Double uppp
.
.
.
Sebelum baca, Thor mau tanya.. Gimana perasaaan Good Reader setelah membaca sampai sejauh ini??
.
.
.
.
happy reading, Good Reader^^
.
.
.
Taehyung terlihat tertidur nyenyak diranjangnya dengan ditemani Scoups dan Joshua di kamar tersebut. Malam ini mereka terpaksa tak bisa menikmati natal dengan yang lain karena menunggu Taehyung hingga besok pagi.
Joshua sudah mengirimkan pesan pada kembarannya agar dia tak panik atau bahkan menunggu Joshua dan yang lain pulang.
Scoups terlihat memejamkan mata di sofanya. Joshua masih terjaga karena harus menunggu Jungkook kembali dari urusannya bersama dokter Kim. Dipandanginya Taehyung lekat dengan sebuah buku yang terbuka acak di genggamannya.
"Kurasa Scoups cukup terguncang karena insiden ini." gumamnya yang kemudian melirik Scoups yang sudah tertidur.
"Sahabat kita akan baik-baik saja, sobat. Jangan khawatir" gumamnya lagi.
"Pasien CIPA sangat jarang di rumah sakit Jepang, ditambah lagi penanganannya akan cukup memakan waktu. Bagaimana bisa Taehyung bertahan sejauh ini?" tanya Joshua pada dirinya sendiri. Ia sebenarnya tak terlalu yakin apakah ia sendiri bisa membantu penyembuhan Taehyung yang terbilang rumit itu. Ia bahkan baru saja mengetahui jika sahabatnya adalah pasien CIPA. Ia pikir Taehyung hanyalah seorang penginap Alexthymia biasa.
.
.
.
Ditempat lain yaitu ruang kerja sekaligus tempat istirahat dokter Kim terduduk diam seorang pemuda yang tidak lain adalah Jungkook, anak dari dokter Kim. Jungkook nampak lebih tertarik dengan kedua sepatunya daripada orang tua yang tengah sibuk menata lembaran kertas tak jelas di mejanya.
"Apa tak ada yang ingin kau bicarakan pada ayah, Kook?" tanya tuan Kim pada putranya. Jungkook mengulum senyumnya jengah.
"Apa tak ada yang ingin ayah ucapkan untuk putranya hari ini?" ucap Jungkook balik bertanya. Terdengar suara desahan pelan dari bibir tuan Kim. Beliau melepas kacamatanya sejenak dan meletakkannya di meja.
"Maafkan ayah, nak. Ayah tak bisa pulang hari ini." Jungkook terkekeh pelan mendengar ucapan sang ayah.
"Tak apa. Itu sudah sering ayah lakukan. Lagipula itu juga untuk kami." Ucap Jungkook dengan santai.
"Jika tak ada yang ayah bicarakan lebih lanjut, aku akan kembali ke ruangan Taehyung hyung sekarang." Jungkook yang hendak melenggang keluar segera dicegah oleh tuan Kim.
"Apa yang baru saja terjadi pada hyungmu?" tanya tuan Kim yang tersirat nada cemas didalamnya.
"Seperti biasa. Tidak sengaja melukai dirinya sendiri. Ayah seharusnya tahu betapa cerobohnya Taehyung hyung." ucap Jungkook dengan sangat enteng. Seolah itu adalah hal yang biasa.
"Hyungmu akan dirawat untuk beberapa hari disini." Ucap tuan Kim memberitahu.
"Untuk apa? Taehyung hanya terluka dibeberapa bagian di lengannya. Taehyung hyung tak perlu di periksa lebih lanjut. Itu percuma." Tolak Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .