dua lima - 25

496 99 18
                                    

"oy jun!"

sejun menoleh, "yee si goblok manja bet lo ngechat bini gue segala," ejeknya.

"salah siapa gak angkat telpon," balas chan. kedua sahabat itu kemudian berpelukan sebentar, "selamat bro, jangan lupa dateng minggu depan giliran gue."

"yoi, thanks ya."

giliran seungsik sekarang, "selamat memasuki dunia kerja jun, jangan lupa ada cowok manis yang harus lo nafkahin."

"iya dong bang, kalem aja mana bisa lupa gue," kekeh sejun.

subin di belakangnya tertawa kecil. "selamat ya kakak kakak," ucapnya pelan.

"makasih bin, suprise ya?" tanya zuho.

si manis mengangguk, "nitip sebentar kak," pintanya sembari memberikan paper bag yang ia bawa ke zuho.

setelah membiarkan sejun serta teman-temannya yang lain diberi selamat dan memberi selamat, ia berlari kecil dan memeluk sejun dari belakang.

si dominan langsung terkejut, "eh?!"

"hai kak, hehe." subin nyengir, menyembulkan kepala diantara lengan sejun, "selamat kak!"

sejun sempat melongo, namun sedetik kemudian langsung membawa subin ke pelukannya, "pinter banget bohongnya."

subin tertawa kecil, "biar kaget."

"oh ya, aku nggak bawa bunga, bawanya hadiah," ucap subin. ia mengambil hadiahnya dari zuho dan memberikan ke sejun, "nih."

yang lebih tua tersenyum lantas mengusak rambut subin lembut, "makasih sayang. kamu dateng aja udah jadi hadiah buat kakak."

"udah ya tolong, hargain yang jomblo," celetuk rowoon.

"lo aja kali, gue mah kaga," timpal jinhyuk, "bin lo belom kenalan ya sama gue."

si manis tersenyum, "tau kok tapi, kak jinhyuk kan?"

"yap, ini pacar gue wooseok."

"hai kak," sapanya.

"hai bin, salam kenal ya. nanti kalau sejun macem-macem jangan sungkan bilang ke aku."

"gue mana mungkin macem-macem, njir."

"bisa aja," timpal chan, "awas lo ye."

"diem lo bodat."

"udah udah, makan lah skuy," ajak rowoon.

zuho mengangguk, "iya nih yang mau nikah sama yang abis nikah bole lah traktir."

"siapa mau nikah?" tanya subin.

"jinhyuk sama wooseok."

sejun membelalak, "anjir?! nggak bilang-bilang lo nyuk!"

wooseok mendengus, "emangnya lo nikah bilang kita? pilih kasih dasar."

"ya kan, tertutup seok. lo mah diungkit mulu," sungut sejun.

"dah lah, yang penting kan sekarang lo udah tau. ke restonya mami wooseok aja ayo."

"ASIK MAKAN GRATIS!"

"ayo bin," ajak sejun.

subin tertawa lalu menggandeng lengan sejun, "yuk."

🎠✨

sekarang sudah jam tujuh, subin dan sejun baru saja selesai bersih-bersih sepulang dari restoran bersama teman-teman sejun. keduanya kini duduk di kasur, dengan subin yang tersenyum lebar.

"buka kak," suruh si manis.

yang disuruh hanya mengangguk lantas segera membuka kotak putih itu. senyumnya langsung merekah lebar, "kamu yang beliin?"

subin cemberut, "masa aku bohong sih!"

"nggak gitu," kekeh sejun. tangannya mengelus pipi subin lembut, "makasih ya."

si manis tersenyum lucu, "iya! ayo pergi, pake bajunya. ih pasti keren banget kalau kakak pake langsung," ajaknya.

"emang nggak capek? tadi udah di resto lama banget loh."

subin menggeleng ribut, "nggak, lagian tadi rame-rame."

sejun langsung tersenyum menggoda, "oh maunya berduaan aja nih?"

"ngomong terus! udah sana ganti, aku habis dikasih tau byungchan cafe nih," ucapnya menggebu-gebu.

yang lebih tua tertawa kecil, "iya iya, tapi gimana kalau abis itu ke rumah? bunda masak banyak, nyuruh kita ke rumah."

"yaampun kaaaak, kenapa sih baru bilang? aku kan belum siapin baju, terus masa kesana nggak bawa apa-apa? kakak nih mesti deh bilangnya telat mulu!" omel subin.

"lah nggak usah bawa apa-apa lah, kamu kira mau ngapain. lagian kan rumah kakak juga."

subin mendesah kesal, "yaelah si goblok," gumamnya.

"heh kakak denger ya!"

"maaf maaf sengaja, udah ah sana ganti aku juga mau cari baju!" suruh si manis. ia mendorong badan sejun agar segera masuk ke kamar mandi. sementara dirinya langsung menjelajah isi lemari, mencari pakaian yang bagus.

sejun tertawa, "ada-ada aja bini gue."

🎠✨

mampus besok udah sekolah (ノ`Д´)ノ彡┻━┻

𝙊𝙝, 𝙎𝙪𝙗𝙞𝙣!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang