"Kok kesini, Bim?" Tanya Lyora ketika Bima mengajaknya mampir ke sebuah toko perhiasan yang berwarna khas hijau telur asin.
Bima memang sengaja tidak memberi tahu Lyora bahwa mereka akan melipir sebentar sebelum ke rumah Mirna. Pukul sepuluh pagi dirasa masih terlalu dini mengunjungi sebuah mall yang terletak di dekat apartemennya, sehingga Bima sengaja mengulur waktu menuju mall yang lain.
Seperti kata Bima semalam, hari ini mereka akan pindah ke rumah Mirna. Rencana Bima yang mendadak membuat mereka tak sempat mengemasi semua barang-barang yang ada di apartemen. Bima hanya membawa satu koper sedangkan Lyora yang sudah membawa dua koper masih saja ditambah beberapa goodie bag.
Malam itu, ketika Lyora baru saja masuk ke kamar mandi, ponselnya terus berdering. Tiga panggilan video dari Cilla tak terjawab, ditambah pesan-pesan dari Jojo mengusik rasa ingin tahunya. Bima masih kesal jika mengingat isi pesan Jojo yang ditujukan untuk istrinya. Tikus kecil itu masih saja menggoda istrinya padahal ia tahu Lyora sudah menikah. Maka dari itu Bima berniat membelikan sebuah cincin sebagai tanda bahwa Lyora sudah terikat.
"Kita beli cincin buat kamu. Kebetulan aku ada sedikit rezeki." Bima merangkul Lyora ketika memaksa Lyora memasuki toko perhiasan.
"Aku gak suka pake perhiasan, Bim."
Bima sudah tahu akan hal itu, terbukti ketika Lyora menolak diberikan cincin sebagai mas kawin saat mereka menikah. Tidak ada cincin di jari manisnya membuat Bima khawatir jika ada laki-laki lain yang menganggap bahwa gadisnya ini masih available.
"Semalem kamu bilang mau nurut sama aku. Kamu mau aku marah lagi kaya kemarin?"
Lyora menggeleng, mau tak mau ia menjadi gadis penurut. Bagaimanapun ia harus menepati janjinya. Kini Bima memiliki jurus andalan yang akan ia keluarkan setiap kali Lyora mulai membantah.
"Mbak, tolong istri saya dibantu pilihkan yang sesuai ya." Pinta Bima kepada salah satu pegawai.
Sebelum Lyora diajak untuk melihat berbagai koleksi, Bima berbisik pelan, "kamu pilih yang kamu suka, gak masalah berapapun harganya."
Tidak butuh waktu lama, Lyora sudah mendapatkan cincin yang ia suka. Sebuah cincin sederhana dengan butiran berlian yang berkilau membuat kesan simple but still elegant.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [ SELESAI ]
أدب نسائي"Aku dan kamu masih sibuk dengan pencapaian kita masing-masing, Bim. Kalau perasaan kita masih sama, kalau kita masih mau menunggu dan kalau kamu percaya jodoh tak akan kemana, lima atau sepuluh tahun kita bahas lagi perasaan ini." -Lyora Allona Wi...