04

2.3K 275 1
                                    

*
*
*

Di Ruang apartemen sederhana itu tampak Chaeyoung sedang menyiapkan pakaian yg akan dia bawa ke Busan untuk dua hari ini. Sementara bersiap tiba2 ponselnya berbunyi. Dia melihatnya,

"Sejin-nim?"

"Ada apa dia menelponku? Apa ada hal penting?"

Chaeyoung kemudian mengangkatnya.

"Sejin-nim.." ucapnya.

"Chaeyoung apa kau sudah bersiap?"

"Ha?? Bagaimana dia tau kalau aku sedang bersiap? Apa sejin-nim punya kekuatan magic?" ucapnya dalam hati.

"Chaeyoung, apa kau masih disana?"

"Iya sejin-nim.."

"Bersiaplah, bawalah beberapa pakaian kita akan keluar kota, Jungkook tiba2 ada jadwal dadakan. Kau mengerti, kami menunggumu di apartemen."

"Iya sejin-nim.."

"Baiklah." ucap Sejin-nim sembari menutup telponnya.

Chaeyoung masih terlihat bingung,

"Apa tidak bisa aku tidak bertemu dengannya sehari saja, aku bisa gila kalau dia terus membully ku.." ucapnya kesal.

Tapi sayangnya, Chaeyoung harus pasrah, itu pilihannya dan dia harus menyelesaikan tugasnya.

Tidak perlu waktu lama bersiap dan sampai ke apartemen jungkook, dia menelpon Sejin-nim dan dia diminta untuk ke parkiran Apartemen.

Sesampai disana dia sudah melihat jungkook yg berpenampilan cukup santai dan memasuki mobil. Sejin-nim memanggilnya dan menyuruhnya masuk juga. Dua mobil sekarang melaju dan melihat Sejin-nim melambaikan tangan.

"Apa Sejin-nim tidak ikut? Kami akan kemana? Kenapa hanya aku, dia dan bodyguard ini?" pikir Chaeyoung.

Setelah sampai dibandara. Mereka pun bergegas masuk dengan penjagaan banyak bodyguard pastinya yg sudah menunggu di bandara. Banyak media meliputnya. Kilasan blitz kamera menghadangnya beruntutan.

Setelah sampai, dia melihat Sejin-nim sudah disana. Dia sedikit lega.

"Baiklah kalian bersiap, sebentar lagi kalian berangkat. Oiya Chaeyoung tolong jaga jungkook disana dan pastikan semua keperluannya aman, maaf saya tidak bisa ikut ada beberapa urusan yg harus saya selesaikan disini."

"Baik Sejin-nim"

Sejin-nim pun beralih berbicara pada bodyguard itu,

"Bagaimana apa keamanan disana sudah siap? Penjagaannya sudah kalian atur? Sesampai kalian di Busan Kabari aku."

"Iya tuan."

"Oh jadi kita akan ke Busan.. Wahh mimpi apa aku ini, aku berencana ke busan dengan kereta dan sekarang aku malah ke busan dengan pesawat. Wah.. Wah.. Kau sangat beruntung chaeng." ucapnya dalam hati.

*
*
*

Skip time.

Di Sebuah Hotel mewah di Kota Busan, Jungkook tampak bersiap2. Chaeyoung juga terlihat sibuk mengatur keperluannya.

"Aku sudah bersiap, kau bersiaplah dan kau tau aku tidak suka menunggu lama."

Chaeyoung mengangguk dan segera bersiap, dia tidak tau dia akan kemana. Sejin-nim tidak memberitahunya.

Setelah semua bersiap mereka pun pergi, mobil melaju menuju sebuah aula besar dikota itu. Tampak sudah banyak orang menunggu kedatangan Jungkook didepan Aula itu, dari masayarakat biasa, fans dan juga media tentunya.

Jungkook berjalan masuk ke Aula disusul Chaeyoung dibelakangnya, dia diapit oleh bodyguard tentunya.

Setelah sampai kedalam Aula beberapa orang menyambutnya, yg menurut Chaeyoung tidak asing baginya. Bagaimana tidak yg menyambutnya adalah guru2nya dulu di sekolahnya. Chaeyoung memutar pandangannya, dia benar2 mendatangi reuni sekolahnya. Yah dia memang satu sekolah kan dengan jungkook dulu.

