat suara sekedar bertanya atau protes pada kekasihnya.
Hingga keduanya sampai di sebuah lapang lainnya, sebuah lapang yang tak begitu luas yang di penuhi oleh dedaunan yang berguguran dari pohon pinus yang mengering. Andara mengedarkan pandangan dengan berbinar, takjub dengan perpaduan warna cokelat kering dan hijau muda yang memanjakan pengelihatannya. Gadis itu menoleh pada Jessica kala si gadis melepaskan genggaman tangannya dan terduduk di sebuah batang pohon yang telah tumbang.
"Dara, duduk sini.." Pintanya seraya menepuk-nepuk batang pohon di sebelahnya, Andara mengangguk dan ikut terduduk.
"Indah ya.. Sepi juga.." Andara mengangguk mengiyakan, kedua matanya terpejam dengan bibir yang mengulas senyuman. Jessica pun berlaku demikian.
Kicauan riang burung-burung kecil dan ranting kering yang bergesekan terhembus angin menjadi backsound indah di pendengaran mereka.
Jessica membuka matanya, ia menoleh ke arah Andara yang masih memejamkan mata. Tangan kirinya terangkat menyentuh dan mengusap pipi tembam Andara, membuat Andara sedikit tersentak kaget dan membuka mata.
"Cantik.." Puji Jessica dengan suara lirih dan senyuman manis, Andara kembali tersenyum, tangan kanannya terangkat dan menyentuh tangan Jessica yanh berada di pipinya.
"Terimakasih, Jessi juga cantik.."
Kedua gadis belia tersebut masih betah bertatapan mata, menyelami dasar kehidupan gadis di hadapannya lewat pancaran bola bermanik indah masing-masing. Hingga tatapan Jessica turun dan jatuh tepat pada bibir tipis berwarna merah muda milik Andara.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.E...... (GxG) (COMPLETED)
RomanceI can love you for four days Spring, summer, autum, winter! Maybe three days Yesterday, today, tomorrow! How about two days? Day and night! One day is enough! EVERYDAY!. Gue tunggu hujad'an disetiap chapter nya yakk 💙