tangan subin mengepal kuat, berusaha tidak peduli dengan tatapan bersalah sejun di depannya. walaupun ia memaksa chan berhenti memukuli suaminya, tapi tetap saja.
subin kecewa.
hubungannya dan chan bahkan hanya sebuah gosip antah-berantah yang dalam waktu beberapa minggu akan hilang. tapi sejun dan hayoung?
"gue perlu bicara sama lo," tukas subin seraya menatap tajam hayoung.
perempuan itu mengedik, "gue nggak mau."
"tapi gue maksa." si manis menarik hayoung keluar, diikuti seungsik menjauh dari jangkauan ruangan sejun.
"iya iya elah gue bisa jalan sendiri!" sentak hayoung. tangannya melepas cengkraman subin, "nggak usah sok tersakiti wajah lo tuh."
"mau lo apa sih? gue selama ini udah berusaha sabar ya, bangsat!"
"lo nggak pernah diajarin sopan santun ya?!"
"sopan santun?" subin tertawa sarkas, "cewek kaya lo nggak pantes dikasih sopan santun. berani ya lo ungkit-ungkit sopan santun disaat lo sendiri dengan gak sopannya deketin suami orang?"
hayoung memutar bola matanya malas, "lo tuh nggak pantes bersanding sama sejun, sadar diri dong. lo bahkan nggak bisa ngasih keturunan buat keluarga sejun, kan?"
"heh anjing jaga mulut dong," sambar seungsik, "paling nggak subin itu orang yang dipilih orang tua sejun buat ngerawat sejun, jadi temen hidup sejun. lah lo? mantan aja belagu, masih punya muka gak?"
gadis di depan mereka itu menggeram kesal, "lagipula jangan lo kira gue nggak tau kalian lagi berantem, ya kan? gue doain deh, semoga cepet cerai."
seungsik melipat kedua tangannya di depan dada, "cewek gatel lo emang, orang udah nikah masih aja dideketin. mending lo cari sugar daddy sana bangsat, ikhlas lahir batin gue."
"lo gaada urusan ya sama gue anjing."
"gue kakaknya subin, protes lo?"
"lo juga nggak bakal ada urusan sama gue kalau nggak maksa deketin kak sejun bajingan," desis subin, "nyadar gak sih, lo kaya begini itu sama aja nunjukin kalau lo murahan. goblok, punya otak dipake buat mikir. mau gimana juga lo bakal dianggep salah karna gue punya bukti kalau gue udah sah nikah sama kak sejun."
melihat hayoung diam, subin lantas tersenyum tipis, "lo cuma terobsesi sama kak sejun, kak. gue saranin mundur sekarang daripada lo harus nanggung malu suatu saat nanti."
"udah ah, sorry aja deh tadi gue cuma ambil jatah gue selama pacaran kok. gue tunggu surat cerai kalian." hayoung tersenyum miring, "mau tau sesuatu nggak? sejun nggak pernah cinta sama lo."
PLAK
"gue udah nahan daritadi, ternyata lo nggak berhenti." subin menatap hayoung tajam, "jaga omongan lo, hayoung. gue nggak segan buat make kekerasan karna lo yang mulai duluan."
pemuda manis itu kemudian maju, lantas berbisik kepada yang lebih tua, "cewek kaya lo lebih nggak pantes sama kak sejun. gue peringatin, jauhin kak sejun mulai sekarang atau gue bakal lebih berani dari sekedar nampar lo."
🎠✨
"subin, buka!"
"bin ayo dong, jangan gini."
yang dipanggil enggan menjawab. sibuk berkelana dengan pikiran negatifnya yang semakin menjadi. melamun di kamar tamu rumah hanse, mengabaikan teriakan dua sahabatnya dari luar.
subin tidak menangis, tidak. air matanya bahkan sudah tak mampu menetes lagi. ia tidak tahu harus bagaimana, karena hanya menangis tidak akan menyelesaikan masalahnya.
subin sangat kecewa. kecewa dengan sejun, kecewa dengan dirinya sendiri.
disini mereka sama-sama bersalah.
ah, haruskah subin menyerah pada sejun? kalau dengan begitu sejun lebih bahagia maka subin dengan senang hati mengakhiri hubungan mereka. asalkan sejun bahagia, mungkin ia bisa merelakan perasaannya.
mungkin selama ini sejun merasa terkekang dengan status pernikahan mereka.
"harusnya kakak bilang kalau udah bosen sama subin," lirihnya pelan.
pemuda manis itu mendongak saat terdengar suara pintu yang terbuka. menampilkan byungchan, hanse, dan seungsik dengan raut khawatir mereka.
"lo gapapa?"
subin mengangguk pelan.
"kalau ada masalah itu cerita, bukan ngunci diri di kamar!"
"gue cuma butuh waktu sendiri." subin menatap byungchan, "cuma bentar."
"udah kan? kak seungsik udah cerita." byungchan mendekati subin lantas memeluknya erat, "sabar ya. gue cuma bisa bantu semangatin lo."
hanse mengangguk setuju, "gue tau ini pertama kali buat lo. tapi please, jangan pernah ada pikiran buat ngelepas sejun karena semua bisa dibicarain baik-baik, oke?"
🎠✨
no hate ya mba hayoung cantik <3
btw votenya udah tembus seribu, makasih sayangku 😭💙
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙊𝙝, 𝙎𝙪𝙗𝙞𝙣!
Fanfiction[✓] 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙟𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙖𝙝, 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙗𝙞𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙗𝙖-𝙩𝙞𝙗𝙖 𝙙𝙞𝙟𝙤𝙙𝙤𝙝𝙠𝙖𝙣. ㅡ all chapter is subin's side, ㅡ lowercase, ㅡ...