10

2.1K 259 19
                                    


Thor balik lagi...

.

.

.

Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

.

Pemuda itu terduduk sendirian di taman dengan terus menatap kedua sepatu yang sudah penuh dengan pasir itu. Hari sudah mulai malam dan ia sama sekali tak ada niatan untuk kembali ke rumahnya.

Ia terus terdiam dan terdiam sampai akhirnya seorang pemuda yang lebih tinggi dan lebih dewasa dari dirinya menghampirinya.

"Taehyung-ah, ayo pulang. Sudah mulai malam." Pemuda yang dipanggil Taehyung itu menatap seseorang yang duduk disamping.

"Seokjin hyung."

"Hm?" pemuda dewasa itu terheran dengan sang adik.

"Choco mati. Tertabrak mobil."

Seketika suasana di sekitar mereka berdua mendadak terasa canggung. Seokjin seolah tahu bagaimana perasaan sang adik yang sama sekali tak bisa dijelaskan itu.

"Choco? Sekarang Choco dimana Tae?" tanya Seokjin selembut mungkin pada sang adik.

"Dibawa teman."

Seokjin seolah bisa menebak apa yang baru saja terjadi dengan sang adik. Bisa dipastikan teman-teman Taehyung membawa kucing peliharaannya untuk dikuburkan kesuatu tempat. Dulu sekali hal semacam ini juga pernah terjadi pada anjing kesayangan Jungkook yang tiba-tiba mati karena keracunan makanan.

Taehyung hanya melihatnya tanpa melakukan apa-apa pada sang anjing yang nampak sekarat itu. Hal itu membuat Jungkook marah dengannya hingga berhari-hari.

Seokjin tahu bagaimana sang adik yang tak bisa merasakan emosi pada dirinya sendiri. Bahkan kalau ia bisa tersenyum, hal itu hanya untuk sebuah formalitas saat bertemu dengan seseorang. Itupun Seokjin yang mengajarinya untuk bisa memanipulasi ekspresi wajahnya.

Hal ini sudah terjadi sejak dan Seokjin dan keluarganya baru saja mengetahuinya. Sudah cukup terlambat memang tapi mereka selalu berharap Taehyung bisa berubah perlahan-lahan.

.

.

.

.

.

Siapa yang tak tahu Alexithymia, ketidakmampuan seseorang dalam merasakan emosinya sendiri. Ya, Taehyung hidup dengan hal semacam itu ditubuhnya. Hal itu sudah terjadi sangat lama dan keluarganya terlambat menyadari.

Kala itu mereka sadari jika Taehyung tak lagi menangis ataupun marah jika sesuatu terjadi padanya. Ia hanya akan terdiam dan melamun. Bahkan saat ia pernah terjatuh ataupun tanpa sengaja melukai dirinya lebih parah ia hanya akan diam dan menunjukkan luka-luka itu pada salah satu keluarganya.

Seokjin yang kemudian meminta sang ayah untuk memeriksakan adiknya ke rumah sakit itupun pada akhirnya menyesal mengetahui apa yang sedang dialami sang adik.

Taehyung tak bisa merasakan emosinya. Ia tak mengerti bagaimana cara bahagia ataupun bahagia. Ia tak tahu bagaimana caranya.

Selama hidupnya ia hanya akan tersenyum jika sang hyung memintanya. Itupun memang hanya senyum pada bibirnya. Ia hidup dengan emosi dan ekspresi wajah yang sangat minim.

UnFeeling (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang