Thor baliik buat uppp..
.
.
.
..
Happy Reading Good Reader^^
.
.
.
.
Seminggu kemudian Jungkook benar-benar melakukannya. Ia sudah mempersiapkan semuanya. Berlibur dengan hyungnya selama 3 hari penuh di rumah Mingyu. Iya, dirumah sahabatnya. Maklum saja, mansion besar Choi bersaudara itu punya banyak kamar untuk semua orang. Jadi Mingyu sama sekali tak keberatan dengan hal itu.
Taehyung masih menatap sang adik yang sibuk merapikan pakaian dan barang-barang yang sekiranya penting. Meskipun sebenarnya bisa membeli dijalan tapi Jungkook tak ingin melakukannya.
Taehyung hanya diam melihat sang adik yang sibuk dengan dunianya. Dia sesekali menatap ponselnya seperti menunggu pesan dari seseorang.
"Kau sudah siap hyung? Sebentar lagi Mingyu akan menjemput kita." Tanya Jungkook pada Taehyung yang masih menatap ponselnya.
"Jimin akan mampir." Ucap Taehyung singkat. Jungkook mengernyitkan dahinya tak paham. Ia terkadang bingung dengan ucapan Taehyung hyung yang begitu singkat dan ia harus berusaha mengartikannya sendiri.
"Jimin hyung kan di Korea, hyung." ujar Jungkook. Taehyung menggeleng pelan dan menyodorkan ponselnya pada Jungkook. Terlihat ada beberapa percakapan yang terkesan singkat disana.
"Ah, ini ya. Kalau begitu kita tunggu setengah jam lagi, sekalian kita ajak Jimin hyung untuk pergi bersama. Biar lebih seru." Ucap Jungkook dengan antusias. Ia membayangkan bagaimana serunya nanti saat di rumah Mingyu dan bertemu dengan sahabat-sahabat hyungnya.
"Apa kita perlu membawa beberapa potong sandwich, Kook?" tanya Taehyung tiba-tiba. Jungkook terlihat mempertimbangan sesuatu. Jika mereka membuat sandwich sekarang, waktunya tidak akan cukup. Ditambah lagi pasti ia harus membuat banyak sekali untuk orang-orang di rumah Mingyu nanti.
"Tidak perlu, hyung. Kita beli saat diperjalanan saja. Aku tak ingin kau melukai dirimu nanti." Taehyung mengangguk paham.
Jungkook pamit untuk kembali ke kamar sebentar dan meninggalkan Taehyung di kamarnya sendiri. Taehyung terdiam melihat tas yang berukuran sedang itu sudah terisi penuh dengan barang-barangnya dan Jungkook. Ia melirik rak bukunya dan berjalan ke arahnya.
Taehyung mengambil sebuah buku yang sering ia baca saat senggang dan memasukkannya ke dalam tas. Untuk berjaga-jaga jika nanti malam ia tak bisa tidur, ia bisa membaca buku itu.
"Taehyung-ah!... Jungkookie!.." Teriak Jimin dari luar memanggil kedua sepupunya. Terdengar samar-samar suara pelayan Han berbicara sesuatu dan kemudian pergi meninggalkan Jimin di depan pintu kamar Taehyung dan Jungkook.
"Kau datang hyung? wahh.." ucap Jungkook dengan senang, tak lupa untuk memeluk sepupunya yang lebih pendek itu. Taehyung membuka pintunya pelan dan melihat kedua saudaranya itu datar.
"Jimin.." panggil Taehyung dan dihujani pelukan erat oleh Jimin.
"Auhh.. aku merindukanmu. Senang bisa melihatmu lagi. Kau tambah tampan Tae." Puji Jimin habis-habisan dan hanya dibalas deheman singkat oleh Taehyung.
"Ayo ikut dengan kami hyung." ajak Jungkook tiba-tiba. Jimin tampak bingung.
"Menginap. Dirumah sahabatku. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan." Jelas Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .