Thor balik lagi
.
.
.
.
Happy Reading Good Reader^^
.
.
.
.
Minggu ini jadwal Jungkook menemani Taehyung untuk menemui kembaran Jeonghan yaitu Joshua yang bekerja sebagai seorang psikolog. Jungkook nampak senang karena sungguh ia begitu menginginkan hyungnya itu sembuh meskipun butuh banyak waktu. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Terlihat Joshua sedang mengobrol seru dengan salah satu pasiennya. Jungkook dan Taehyung menunggu diruangan lain yang memang sudah disiapkan khusus untuk Taehyung. Maklum saja, itu permintaan Jeonghan dan Seungcheol agar Taehyung lebih nyaman melakukan terapi.
"Aku benar-benar sangat menaruh harapan padamu Josh." Ucap Seungcheol dulu.
"Jangan mengecewakanku atau aku tak akan menganggapmu sebagai saudara kembarku lagi."ucap Jeonghan mengancam.
Kedua sahabat itu benar-benar tak main-main jika sudah berkata seperti itu dan tentu tanpa sadar membuat Joshua ketakutan dan sedikit cemas. Karena mereka tahu bagaimana gilanya Jeonghan dan Scoups jika sudah marah dan kesal.
"Apa menunggu lama Tae?" ucap Joshua setelah masuk dalam ruangan itu.
"Tidak. Sama sekali tidak." ucap Taehyung yang membuat Joshua menebar senyum manisnya.
"Aku akan menunggu di luar ya, hyung. Lakukan seperti biasanya saja. Setelah ini kita akan mampir ke kafe Scoups hyung, mumpung Mingyu ada disana juga." Jelas Jungkook dan kemudian meninggalkan Taehyung berdua bersama Joshua.
Sebenarnya terapi yang diterapkan oleh Joshua adalah terapi yang sangat simple. Joshua awalnya terheran dengan bagaimana Taehyung menanggapi setiap ucapan dan ekspresinya. Jungkook dan Scoups bahkan itu menjelaskan agar si dokter muda ini paham kondisi Taehyung lebih dalam.
Namun setelahnya ia mulai paham, Taehyung adalah seorang pengidap Alexthymia tingkat kedua. Beberapa dari pengidap ini memang gejala dan ciri-cirinya sama yang Joshua ketahui, tapi jika melihat lebih dalam pada diri Taehyung. Dia sedikit berbeda.
Ada respon aneh yang cukup membuat Joshua seperti memiliki harapan besar pada celah kecil itu. Itulah mengapa Joshua mencoba menggunakan metode terapi yang sebenarnya terlihat mudah namun juga sedikit sulit karena harus konsisten.
Taehyung adalah orang yang selalu konsisten melakukan sesuatu dalam kesehariannya. Dalam hobi Taehyung adalah orang yang terbilang sangat rajin karena tak pernah sedikitpun melewatkan hobinya.
"Taehyung memiliki hobi yang cukup mirip dengan Scoups, Josh. Beberapa minggu yang lalu ia mengobrol cukup lama dengan Seungcheol tentang beberapa hobi yang ia sukai."
Jeonghan pernah memberitahunya seperti itu. Joshua cukup tahu hobi dan watak Scoups sahabatnya itu.
Itulah mengapa ia mencoba menggunakan terapi yang ia sebut sebagai 'I'm Your Ears' yang artinya aku adalah telingamu yang siap mendengarkan apapun yang kau katakan. Terapi yang benar-benar sederhana kan?
Mungkin kelihatannya seperti itu, tapi Joshua harus benar-benar rela mendengarkan Taehyung yang akan bercerita padanya selama 3 jam yang sebenarnya selama 3 jam itu Taehyung hanya akan bercerita tak lebih dari satu halaman buku bacaan. Hanya satu halaman dan itu bukan lembar bolak balik.
Tolong berikan Joshua sebuah tepuk tangan yang keras karena ia memiliki hati yang begitu lembut dan memiliki kadar kesabaran yang sangat-sangat besar.