Setelah bertegur sapa dengan guru2nya dia mengikuti jungkook menyapa teman2nya dulu. Tampak beberapa anak laki2 yg sangat dikenalnya, mereka teman akrab jungkook dulu di sekolah.

"Wahh jungkook-ah.. Kau sekarang sudah sangat sukses. Kau bintang besar." ucap salah satu temannya.

"Bukan lagi, dimana2 orang membicarakanmu dan mengagumimu." ucap yg lainnya.

Jungkook hanya tersenyum menanggapi pujian yg dilontarkan teman2nya itu.

"Jungkook-ah aku ingin berfoto denganmu" ucap teman perempuannya.

Jungkook dengan senang hati meladeni semua temannya, dia sangat bersikap ramah membuat teman2nya tak canggung padanya.

Jungkook tiba2 mendengar Chaeyoung yg sedang mengobrol dengan beberapa teman perempuanya yg tidak jauh dari tempat jungkook duduk.

"Wah.. Chaeyoung-ah.. Kau tambah cantik.."

"Iya Chaeyoung, kau juga pasti sudah sukses sekarang, kau kan dulu siswa tercerdas diangkatan kita."

"Iya benar2.. Kau pasti bekerja diperusahaan besar dan elit yah?"

Chaeyoung hanya tersenyum menanggapi ocehan teman2nya, dan tiba2 datang satu orang perempuan yg sudah tampak menatap sinis chaeyoung.

"Chaeyoung, kau pasti sangat bekerja keras sekarang, karna orangtuamu bangkrut, dan kulihat kau datang bersama Jungkook, apa kau menggodanya karna dia sudah sukses, dia kan dulu menyukaimu. Kau cantik jadi kau bisa menggaet pria manapun yg kau mau, yg berduit tentunya termasuk jungkook. Kau pasti bingung akan menghasilkan uang bagaimana, karna kau terbiasa dengan uang banyak dari orangtuamu. Jadi kau menghalalkan segala cara bukan?"

"Apa2an kau ini Nayeon.?" ucap salah satu teman Chaeyoung pada perempuan yg bernama Nayeon yg barusan berkata lancang pada Chaeyoung.

"Sudah Chae.. Jangan kau dengarkan dia." tambah temannya yg lain.

Chaeyoung hanya diam, dan tanpa disadari jungkook mendengar semua perbicaraan mereka. Tiba2 Chaeyoung dipanggil oleh salah satu gurunya. Chaeyoung pun mendekatinya.

"Chaeyoung bagaimana kabarmu nak? Aku turut berduka atas ibu dan ayahmu."

"Aku baik pak. Iya terimakasih."

"Chae.. Apa bapak boleh meminta sesuatu?"

"Apa itu pak?"

"Penyanyi perempuan yg diundang untuk mengisi acara ini tiba2 berhalangan datang. Bapak tau kau sangat pandai bernyanyi dan bermain musik dari dulu. Apa kau bisa menggantikannya dulu nak.?"

"Tapi pak, aku sudah lama tidak.."

"Tolonglah nak, hitung2 ini nostalgia kalian sebagai anak berbakat di sekolah dulu."

Chaeyoung melirik jungkook.

"Nak jungkook juga akan bernyanyi sebentar, tapi itu surprise untuk dia. Kami akan memanggilnya ke panggung sebagai acara penutup. Sebentar lagi akan mulai. Apa kau siap nak.?"

"Baiklah pak, aku akan bersiap."

"Terimakasih nak, kau bisa ke ruangan disamping panggung, disana semua penampil berkumpul."

"Iya pak."

Setelah Chaeyoung berlalu, pak guru itu mendekati jungkook yg sedang bingung melirik kesana kemari seperti mencari seseorang.

"Nak jungkook"

"Iya pak."

"Kau mencari Chaeyoung?"

"Aku sedang menugaskan sesuatu kepadanya, apa kau tidak keberatan" ucap bapak itu sembari tersenyum pada jungkook.

Jungkook merasa aneh,.

"Aku lihat kalian datang bersama tadi, dan kalian masih sangat cocok seperti dulu, aku juga tidak menyangka kalau kalian masih bersama sampai sekarang."

Jungkook hanya tersenyum menanggapi ucapan gurunya yg mungkin sudah salah paham dengan dia dan chaeyoung.

"Baiklah nak, nikmati pestanya bapak pergi dulu."

"Iya pak.."

*
Next..

Love To Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang