bohong kalau subin tidak kepikiran obrolannya dengan rowoon. imbasnya si manis itu overthinking dan berakhir begadang padahal sekarang sudah jam 3 dini hari.
betah dengan posisinya membelakangi sejun, ia berhasil mengelabui sang dominan mengira dirinya sudah tidur sejak tadi. yang lebih tua memeluknya dari belakang, membuat si manis meringkuk di dekapannya. menatap kosong ke arah depan, membayangkan seandainya sejun luluh dengan hayoung lalu... meninggalkan dirinya.
"bajingan," umpatnya pelan, "gue harus gimana?"
subin memejamkan mata sejenak. setelah mengelus tangan sejun di perutnya ia bangun dan keluar dari kamar dengan perlahan.
pemuda itu membuat segelas susu hangat lalu duduk di sofa dan menyalakan tv. matanya fokus ke layar persegi itu, tapi pikirannya melayang ke sejun.
"ayo dong, keluar dulu dari otak gue, duh!" sungutnya kesal.
ia lelah.
orang bilang, pernikahan di usia muda memang tidak semudah yang dibayangkan. selain usia yang belum terlalu matang, dua insan yang memutuskan membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius harus bisa bersikap lebih dewasa.
memikirkan dan mementingkan kepentingan bersama, tidak boleh egois, saling mengerti, dan banyak hal lain yang coba subin lakukan.
terutama mencintai pasangannya sendiri.
bukannyaㅡ
"subin, ngapain?"
si manis terkesiap, lantas berbalik dan menemukan sejun dengan rambut acak-acakannya tengah memandang subin bingung.
"eh?" subin gelagapan, "nggak, kebangun."
sejun duduk di sebelah subin, "kebangun atau nggak tidur?"
"lah, kebangun tau kak."
yang lebih tua lantas menggenggam tangan subin, "kamu marah ya?"
"apasih kak?" subin berusaha mengalihkan perhatiannya, berharap si dominan segera kembali masuk agar dirinya bisa sendiri.
tapi ya mana mungkin.
sejun menghela napa panjang, "tadi rowoon bilang, kamu bikin pancake buat kakak. tapi karna kelamaan jadi nggak bisa dimakan, maaf ya bin?"
"kak rowoon ember nih," sungutnya pelan, "nggak apa, aku juga nggak tau enak apa enggak, untung nggak jadi dimakan."
"tapi kamu udah bikin buat kakak." sejun mengelus surai subin lembut, "rowoon bilang apa ke kamu?"
"nggak ada."
sejun menatap tepat di kedua manik mata subin, "bohong," desisnya.
"yaudah kalau emang kak rowoon ngobrol sama aku emangnya kenapa?" si manis menarik tangannya dan bergeser menjauh dari sejun.
"bin," panggil sejun lagi. suaranya melembut, "ayo bilang ke kakak apa yang ganggu pikiran kamu," pintanya.
subin tak menjawab.
"kakak nggak bakal tau kalau kamu nggak ngomong."
subin masih diam membuat yang lebih tua mendecak kesal. pemuda itu bangkit, mendekati subin dan mengungkung si manis di bawahnya. subin yang terkejut langsung merosot kebawah, menghindari manik sejun yang jelas-jelas menatap bibirnya.
namun sejun justru mendekat, tak membiarkan subin pergi dari tempatnya.
"kak, minggir deh," ucap si manis sok berani.
padahal jantungnya sudah disko.
"jujur atau kakak perkosa kamu disini?" bisik sejun.
PLAK
"kok ditampar?!" sejun akhirnya menegakkan badan lagi sambil memegangi pipi yang ditampar si manis.
sementara pelakunya mendelik tajam, "omongannya ih!"
"ck, ya habisnya kamu nggak mau ngaku."
"ya nggak usah gitu sih!" subin menarik sejun agar duduk di sampingnya, "nggak bakal juga aku selingkuh sama kak rowoon."
"ya kan kakak cuma mau tau, yang."
"nggak usah kepo."
"kakak cium sampe pingsan beneran nih?" ancam sejun.
subin tertawa remeh, "coba aja, subin nggak takut," balasnya sambil menjulurkan lidah ke arah sejun.
pemuda dengan lesung pipi itu langsung menyeringai tipis, "oke. kamu yang minta."
🎠✨
ehem aku kembali hehe
maaf ya aku habis kena writer block dan aku nggatau ini nulis apa but semoga kalian masih belum bosen, sabar ya abis ini kelar (个_个)
first of all thank you buat kalian semua yang udah ikutin sejun sama subin dari september kemarin, gak nyangka aku akhirnya bisa ngomong ini;
happy 2k readers-!!!! omg sumpah luv kalian banyak banyak ♡♡
and happy new year guys, semoga wish kalian buat 2021 tercapai ya!
salam dari tujuh bujang kita <3
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙊𝙝, 𝙎𝙪𝙗𝙞𝙣!
Fanfic[✓] 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙟𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙖𝙝, 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙗𝙞𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙗𝙖-𝙩𝙞𝙗𝙖 𝙙𝙞𝙟𝙤𝙙𝙤𝙝𝙠𝙖𝙣. ㅡ all chapter is subin's side, ㅡ lowercase, ㅡ...