Part 26 Praduga

5.5K 431 3
                                    

Anindya POV

"Kenapa sih? Tumbenan ngajak jalan?" geramku. Siska dan Titi hanya tersenyum ria.

"Udah lama kita gak ngumpul begini. Masa lo gak ada kangen-kangennya sama gue," sahut Titi.

"Ya tapi 'kan bisa direncanain dulu jauh-jauh hari. Bukannya dadakan begini."

"Maaf maaf ... memangnya lo ada acara sama Pak Ares?" Pertanyaan Siska membuatku sedikit membolakan mata.

"Gue gak ada acara. Cuma lagi males jalan aja. Tapi kalau gak ikut, kasian lo berdua."

"Apa jangan-jangan lo mau melakukan yang iya iya sama Pak Ares?"

"Jangan mikir yang aneh-aneh lo! Dia gak ada di rumah, pergi ke pabrik," kesalku lagi.

"Jangan ngegas gitu dong. Sensitif banget lo, kayak gigi belubang," cibir Titi.

"Orang hamil juga 'kan sensitif Ti," timpal Siska yang langsung membungkam mulutnya.

"Ciri-ciri orang hamil itu gimana sih?" bingungku.

"Ya Allah, gak pernah belajar fisika nih anak!" ketus Titi.

"Biologi Titi DJ ...," geram Siska.

"Seriusan lo gak tau?"

"Hm ... mual-mual? Ngidam?"

"Dari sekian tanda-tanda, lo cuma tau itu?" geramnya.

"Dia mah lola. Sis, tabok!" kesal Titi.

"Enak aja main tabok," sanggahku.

"Lo juga sih, nyebelin tingkat kecamatan!”

"Menurut gue nih ya. Mendingan lo beli testpack buat yakinin," saran Siska.

"Bulan lalu sih ... gue masih datang bulan."

"Ya gak ada salahnya dong dicoba."

"Kalo gue hamil gimana?" Aku menatap keduanya yang malah balas menatap murka. Mereka seperti ingin menelanku hidup-hidup detik ini juga.

"Lo hamil 'kan ada bapaknya!" desis Titi disertai senyuman mengerikan.

"Nah iya. Kalo hamil sendiri, baru takut," sambung Siska.

"Hm ... oke deh, nanti gue coba beli alat itu."

"Semoga Inda hamil beneran Ya Allah." Titi menadahkan kedua tangannya.

"Amin," timpal Siska.

"Wah ... seandainya gue punya anak nanti, pasti lucu deh. Apalagi ... kalo bapaknya bibit unggul." Siska melanjutkan.

"Iya Sis. Gue juga mikirnya begitu," sambung Titi.

"Eh, lagi ngapain Inda?" tegur seseorang yang ternyata Mas Fredy.

Aku melihat Titi dengan tatapan malasnya. "Datang tak diundang ... kek jelangkung," sindirnya.

"Gue gak bicara sama lo!" ketus Mas Fredy.

Cinta Guru Agama (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang