51

855 98 0
                                    

***

"Chaeyoung sebaiknya kita melaporkan kejadian ini ke polisi, ini tindak kriminal, melakukan teror pada seseorang itu adalah tindakan kriminal yg tidak bisa kita biarkan." seru jisoo.

Chaeyoung hanya diam dengan mata yg sudah bengkak akibat terus menangis. Dia seperti mencoba mencerna isi pesan peneror itu.

"Tidak perlu berpikir lama chae, aku memiliki kenalan yg bisa menyelesaikan semua ini. Kau tenang saja, dan kau juga harus memberitahu jungkook tentang hal ini, bagaimanapun kalian berdua dalam bahaya."

Chaeyoung masih diam.

"Aku akan mencoba menghubungi temanku itu." ucap jisoo lalu meraih ponsel ditasnya. Tapi belum juga menelpon chaeyoung tiba2 menahannya.

"Jangan eonni.. Tidak perlu melakukan itu. Kita lihat dulu perkembangannya, kalau dia melakukannya lagi baru aku akan bertindak."

"Tapi chae.."

"Kumohon eonni, aku akan mengikuti keinginan orang itu, aku akan menjauhi jungkook sementara."

"Tapi chae, bagaimana jika jungkook salah paham? Lagipula dia juga dalam bahaya."

"Aku akan memperingatinya eonni, aku bisa mengatakan padanya kalau aku sibuk. Yg penting sementara aku harus menjauhinya. Itu juga untuk keamanan jungkook sendiri eonni."

Jisoo hanya bisa menghela nafas kasar, dia sangat prihatin dengan sepupunya, hanya saja chaeyoung terlihat lebih menghawatirkan jungkook dibanding dirinya sendiri.

"Baiklah, terserah kau saja chae."

"Tapi eonni, tolong jangan katakan apapun pada jungkook tentang kejadian ini, kumohon."

Jisoo mengangguk.

"Iya chae.." ucapnya lalu kembali memeluk sepupunya yg masih terlihat shock itu.

***

Sudah tiga hari sejak kiriman paket dari peneror itu. Chaeyoung terlihat sedang ada di butiknya. Dia tidak bisa bekerja dengan baik, dia terus dihantui oleh kejadian itu. Chaeyoung sering terlihat melamun akhir2 ini.

"Apa aku harus melaporkan semua ini kepihak polisi? Atau meminta bantuan teman eonni jisoo? Tapi bagaimana jika peneror itu serius dengan ucapannya, dia bisa saja melukai jungkook. Aahh.. Tidak..tidak.. Itu tidak akan terjadi." gumam chaeyoung.

Tiba2 ponselnya berbunyi. Panggilan dari jungkook. Awalnya sedikit ragu untuk menjawab, namun chaeyoung ingin memastikan jungkook baik2 saja.

"Halo.."

"Sayang, kau dimana?"

"Aku dibutik. Kenapa?"

"Apa kau sibuk? Aku tidak sedang mengganggumu kan?"

"Sedikit sibuk, tapi tidak apa2, ada apa? Kau baik2 saja?"

"Bukan apa2 chae, aku hanya merindukanmu, aku baik2 saja. Kau sendiri bagaimana?"

"Aku.. Aku baik.. Yah sangat baik."

"Kau tidak merindukanku?"

"Aahh.. Yah.. Tentu.. Tentu aku merindukanmu."

"Kita akan segera bertemu sayang, besok aku free, aku akan menuimu."

Deg..

Chaeyoung terdiam, dia tidak tau harus berkata apa pada jungkook. Banyak hal yg memenuhi pikirannya sekarang, apalagi jungkook berencana menemuinya.

"Chae.. Chae.. Chaeyoung.. Kau masih disana?"

"Aahh.. Iya jungkook, aku sedang sibuk. Aku harus melakukan beberapa fitting untuk pelangganku. Aku tutup yah, jaga dirimu."

Love To Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang