Si Kecil

34.6K 2.7K 37
                                    

Flashback on.

"Kamu inget waktu aku minta kamu buat nikah sama aku? Saat itu aku bikin kesepakatan dengan Ibu untuk menikah dengan pilihanku atau dengan pilihan ibu. Ketika kamu menolak, aku gak punya pilihan buat bantah Ibu. Hingga akhirnya aku dijodohkan dengan Aldilla dan kami menikah. Awalnya aku percaya bahwa cinta bisa tumbuh karena terbiasa, Aldilla pun begitu. Dia mau melupakan masa lalunya yang kelam dan memulai lembaran baru dengan aku. Tiga bulan setelah kami menikah, Aldilla hamil. Padahal menyentuh dia pun aku gak pernah karena aku belum bisa melupakan kamu, Ra. Akhirnya Aldilla menjelaskan bahwa hubungannya dengan sang mantan belum sepenuhnya berakhir, mereka masih sering bertemu di belakangku hingga Aldilla mengandung anaknya Lesham. Disitu aku marah banget, Ra, aku merasa dikhianati. Aldilla meminta maaf dan mengajukan gugatan cerai. Dia menemui Lesham untuk meminta pertanggungjawaban, namun Lesham tidak yakin bahwa yang dikandung Aldilla adalah anaknya, mengingat Aldilla yang sudah menikah denganku."

Lyora hanya bisa mematung mendengar penjelasan Bima. Seolah masih tidak menyangka bahwa faktanya memang sepahit itu. Satu kotak tisu kini berada di pangkuannya untuk berjaga-jaga jika air matanya jatuh membasahi pipi.

"Aldilla sangat depresi waktu itu dan memilih hiatus dari kehidupan modelling-nya. Berulang kali dia mencoba menggugurkan kandungannya namun aku halangi. Ia sangat terpukul dengan Lesham yang tidak mengakui janin dikandungnya. Kamu pikir aku hanya diam aja, Ra? Aku gak bisa liat dia serapuh itu. Hingga aku mengalah, kami pindah ke Bali. Aku temani dia melewati masa kelamnya. Setengah mati aku jaga dia agar tidak melakukan hal-hal yang nekat."

Lyora menggenggam erat tangan Bima yang kini sedingin es ketika memutar memori kelam itu. Ia masih mau mendengarkan semua penjelasan Bima. Nalurinya menuntun untuk merengkuh tubuh Bima yang gemetar, memberikan kehangatan agar Bima menjadi lebih tegar.

"Aku temani Aldilla selama ia mempertaruhkan nyawanya, menggenggam erat tangannya sampai tangisan nyaring itu terdengar di penjuru ruangan yang sangat dingin itu, dan aku yang mengadzani gadis kecil itu mendoakan agar ia menjadi sumber kekuatan bagi ibunya. Namun setelah persalinan, bayi malang itu tidak mendapatkan ASI karena Aldilla masih tidak mau menemui bayinya."

Bima semakin larut dalam emosinya, air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan lagi. Lyora menjadi orang pertama yang diizinkan untuk melihat sisi lemahnya. Bima menemukan kenyamanan di dalam pelukan Lyora, gadis itu membelai rambutnya, menghantarkan sentuhan yang hangat dan damai. Bima sedikit mendongak ke atas memberanikan diri untuk menatap matanya yang sendu, "izinkan aku menyayangi si kecil itu, Ra."

Tidak ada jawaban dari atas sana dan dirasakan pelukan Lyora yang semakin mengendur, hanya isakan yang semakin menjadi-jadi yang terdengar.

Dasar cengeng, umpat Bima dalam hati.

***

Persepsi Lyora terhadap Adilla dan putrinya berubah drastis ketika Bima menceritakan kisah hidup mereka. Lyora jadi mudah menangis setiap kali Cilla berada dekat dengan Bima, hatinya terlalu sensitif. Wajar jika Bima dan Cilla sangat dekat, ia pun sadar tidak punya hak untuk cemburu dengan interaksi Bima dengan putri kesayangannya.

Setelah drama Aldilla yang tiba-tiba datang tanpa diundang, mereka meninggalkan komplek apartemen pukul setengah sebelas. Dengan berat hati Bima mengajak Cilla untuk ikut bersama mereka, tentu saja karena Lyora yang tidak tega saat melihat Cilla yang langsung manja kepada Papanya.

Bima dapat melihat mata Lyora berkaca-kaca setelah melihat langsung sosok gadis kecil yang selama ini dimanjakannya. Berkali-kali istrinya memperingatkan bahwa sikap Bima tidak seharusnya kasar kepada Aldilla di depan anak itu.

"Sayang, kenalin ini Bunda Lyora, pacarnya Papa." Ucap Bima pada si kecil yang masih dalam gendongannya, sementara Lyora sudah seperti kura-kura ninja yang mengekori mereka dengan membawa dua ransel milik Cilla yang berisi keperluan anak itu selama dititipkan kepada mereka.

Kali Kedua [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang