Thor balikkk
.
.
.
Ada yang deg-degan gak?
Kalo ada.. Thor juga..
.
.
.
Happy Reading, Good Reader^^
.
.
.
Bulan November datang dan waktunya sudah dekat. Jungkook terus bersama dengan Taehyung kemanapun hyungnya itu pergi. Bak seperti anak itik yang mengikuti induknya, Jungkook tak peduli. Yang terpenting adalah dirinya bisa berada disisi hyungnya.
Seokjin hanya bisa memandang diam tingkah adiknya itu. Ia juga tak kalah gusarnya sama seperti Jungkook. Namun sebagai seorang hyung, ia harus bisa lebih tenang dan berpositif thingking dari yang lainnya.
Tuan Kim nampak berjalan menuju ruang keluarga dan meminta ketiga putranya untuk berkumpul. Seokjin dan Jungkook sudah mulai tak tenang dengan kehadiran sang ayah yang nampak begitu serius dengan apa yang akan beliau katakan.
"Maaf membuat kalian harus berkumpul disini bersama ayah. Ada beberapa hal yang harus ayah beritahu pada kalian." Ucap tuan Kim pada ketiga putranya.
Seokjin mengangguk singkat, sedangkan Jungkook masih terus melirik kearah Taehyung. Tenanglah Kook, hyungmu tak akan pergi kemana-mana. Bahkan tanganmu sudah melilit erat di lengan hyungmu.
"Tidak yah. Katakan saja." Ucap Seokjin.
"Ini mengenai Taehyung. Sore ini dia harus sudah berada di laboratorium untuk mempersiapkan semuanya. Besok ia akan segera mendapat penanganannya." Seokjin dan Jungkoo sontak terkejut. Secepat itukah? Gumam Jungkook.
"Hyung..." panggil Jungkook pada Taehyung.
"Iya Kook?" balasnya.
"Apa kau benar-benar akan melakukannya?" entah sudah berapa kali Jungkook menanyakan pertanyaan yang tentu akan dijawab 'iya' oleh Taehyung.
"Jungkook-ah.. jangan lagi." Ucap Seokjin memperingati.
"Apa kami bisa ikut menemaninya, yah?" tuan Kim mengangguk
"Tentu, Taehyung butuh kalian untuk memberinya semangat. Ajak juga yang lainnya. Ayah pikir Choi dan Yoon bersaudara juga sedang menunggu berita ini." ucap sang ayah.
Benar kata tuan Kim, Choi dan Yoon bersaudara memang benar-benar sedang menunggu keputusan final kapan Taehyung mendapat penanganan. Mungkin mereka akan cukup terkjut karena berita ini. Ini terlalu mendadak bahkan untuk Seokjin dan Jungkook sekalipun.
"Segera bersiap-siaplah. Ayah tunggu di rumah sakit. Ayah sudah menyiapkan semuanya, kalian hanya tinggal bertanya pada pihak resepsionis saat sampai dirumah sakit nanti." ucap tuan Kim mengakhiri pembicaraannya. Beliau kemudian beranjak dari duduknya dan kembali menggunakan mantelnya untuk pergi ke rumah sakit.
Kim bersaudara ditinggal sendirian dengan rasa diam yang canggung. Seokjin bingung harus memulai pembicaraan seperti apa pada kedua adiknya.
"Aku akan bersiap-siap." Ucap Taehyung yang hendak beranjak dari ruang keluarga.
"Aku akan segera menghubungi Mingyu dan yang lainnya." Ucap Jungkook yang ikut pergi dari ruang itu untuk kembali ke kamar. Seokjin hanya bisa menghela napas gusar.
"Semua akan baik-baik saja. Ya, tenanglah Jin-ah. Taehyung akan baik-baik saja. Dia akan segera sembuh." Gumamnya pada diri sendiri.
Ditempat lagi, Taehyung nampak sibuk dengan beberapa hal yang akan ia siapkan untuk dirinya saat di rumah sakit nanti. Tidak banyak, hanya dua setel baju dan beberapa buku yang akan menemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .