Pintu ruangan Namjoon terbuka secara mengejutkan, sosok Jimin yang nyata muncul tiba-tiba.
“sumpah Hyung, bukan aku.” Ucapnya membela diri.
Misoo melihatnya sinis, sedangkan Namjoon hanya bisa berdiam diri.
Tak lama kemudian masuk Taehyung bersama bersama sekretarisnya, Choi Yena. Taehyung langsung menghajar wajah Jimin dengan emosi yang membara. Namjoon masih diam, dia tau tapi hanya diam.
“ini balas jasamu pada Namjoon?! Menghancurkan perusahaannya?! Mengkhianatinya?!” bentak Taehyung secara beruntun.
Sekretaris Jimin berlari masuk keruangan Namjoon dan berusaha membantu Jimin untuk berdiri, Jimin mengintruksikan pada sekretarisnya bahwa ia baik-baik saja, namun luka ditepi bibirnya berkata lain, dan tentu membuat sang sekretaris cemas.
“dan kau, Kim Minjoo-ssi. Kau seumuran dengan Yena, kau masih muda. Hidupmu masih panjang, tapi kau hanya diam saat tau atasanmu bertindak curang?!” Taehyung membentak sekretaris Jimin.
“Tae, percayalah aku dijebak” lirih Jimin. Ia kemudian berpindah kearah Namjoon, berlutut dikaki Namjoon yang sedang duduk dalam diamnya, sang sekretarisnya pun melakukan hal yang sama, setia sekali. Tak hanya dalam menipu, tapi juga dalam hal meminta maaf.
“hyung, sungguh, yang divideo itu bukan aku! Aku tidak mungkin mengkhianatimu, aku dijebak.”
Namjoon pun berpikir seperti itu, tapi id card itu jelas berbicara semua faktanya. Sehingga ia masih diam.
Taehyung tertawa keras, lalu setelahnya berubah datar, perubahan ekspresi yang sangat cepat, semakin membuat sekretaris Jimin ketakutan.
“dijebak katamu? Lalu ini apa?!” Taehyung melempar sebuah foto kearah Jimin.
Foto yang sudah ia cetak, yang ia dapatkan dari video Chaeyeon tadi, foto yang memperlihatkan sang pengkhianat Nj,inc sedang bernegosiasi, Taehyung melingkari bagian tangannya, khususnya pada Tatto angka 13 yang tampak di tangannya.
“itu tatto-mu Jim.” Tambah Taehyung lagi.
Namjoon melirik foto itu dari tempat duduknya, perlahan ia meraihnya, melihatnya dengan teliti. “bangunlah,” ucap Namjoon pada Jimin.
Jimin pun melakukannya, ia berdiri dihadapan Namjoon, Namjoon meraih tangan Jimin pelan, masih ragu untuk menaikkan kemejanya sedikit keatas, agar bisa melihat letak tatto yang dimaksud Taehyung benar apa tidak Jimin juga memilikinya.
Dan ketika Namjoon menaikkan lengan kemeja Jimin, fakta kembali berbicara, angka 13 ada dilengan pria itu. Tangan Namjoon tiba-tiba bergetar, kali ini tak lagi ada celah baginya untuk tidak percaya, Fakta dan Bukti terlihat jelas.
Namjoon itu realistis, ia berpihak pada hal yang memiliki banyak potensi kebenaran daripada percaya hanya karena teman dekat.
Pun Namjoon membelakangi Jimin. Tak ingin melihat wajahnya. “suruh dia keluar.”
“hyung, kumohon.” panggil Jimin terus berusaha.
Taehyung menariknya keluar, namun tetap tidak semudah itu karena Jimin terus bersikeras.
“cukup Jimin,”Namjoon berbalik, melihat wajah Jimin.
“...kurang baik apa aku padamu sampai kau seperti ini? aku sudah menganggapmu keluarga Jim, aku mempercayaimu sepenuhnya, partner kerja yang kau bawa untuk perusahaanku selalu kusetujui bahkan tanpa kuselidiki, apapun tentang yang kau kerjakan selalu kupercaya, Tapi kau, bermain licik dibelakangku.”
“hyung...”
Namjoon menghela nafasnya. "Aku bahkan masih berpikir bahwa dalang dari semuanya adalah Seokjin, aku yakin dia memberikan tawaran yang menggiurkan padamu sehingga kau melakukan kecurangan. Tapi dari caramu yang tetap diam saat aku menyalahkan perusahaan Seokjin di media membuktikan bahwa kau tak hanya curang, tapi juga berkhianat."
"...Kau bisa saja melarangku menyalahkan Seokjin, kau bisa saja menghentikan opini negatif ku terhadap Sj,inc sebelum aku berbicara di publik. Tapi nyatanya kau hanya diam Jim, hanya diam." Namjoon menekankan kalimat akhirnya.
“...keluarlah, aku tidak ingin melukaimu dengan tanganku. Apapun alasannya kau tetap salah Jim. Orang kepercayaanku ternyata orang Sj,inc. Aku kecewa."
Pun Namjoon kembali membalikkan badannya, Jimin akhirnya memilih untuk keluar, ia meraih tangan Minjoo—sekretarisnya—dan membawa gadis itu pergi dari sana.
Taehyung seolah mendapat pesan dari ponselnya, wajahnya berubah kaget dan langsung meraih remot tv ditangan Misoo. Taehyung menyalakan Tv, membuat Namjoon menoleh dan seluruh pemilik mata diruangan itu fokus pada tv.
Seokjin mengadakan konferensi pers dadakannya, para wartawan dan reporter itu nyatanya bergerak dengan sangat cepat, padahal belum satu jam sejak video Chaeyeon itu muncul kepermukaan, tapi media sudah berburu berita.
Seokjin mengenakan jasnya dengan rapi, Chaeyeon juga duduk disebelahnya. Namjoon menatap kedua manusia itu dengan begitu banyak kebencian yang tersirat dimata, sekaligus menunggu inti yang akan disampaikan keparat tampan itu untuk menghancurkannya lagi.
Beberapa menit, sampai akhirnya keempat orang yang menonton siaran langsung itu kompak mengepalkan tangan setelah Seokjin mengatakan :
“Konferensi pers Nj,inc yang menyebut bahwa kesalahan yang terjadi adalah ulah perusahaan kami adalah bentuk dari pencemaran nama baik, kami tidak bisa diam saja, kami akan menuntut NJ,inc dan akan menghukum biang keladi yang sebenarnya karena telah merugikan banyak pihak.”
-
Mampos nj,inc!!! Rasakan itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanficDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...