66

1.3K 170 4
                                    


Thor balikkk

.

.

..

.

happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

.

Pagi ini tepatnya pukul 8, Taehyung sudah dibawa ke tempat operasi. Seokjin yang lainnya nampak menunggu diluar dengan penuh gusar. Jungkook menatap diam pintu ruang operasi yang baru saja tertutup setelah sang ayah masuk terakhir ke sana.

Jungkook percaya hyungnya akan baik-baik saja. Ia percaya bahwa sang ayah juga bisa melakukannya. Ia berulang kali menautkan kedua tangannya berdoa. Meminta pada Tuhan agar operasi sang hyung berjalan lancar.

Koridor ruang operasi itu sangat ramai dan penuh oleh Seokjin dan yang lainnya. Bahkan Joshua yang notabennya ada jadwal kunjung pasien meminta ijin untuk menemani operasi sahabatnya.

Scoups dan Jeonghan pergi ke kantin rumah sakit untuk membelikan beberapa roti isi untuk semua orang. Mereka berdua tahu, bahwa semuanya memiliki rasa cemas dan takut yang sama. Tapi akan sangat merepotkan jika salah satu dari mereka jatuh sakit karena lupa sarapan dan beristirahat.

Wonu dan Jun membantu kedua hyungnya yang nampak kesusahan membawa beberapa kantong plastik di tangannya. Ia segera mendudukkan diri bersama dengan yang lain dan memberikan roti isi satu persatu pada mereka.

"Setidaknya kita harus sarapan. Jangan sampai ada yang sakit dan membuat yang cemas. Taehyung akan baik-baik di bersama tuan Kim." ucap Scoups mencoba mencairkan atmosfer canggung itu.

Mingyu membuka bungkus rotinya dan memberikannya pada Jungkook. Ia tahu jika sahabatnya itu belum makan dari tadi malam, jadi ia harus memaksanya.

"Makan rotimu Kook. Jangan sampai kau sakit. Taehyung hyung tidak akan menyukainya." Ucap Mingyu yang menatap tatapan sendu dari Jungkook. Ia hanya menatap diam roti isi ditangan Mingyu tanpa ada niatan untuk memakannya. Entah mengapa nafsu makannya tiba-tiba hilang.

"Aku tidak lapar, Gyu."

"Jangan keras kepala, Kim Jungkook." Ucap Mingyu lagi memanggil nama lengkap Jungkook. Ia hanya bisa menghela napas pelan dan tangannya terulur menerima roti itu.

"Makanlah pelan-pelan, Kook. Setelah itu minum juga susu pisangmu." Ucap Mingyu lembut. Jungkook mengangguk pelan.

Semua orang disana memilih diam sembari memakan roti isi mereka. Jika Mingyu sudah dalam mode posesif, semua orang tak bisa mengelaknya bahkan Jungkook sekalipun.

Mereka menunggu dalam sabar. Hampir dua jam pintu operasi itu belum juga terbuka. Seokjin dan yang lainnya mencoba berpikir positif. Mungkin memang selama itu. Ya, mungkin memang begitu.

.

.

Dilain tempat, lebih tepatnya di dalam ruang operasi. Tuan Kim tampak sibuk memeriksa beberapa hal mengenai kondisi Taehyung. Ada sekitar lima dokter ahli dan tiga perawat di ruang itu.

Taehyung menatap diam satu persatu para dokter yang sudah mengelilingi brangkarnya. Ia sesekali berucap lirih sekedar menyapa. Taehyung tak bisa menebak ayahnya yang mana karena semuanya menggunakan baju dan masker yang sama.

Jika sang ayah tak mengeluarkan suara, ia tidak akan tahu jika sang ayah ternyata juga ikut masuk di ruang itu.

"Ayah?" panggil Taehyung lirih dan dibalas gumaman lembut dari tuan Kim.

UnFeeling (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang