55

1K 119 5
                                    

*
*
*

"Junho-ssi.. Ada hal penting apa yg membawamu kemari?"

"Aku ingin menyampaikan pada anda Chaeyoung-ssi kalau pelaku peneroran itu sudah kami ketahui, selama ini dia menyewa apartemen di gedung yg sama dengan apartemenmu. Itu membuat dia leluasa menjalankan aksinya dan membututimu kemanapun kau pergi."

"Benarkah? Jadi kau sudah menangkapnya Junho-ssi?"

"Hampir.. Maksud saya, kami hampir menangkapnya hanya saja dia berhasil melarikan diri chaeyoung-ssi."

"Ja.. Jadi bagaimana sekarang?" ucap chaeyoung panik.

"Begini chaeyoung-ssi, kami tidak ingin mengambil resiko apabila peneror itu datang tiba2 untuk melukaimu. Jadi saya akan mengutus dua bahkan lebih orang2 ku untuk menjagamu, tapi sekarang dari dekat. Seperti bodyguard. Ini hanya untuk memghindari hal2 yg tidak diinginkan."

Chaeyoung terdiam. Sangat jelas wajahnya terlihat panik dan takut. Bahkan tangannya sekarang bergetar.

"Dan chaeyoung-ssi, untuk sementara kau jangan kembali dulu ke apartemenmu, kau bisa ketempat kerabatmu dulu dan tinggalah disana. Tapi saya pastikan penjagaan ketat disekitar rumah kerabatmu juga nantinya."

Chaeyoung mengangguk paham. Satu yg pasti dalam pikirannya sekarang, hidupnya dalam bahaya saat ini.

"Baiklah, saya kesini hanya untuk menyampaikan itu chaeyoung-ssi. Dua orang ini akan menjaga dan mengikuti anda kemanapun dari dekat. Semoga anda tidak terganggu. Inj hanya sementara sampai pelaku berhasil kami temukan. Jadi mohon kerjasamanya."

"Iya junho-ssi, saya tidak keberatan. Terimakasih untuk bantuannya sejauh ini, dan tolong temukan pelakunya segera."

"Tentu chaeyoung-ssi.. Baiklah saya permisi dulu."

Junho pun pergi dari tempat itu disusul oleh beberapa orang2nya. Tinggalah chaeyoung bersama dua orang suruhan junho untuk menjaganya. Chaeyoung melirik kedua orang itu bergantian, lalu menghela nafas..

"Baiklah.. Lakukan tugas kalian. Ikut aku keruang meeting."

Mereka berdua mengangguk patuh.

***

Chaeyoung memasuki ruang meeting diikuti dua orang pria berbadan besar. Semua orang diruangan itu sontak melihat aneh kearah chaeyoung. Satu orang pria berdiri didekat pintu, satunya lagi mengikuti chaeyoung ketempat duduknya dan berdiri tepat dibelakangnya.

"Chae.. Ini?" ucap jisoo bingung.

"Ini perintah dari junho-ssi eonni, aku tidak bisa mengelaknya, aku akan menjelaskan padamu nanti."

Jisoo mengangguk paham. Meeting dilanjutkan. Semua orang tampak serius, hanya saja tidak bagi chaeyoung. Dia terlihat gelisah dan memikirkan sesuatu. Tentu saja semua ketakutan2nya kembali menghantuinya. Jungkook dapat melihat gelagak aneh dari chaeyoung. Dan jungkook pun tampak bingung.

Meeting selesai, saatnya menandatangani kontrak, semua mata tertuju pada chaeyoung yg sedang dalam dunianya sendiri, dia tampak melamun. Tanpa tau semua orang diruangan itu memperhatikannya. Sampai lamunannya dibuyarkan oleh suara jisoo.

"Chae..chaeyoung.. CHAEYOUNG-AH!!" seru jisoo sambil menepuk2 pundak chaeyoung.

"Aahh.. Haa?? Iya eonni ada apa?" ucapnya dengan nada terkejut.

"Kau kenapa chae? Kau baik2 saja?"

"Aahh.. Iya.. Iya tentu.. Aku baik2 saja eonni. Ada apa?"

"Kau harus menandatangani berkas ini chae.. Ini surat penjanjian perpanjangan kontrak perusahaan kita dengan BTS"

Love To Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang