ilgob - 07

844 150 74
                                    

subin melangkah gontai menuruni tangga rumahnya. sembari menguatkan hati dan merapal kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri.

juga memikirkan kemana hilangnya lim sejun.

namun entah mengapa hatinya sedikit lebih tenang, tidak seperti kemarinㅡsampai tadi pagi, yang sangat buruk.

begitu sampai di ruang tamu, subin langsung disambut. tidak tahu saja jantungnya sedang berdegup kencang saat ini. antara malu, takut, dan kesal.

"nah ini dia anakku, sini." papa subin tersenyum hangat, menarik pelan lengan anak bungsunya agar duduk di sebelahnya.

"kenalan dulu, sana," suruh mama subin.

perlahan pemuda manis itu mendongak, menatap pemuda berkemeja biru navy dan rambut silver keunguan yang tampak begituㅡ

ㅡtampan.

astaga subin, ingat sejun!

subin menatapnya yang juga sedang menatap dirinya intens.

lantas perasaan itu muncul kembali,

ketika kedua netra hitam milik calon suaminya bertubrukan dengan milik subin.

hatinya nyaman.

"kok diem?"

subin tersentak, lantas segera mengalihkan pandangan. pemuda di depannya tampak tersenyum tipis kemudian berujar, "kenalin, gue lim sejun."





























tunggu,

apa katanya?!

yang paling muda disana sontak kembali memusatkan pandangannya pada pemuda tadi, yang mengaku bernama sejun.

mungkinkahㅡ

"kak sejun?" cicit subin.

kedua pihak keluarga disana tentu saja terkejut, termasuk sejun. ia membelalak, "subin?!"

entah harus kembali sedih atau mulai bahagia.

mata subin tampak berkaca-kaca, lalu tanpa permisi air mata itu meleleh turun ke pipi mulus subin. seungwoo yang duduk di samping kiri subin langsung memegang pundak adiknya, khawatir.

"bin, kenapa?"

sejun segera bangkit menghampiri subin. mengundang tatapan heran yang lagi-lagi diberikan oleh para orang tua. pemuda itu berjongkok di depan subin, mengusap pipi yang lebih muda seraya menenangkannya.

"hey, udah jangan nangis," ucapnya lembut.

"tunggu, gue tuntasin dulu. gue nggak tahan buat nggak nangis," ucap subin pelan. sejun hanya terkekeh gemas, terus mengusap punggung tangan subin yang ia genggam.

kemudian beberapa menit setelahnya, tangis subin reda. namun detak jantungnya yang sangat cepat belum juga kembali normal.

pantas saja sejak turun dari kamar subin merasa semuanya akan baik-baik saja.

ternyata ini alasannya,

karena yang akan dijodohkan dengan subin adalah sejun,

lim sejunnya.

✨🎠

subin dan sejun sudah menceritakan pertemuan mereka pada keluarganya. namun mereka mengecualikan panggilan telepon yang kerap dilakukan keduanya setiap malam.

intinya, subin bilang mereka hanya saling kenal dan sering bertukar pesan, tanpa tahu wajah satu sama lain.

karena tentu saja, siapa yang menyangka kalau mereka ditakdirkan seperti ini?

saat papa subin bertanya, "emang nggak follow instagram subin, jun?"

sejun hanya menggeleng pelan, "subin nggak mau ngasih, pa. nggak dibolehin nyari juga, akhirnya dia juga kan yang pengen ketemu duluan."

lalu subin hanya mendelik pada sejun, yang jatuhnya membuat si dominan bukannya takut malah semakin gemas.

"kami pulang duluan ya, beruntung banget anak anak ternyata udah saling kenal," ucap ayah lim dengan senyum lebarnya.

"iya, padahal kemarin subinnya marah terus nggak mau keluar," balas papa. subin langsung mendelik, "pah!"

semuanya tertawa, membuat pipi subin merona malu.

"ya sudah, aku pulang. sejun kamu mau disini?"

sejun lantas mengangguk menanggapi pertanyaan ayahnya.

akhirnya ayah dan bunda sejun pulang, meninggalkan anak semata wayangnya mendekatkan diri dengan subin.

awalnya, begitu tahu sejun dan subin saling mengenal para orang tua langsung lega. ternyata mereka tak harus menyakiti perasaan anaknya untuk memenuhi permintaan kakek sejun.

terutama papa subin, yang langsung berbaikan dengan si bungsu karena pemuda manis itu meminta maaf.

sekarang, subin tidak merasa terbebani lagi.

✨🎠

maap ya jelek bgt ternyata :(


btw lucu banget monangis 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw lucu banget monangis 😭😭

𝙊𝙝, 𝙎𝙪𝙗𝙞𝙣!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang