Belakangan ini akhir pekan gue selalu terusik dengan kehadiran dua laki-laki yang membuat gue harus keluar kamar untuk marah-marah karena suara mereka tuh berisik banget. Dion teriak-teriak mengabsen seluruh isi kebun binatang setelah kalah main game dengan Bima. Sedangkan Bima cuma tertawa sambil reflek menendang apapun di sekitarnya. Ketawanya horor.
Dion masih belekan dan cuma pake kaos lusuh yang cetakan sablonnya udah pudar ditambah boxer yang udah bolong-bolong -rasanya pengen gue jadiin lap pel aja. Sedangkan Bima udah rapi dengan setelan kemeja santai. Jujur gue benci sih kalo harus mengakui Bima itu ganteng. Tapi ya gimana, kenyataan.
Gue lihat ada dua kaleng milo sudah terbuka di atas meja, kemudian sebuket ayam KFC dan sisa-sisa tulang yang berserakan. Karpet gue baru di laundry anjir, gak mikir banget tuh dua manusia.
Dion melirik gue seolah tak acuh, "Liat tuh, Bang. Perawan jam sebelas baru bangun."
"Idih, sok tau. Emang gue masih perawan?" Jawab gue sambil melipir ke dapur setelah mengambil sepotong ayam dari buket. Bima cuma senyum-senyum sambil meneguk kaleng milonya.
"Anjir, Lyora. Nonton Fifty Shades of Grey aja lo kebanyakan tutup mata, sok-sokan ngaku gak perawan." Dion teriak dari depan ruang tv. Seolah melupakan kehadiran Bima yang dari tadi menonton pertunjukan live Tom and Jerry versi manusia.
Gue tersedak ayam yang ternyata udah dipakein bon cabe sama Dion. Entah level berapa soalnya pedes banget sampe gue batuk-batuk dan sedikit mengeluarkan air mata.
Gue melihat isi kulkas yang ternyata kosong. Sama sekali gak ada botol air mineral dan stok susu kemasan gue juga udah abis. Gue baru inget kalo rencananya hari ini baru mau belanja bulanan. Jadi dua kaleng milo tadi stok terakhir gue yang tanpa izin Dion curi dan kasih gratis ke Bima. Sialan.
Tanpa pikir panjang, gue kembali ke ruang tv dan dengan impulsif mengambil satu kaleng milo yang tersisa di atas meja lalu meneguknya. Mau ngambil minum di kamar kelamaan, keburu gue mati tersedak. Kan gak lucu.
Dion dan Bima cuma melongo melihat gue seperti orang kesetanan. Gue gak peduli yang penting tenggorokan gue lega dulu. Setelah milo kaleng itu habis gue baru sadar kalo Dion baru saja meneguk sisa-sisa di kalengnya sambil mendongak ke atas.
Sekarang gantian gue yang melongo lalu ikutan duduk di samping mereka. Dengan frustasi gue mengusap-usap bibir gue dengan kasar sambil membayangkan bahwa secara gak langsung bibir gue dan bibir Bima udah bersentuhan via kaleng milo. Anjir. Otak gue mulai mikir yang iya-iya.
Tidak lama Dion berdiri membersihkan remahan KFC di bajunya kemudian menuju kamarnya untuk mengganti pakaian kemudian mengambil galon air, "Gue beli air dulu deh."
Double shit.
***
Akhir pekan yang biasa gue habiskan dengan nonton drama Korea dari pagi sampe ketemu pagi lagi kini berubah semenjak Bima tiba-tiba muncul. Minggu kemarin gue ke event Big Bad Wolf, lalu minggu ini tanpa diundang Bima udah ada di ruang tv rumah gue sambil mabar sama Dion.Dan sekarang dengan gaya bossy-nya dia semena-mena nyuruh gue buat ikut dia -gak tau mau kemana- ketemu seseorang. Lancang banget memonopoli waktu santai gue. Kalau bukan karena Bimo -Fortuner black doff punya Bima yang gagah itu- gue ogah deh diajak jalan.
"Dua minggu lagi, Bim???? Yang bener aja !!! Gue belom ngajuin cuti buat ngurus ini itu. Kalau lo ada orang dalem sih gak masalah deh, gue terima beres."
Gue suka heran sama Bima yang kalo ngomong suka seenaknya. Dikira cukup kali ya ngurusin pernikahan cuma dalam dua minggu. Berkas-berkas buat nikah, undangan, konsep resepsi, katering, souvernir, dan lainnya. Semua yang serba tiba-tiba bikin gue cukup terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [ SELESAI ]
ChickLit"Aku dan kamu masih sibuk dengan pencapaian kita masing-masing, Bim. Kalau perasaan kita masih sama, kalau kita masih mau menunggu dan kalau kamu percaya jodoh tak akan kemana, lima atau sepuluh tahun kita bahas lagi perasaan ini." -Lyora Allona Wi...