-40-

8.1K 586 308
                                    

Alhamdulillah, nggak nyangka bnget Aurista udah eps -40. Wahh, cpet sekalii hari berlalu wkwk. Terimakasih buat dukungan kalian selama ini, yg udah semangatin aku, yg udah ksi support. Makasih bgt😢Jikalau tdk keberatan, klian tetap komen perparagraf ya, krn komen klian tuh lucu2 bgt, mood aku jdi baik gtu wkwk....

Oke cuss deh di bca, kliaan pstii udh nunggu bgt cerita ini up😝

***

Tepat pukul 12 malam, Yusuf kembali ke dalam kamar inap Auris. Ia menatap Auris yang sudah terlelap dengan posisi menghadapnya. Ayah dan Ibunya menginap untuk menjaga Auris, mereka tidur di ujung ruangan, dengan kasur tipis sebagai alas tidur.

Sejak tadi Yusuf tidak pergi jauh, ia hanya duduk di taman rumah sakit, merenungkan semua yang sudah terjadi.

Tidak tahu kenapa, ia yang memulai membuat Auris nangis, tapi dia sendiri yang merasa seharusnya ia tidak membuat Auris menangis. Mendengar Auris yang ingin pergi dan ingin berhenti mencintainya membuat Yusuf jadi uring-uringan. Yusuf jadi takut sendiri saat membayangkan Auris pergi dari hidupnya.

 Yusuf jadi takut sendiri saat membayangkan Auris pergi dari hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Eitsss, wait! Muka sedihh yusuf mau lwt wkwk😜]

Akibat renungan di taman pemikiran Yusuf jadi berubah, awalnya Yusuf berpikir semua bukan kesalahannya sendiri, tapi sekarang Yusuf sudah sepenuhnya merasa ini semua kesalahannya. Apalagi setelah mendengar semua ucapan Auris yang menyesakkan itu, semua perkataan Auris terus saja tergiang-giang dipendengarannya.

Ting. Ting. Ting.

Putri Ipa 5.

( Udah makan?)

( Kamu lagi ngapain?")

(Masih di rumah sakit ya? Udah malam, pulang aja.)

(Balas pesan ku Suf)

(Suf)

(Suf)

[Em] balas Yusuf.

Anda telah memblokir kontak ini. Ketuk untuk membuka blokir

Pesan Putri di ponsel Yusuf ini membuat ia menjadi semakin merasa bersalah. Akhirnya Yusuf hanya membalas 'em' dan langsung memblokir kontak Putri. Yusuf  merasa kesal saat melihat tingkah Putri yang tidak merasa kasian atau merasa bersalah pada Auris.

Dia harap dengan memblokir nomor Putri, ia dapat menenangkan pemikirannya dan bisa sedikit menembus rasa bersalahnya pada Auris.

Tidak tau kenapa setelah memblokir nomor Putri perasaannya menjadi lebih lega dan bebas. Bukannya jika pria suka dengan seorang wanita akan sangat susah memblokir wanita itu. Tapi kenapa Yusuf biasa saja. Apa sekarang  Yusuf sudah tidak suka dengan Putri lagi? Ntahlah Yusuf tidak ingin memikirkan hal itu lagi.

Yusuf menghela nafasnya pelan. Hari ini otaknya terus berpikir. Sepertinya ia harus segera tidur.

Yusuf berjalan mendekat ke arah Auris. Duduk di bangku yang sudah tersedia di samping ranjang, lalu menatap wajah Auris yang terlihat masih memerah persis seperti orang yang baru selesai menangis. Mengambil selimut, Yusuf langsung menyelimuti Auris hingga sebatas dada.

Aurista || S E L E S A ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang