"Giffari Lionel Bimantara artinya jagoan berhati lembut dari keluarga Bimantara. Mau direvisi gak, Yang?" ujar Bima kepada Lyora yang sedang menyusui bayi mereka.
"Aku ikut Imamku aja deh," jawab Lyora tanpa banyak protes.
"Kamu gak mau komentar atau menambahkan gitu, Yang?" Bima tak puas akan reaksi Lyora yang datar.
"Udah bagus kok, Mas. Sederhana dan gak berlebihan. Makasih ya, Mas, karena kamu gak egois."
"Egois gimana maksud kamu?"
"Aku kira kamu hanya menyematkan nama keluarga kamu, ternyata ada namaku juga."
"Kan bikinnya berdua, Yang," balas Bima usil.
Mendengar suaminya yang mulai membahas topik delapan belas coret, Lyora langsung memukul bahunya, "gak boleh ngomong jorok di depan Adek!"
"Barusan kamu pukul aku termasuk tindak kekerasan loh, Yang..."
"Terserah kamu!"
"Yang, serius kamu gak mau revisi nama Abang? Mumpung akta kelahirannya belum dibuat," sekali lagi Bima menegaskan.
"Abang?" alis Lyora bertaut sejenak, menerka-nerka siapa Abang yang Bima maksud.
"Iya. Anak kita. Abang," balas Bima sambil mengedipkan mata. "Kan nanti dia punya adik, jadi harus dibiasakan panggil Abang."
"Gak usah lebay, Mas. Ini aja yang satu belum gede."
Belum sempat perdebatan Bima dan Lyora usai, Mirna datang tanpa mengetuk pintu kamar mereka.
"Ibu udah ketuk pintu tapi gak dijawab," ujar Mirna sebelum Bima menegurnya.
"Ly, Abang udah udah selesai miminya?"
"Sebentar lagi, Bu."
"Ibu pinjam ya, Ly?" ujar Mirna sambil mengambil alih cucunya. Kemudian ia melirik sinis pada Bima, "di depan tamu-tamu sudah pada datang. Kamu bantu Mbok Sarti bawain buah tangan mereka sana, Bim! Anaknya lagi mimi kok ditungguin!"
Bima tak membalas. Dengan langkah gontai, ia keluar kamar untuk menyambut saudaranya yang sudah datang.
"Lyra, ganti baju dulu ya, Bu."
"Iya, Ly. Ibu bawa Abang duluan ya," pamit Mirna kemudian menyusul Bima keluar.
Semenjak cucunya lahir, Mirna menjadi Oma paling sibuk di dunia. Segala keperluan cucunya adalah pilihan terbaik Mirna. Lyora bahkan belum diberi kesempatan untuk memilih sendiri segala perlengkapan bayinya.
"Kamu belum selesai masa nifas, belum empat puluh hari, gak boleh jalan-jalan keluar dulu. Pamali."
Lyora tidak banyak membantah, ia justru bersyukur karena Mirna selalu memberitahu yang terbaik baginya. Bima pun telah berjanji akan mengajaknya jalan-jalan jika larangan Mirna telah berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [ SELESAI ]
Chick-Lit"Aku dan kamu masih sibuk dengan pencapaian kita masing-masing, Bim. Kalau perasaan kita masih sama, kalau kita masih mau menunggu dan kalau kamu percaya jodoh tak akan kemana, lima atau sepuluh tahun kita bahas lagi perasaan ini." -Lyora Allona Wi...