38

1.2K 119 1
                                    

*
*
*

Jungkook dan member BTS lainnya sudah ada di Japan, mereka sibuk mempersiapkan konser mereka disana. Mereka akan melakukan beberapa tour dikota2 besar di Japan. Disela kesibukannya jungkook selalu menyempatkan diri untuk mengabari chaeyoung, entah itu lewat pesan atau pun menelponnya langsung. Dan seperti biasanya, kegiatan mereka di japan berjalan lancar2 saja sejauh ini.

Sementara dilain tempat yaitu di Seoul, tampak chaeyoung juga sangat disibukkan dengan pekerjaannya. Mendesign beberapa pakaian, menghadiri acara fashion show, melakukan kunjungan rutin ke beberapa cabang butiknya yg ada diluar kota seoul. Mengajar anak2 disekolah musiknya. Yah.. Kegiatannya sangat teratur dan berjalan lancar. Disela kesibukannya dia selalu mengabari jungkook juga, dan selalu mengingatkan sang kekasih untuk menjaga kesehatannya selama konser.

Hari ini chaeyoung sedang duduk diruangannya di butik. Dia sedang sibuk menggambar, tapi tiba2 ponselnya berbunyi.

"Jisoo eonni.." ucapnya setelah melihat penelpon diponselnya, lalu menjawabnya.

"Iya jisoo eonni.."

"Chaeng, bisa kau ke kantor sekarang? Kau sedang tidak sibuk kan?"

"Aku dibutik dan sedang menggambar eonni, apa itu hal penting?"

"Iya chaeng, ini penting. Kalau bisa kau kekantor sekarang."

"Kau terdengar panik eonni, baiklah aku akan segera kesana."

"Baik chaeng, kami menunggumu." balas jisoo lalu menutup telponnya.

*
*
*

Di kantor Park Company, tepatnya diruang meeting. Tampak jisoo, tuan kim, dan beberapa orang lainnya berkumpul disana.

"Dia akan segera kesini.." ucap jisoo.

"Itu berarti aku disuruh menunggu lagi?" ucap seorang pria berperawakan bule.

"Sabar tuan Mark." ucap jisoo.

Pria itu bernama tuan Mark.

"Lagi pula, kenapa harus menunggunya? Bukankah kau bisa menentukan finalnya seperti apa tuan Kim?" ujar mark.

"Aku tidak berhak untuk itu, disini keponakanku yg memiliki hak untuk memberi keputusan, apalagi untuk orang sepertimu." ucap tuan kim sedikit ketus.

Tuan mark tampak kesal. Tapi tak berselang lama chaeyoung sudah sampai, dia masuk keruang meeting dan ikut bergabung.

"Maaf membuat menunggu.. Ini ada apa?" ucap chaeyoung yg mulai duduk dikursinya.

"Begini chae.. Dia.." ucap jisoo melirik ke tuan mark, membuat pandangan chaeyoung beralih kepada pria itu.

"Mark?" ucapnya.

"Kau sudah terlambat dan berlaku tidak sopan padaku, kau barusan memanggilku hanya dengan sebutan nama?"

"Lalu apa yg kau inginkan tuan mark?" ucap chaeyoung tenang tapi penuh penekanan.

"Begini chae, dia menuntut haknya untuk perusahaan ini, dia berdalih bahwa dia sudah membangun perusahaan ini bersama ayahmu dulu.." jelas jisoo.

"Iya.. Aku meminta bagianku dari perusahaan ini. Aku ingin 50 % saham perusahaan ini menjadi milikku." ucap mark.

"Tidak.. Tidak akan.. Kau tidak berhak untuk itu tuan mark." ucap chaeyoung kesal.

"Kenapa?"

"Kau tau bagaimana kau membuat ayahku bangkrut? Kau datang menjadi rekan lalu kau menjebaknya agar perusahaan jatuh sepenuhnya kepadamu? Kau membawa investor penipu pada ayahku. Aku tau semuanya. Sekarang apa hak mu meminta bagian. Kau lupa perusahaan itu sudah bangkrut karna ulahmu?"

Love To Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang