Demi apa! mungkin gegara pemeran dicerita ini banyak, makanya perihal bercak darah doang sampe dua eps 😒 pusing gue, klo di skip-skip ntar ga nyambung, kok songhee sama misoo gatau? Trus kalo tau kok tiba2 bisa tau aja gitu? Kapan taunya? Akhirnya yaudah lahirnya eps ini 😒
.
SMOGA ENJOY DENGAN CERITA INI YA😣 MESKIPUN CERITANYA KURASA MAKIN MELINGKAR2, BELIBET KEK ULER PITON, SEMOGA TETAP SETIA SAMPAI TAMAT😢
.
Happy Reading 😘
.
.Dengan cepat Namjoon segera menggendong Bomi yang pingsan, membawanya naik keatas kasur dan membaringkannya disana, ia meraih ponsel dinakas dengan sekali sambaran, mencoba menyalakannya, namun sial ponselnya sudah dari semalam lowbat.
Namjoon melihat Bomi sejenak, memastikan sesuatu lewat tatapan mata yang seolah berbisik “tunggu disini.” Padahal percuma karena Bomi tak menangkap apa-apa, ia terpejam, pingsan.
Namjoon berlari keluar dari kamarnya, mencari pertolongan, sebelumnya ia ingin menghubungi dokter melalui ponselnya namun karena lowbat ia mengubah rencananya dengan meminta bantuan staff hotel untuk menelpon.
Lift rasanya ingin roboh kebawah, pria berbadan atletis itu berdiri cemas sambil mengetukkan kakinya kelantai lift, sangat cemas menunggu pintu terbuka agar segera mendapat bantuan.
Tepat ketika pintu terbuka, Namjoon segera keluar semau hati sehingga tak melihat seseorang yang ia tabrak, seorang wanita kini tersungkur mundur kelantai karena tabrakan keras yang tiba-tiba.
“Kim Biseo?” Namjoon mengenali wanita yang ia tabrak, sekretarisnya.
Misoo hanya bisa meringis sambil kesal didalam hati, Namjoon membantunya untuk berdiri. Belum sempat Misoo bernapas bebas sehabis jatuh, Namjoon malah memegang kedua lengan atasnya dengan sangat kuat, pria itu mencengkramnya.
“Kim Biseo, tolong aku.”
Misoo sangat tidak nyaman, lengannya jadi sakit, namun raut wajah Namjoon membuatnya khawatir, ia mencoba menenangkan Namjoon. “Sajangnim, tenang dulu.”
Namjoon mengatur nafasnya, ia merenggangkan cengkramannya dilengan Misoo, Pria itu menunduk sambil menghirup udara sebanyak yang ia bisa, melepaskan letih dengan bertumpu pada lengan Misoo yang masih dipegangnya.
Misoo mengintip wajah Namjoon sambil bertanya. “ada apa sajangnim? anda darimana saja?”
“Tolong panggilkan dokter, Bomi pingsan." Namjoon menarik tangan Misoo masuk kembali kedalam lift.
Misoo masih bingung. "Maksudnya? Bagaimana bisa? Memangnya dimana dia?"
"Ayo ikut aku." Namjoon memilih untuk menarik tangan Misoo masuk kedalam lift, dan kembali keatas.
"Kim Sajangnim..." panggil Misoo
"Sudah kau telpon dokternya?"
"B-belum, akan ku ketelpon sekarang."
"Katakan padanya untuk kekamarku, Bomi ada disana." Ucap Namjoon lalu berjongkok kelantai, seperti seorang yang putus asa, membuat Misoo semakin tak mengerti akan apa yang terjadi, namun tetap dengan cekatan menelpon kenalan dokternya.
"Hallo, Min eusanim, aku mengirim pesan padamu lewat chat, tolong dibaca sekarang, darurat." Ucap Misoo kemudian mematikan panggilan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanfictionDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...