Jeonghan saja benar-benar terkagum dengan kadar kesabaran saudara kembarnya itu. Dia bahkan jarang sekali marah. Benar-benar jarang marah. Jeonghan tak pernah mendapati saudaranya itu marah besar. Ia bahkan sempat berpikir apakah hatinya benar-benar sebersih itu. Tapi jika dipikir-pikir karena Joshua sering sekali pergi ke gereja mungkin itu penyebabnya.
Selama 3 jam itu Joshua menanyakan banyak hal. Dari mulai kabar Taehyung, kabar Jungkook, kegiatan yang baru-baru ini ia lakukan. Bahkan Joshua pun bertanya tentang pesta pembukaan cabang barunya Scoups yang di Osaka beberapa hari yang lalu. Joshua benar-benar bertanya banyak hal dan Taehyung menjawab sebisanya.
Sesekali Taehyung menjawab sangat panjang seperti biasanya yang tentu membuat Joshua merekahkan senyumnya pada Taehyung. Taehyung mungkin hanya diam menanggapi senyuman itu tapi tanpa ia sadari tangannya menepuk pelan Joshua tanpa sebab yang membuat empunya terkekeh pelan.
"Kau benar-benar mengalami peningkatan Tae. Aku turut senang melihat perkembanganmu. Apa setelah ini kau dan Jungkook benar-benar akan mampir ke kafe Seungcheol?" tanya Joshua sebelum benar-benar mengakhiri sesi terapinya.
"Mnn. Jungkook ingin bertemu Mingyu." Jawab Taehyung.
"Dan kau ingin bertemu dengan Seungcheol?" tanya Joshua lagi. Taehyung mengangguk pelan.
"Jangan lupa mengobrol banyak dengannya. Kalian terlihat sama namun juga berbeda. Oh iya, buku Little Princes itu adalah buku favoritku juga. Scoups yang merekomendasikannya." Ujar Joshua dengan senang.
"Jeonghan pernah memberitahukannya. Saat menginap dulu." balas Taehyung. Sungguh, Taehyung benar-benar mengalami peningkatan sekarang.
"Ah.. acara itu. Aku sangat ingin ikut tapi kemarin harus mengurusi pasienku. Apa menyenangkan?" tanya Joshua yang entah mengapa mengulur lebih lama sesi terapinya. Joshua merasa Taehyung perlu sedikit lama mengobrol akrab dengannya.
"Mereka sangat berisik." Ucap Taehyung dengan muka datar namun entah ia sadar atau tidak kedua jarinya saling diantuk-antukkan pelan seperti orang yang merasa kesal. Joshua terkekeh mendengar tanggapan Taehyung yang diluar pemikirannya.
"Hahaha.. kau benar Tae. Mereka benar-benar sangat berisik. Kau pasti bertemu dengan Trio Kwon juga kan?" Taehyung mengangguk pelan.
"Mereka bertiga benar-benar.. ahh.. entahlah kata apa yang mampu mendeskripsikan mereka bertiga. Mereka benar-benar Trio Cracker bagiku. Sangat renyah" tawa Joshua benar-benar mendominasi ruangan itu. Taehyung menatap diam Joshua yang masih tertawa itu.
Sampai akhirnya pintu ruangan itu terbuka oleh Jungkook yang penasaran dengan tawa renyak Joshua. Taehyung menatap bingung sang adik yang nampak penasaran.
"Wah.. hari ini benar-benar menyenangkan Tae. Kau sukses membuatku tertawa hari ini. Kau mengalami banyak peningkatan Tae." Ucap Joshua yang merasa bangga pada teman barunya itu.
"Apa sudah selesai Shua hyung?" tanya Jungkook mendekati Taehyung. Joshua mengangguk mantap.
"Ya, sudah selesai Kook. Resepnya masih sama. Kau tahu kan masuk hyung?" Jungkook mengangguk paham.
"Kalau begitu kami pulang dulu, hyung. Terimakasih banyak." Ucap Jungkook yang kemudian menarik lengan Taehyung pelan.
"Titip salamku pada mereka di kafe ya, Tae" pinta Joshua sebelum Taehyung benar-benar keluar dari ruangan itu.
"Mnn. Sampai jumpa." Joshua melambaikan tangannya ringan.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .