20

1.9K 225 6
                                    


Thor balik lagii.,...

.

.

.

Pokoknya Thor lagi pengen up bentar...

Jangan tegur Thor buat berhenti.. pokoknya jangan dulu..

.

.

.


Happy Reading Good Reader^^

.

.

.

Malam ini rumah Mingyu nampak seperti pasar malam. Benar-benar ramai dan gaduh. Bahkan suara musik yang mereka putar sampai terdengar beberapa puluh meter dari mansion keluarga Choi. Jungkook dan Seungkwan tampak menikmati daging yang sedang dipanggang Mingyu dan Jeonghan. Jimin sendiri sedang sangat asik becanda dengan Hoshi dan Seokmin. Jika kau bertanya dimana Taehyung, dia sedang mendengarkan Seungcheol bercerita bersama dengan Wonu dan Jun.

Malam ini sangat menyenangkan dan Jungkook menyukainya. Ia senang melihat Taehyung hyungnya dan juga sepupunya Jimin yang ternyata ikut menikmati pesta ini. Tolong ingatkan Jungkook untuk berterimakasih pada Choi bersaudara karena sudah mengadakan pesta ini.

"Jungkook hyung, kudengar dari Mingyu hyung kau dan Taehyung hyung baru pindah setahun yang lalu ya?" tanya Seungkwan disela-sela mengunyahnya. Jungkook mengangguk singkat.

"Aku terkejut ketika mendengar hyung bicara bahasa korea. Kukira kau orang Jepang asli. Bahasa jepangmu terlihat begitu natural hyung." puji Seungkwan lagi.

"Kau pikir aku juga bukan orang korea Kwon Seungkwan." Ucap Jeonghan tak terima.

"Aishh,, hyung kan sudah lama tinggal di Jepang." Protes Seungkwan tak terima, Jungkook terkekeh mendengar tuturan lucu Seungkwan.

"Berhenti makan Kwanie. Pipimu sudah seperti bakpau sekarang." cegah Seokmin yang melihat Seungkwan memasukkan potongan daging yang baru saja matang itu ke mulut.

"Jangan salahkan hyung. Jika berat badanmu bertambah besok pagi Kwanie." Ucap Hoshi ikut menggodanya maknae nya itu. Seungkwan nampak tak terima dengan ucapan kedua hyungnya itu siap melontarkan protes.

"Awas kau Hoshi hyung. Akan Kwanie buang semua figur tigermu ke kandang aji setelah ini dan kau Seokmin hyung, bersiaplah menunggu handmic mu patah!" Seungkwan yang hendak mendekati kedua hyungnya itu lansung ditahan Mingyu.

"Aishh.. Bisakah kalian tidak bertengkar sehari saja. Kwon Seungkwan habiskan makananmu." Ucap Mingyu sembari masih memegang capit untuk memanggang.

"Tidak sebelum aku memukul kepala Hoshi hyung. Aishh.. Mingyu hyunggg..kau menyebalkan. Kookie hyung bantu aku." rengek Seungkwan yang tak bisa melepaskan lengan Mingyu dari tubuhnya. Jungkook yang dipanggil hanya bisa terkekeh pelan.

Jimin ikut tertawa melihat pertikaian kecil yang disebabkan oleh Trio Kwon itu. Scoup, Taehyung, Wonu dan Jun tampak tak terganggu dengan kegaduhan itu. Taehyung masih fokus dengan ucapan Scoup dan Wonu secara bergantian.

"Taehyung-ssi.. kau tak ingin makan beberapa potong daging ini?" tawar Jeonghan sembari mengangkat sepiring penuh daging yang baru saja ia masak bersama Mingyu.

"Aku mau Han." Sahut Scoup yang hanya dibalas dengusan pelan.

"Yak! Aku yang membelikan itu semua. Jadi aku juga harus makan." Okey, tingkah mengomel Scoup keluar. Ia meninggalkan obrolan dan berjalan menuju Jeonghan mencoba meminta beberapa potong daging untuk dirinya.

"Aish.. Yoon Jeonghan..." rajuk Scoup pada sahabatnya itu.

"Apa mereka memang suka begitu Hoshi-ah?" tanya Jimin yang terheran dengan tingkah Scoup dan Jeonghan. Hoshi mengangguk mengiyakan diikuti dengan Seokmin.

"Mereka adalah sahabat dari kecil hyung, tapi saat masuk di bangku sekolah menengah atas Jeonghan hyung pindah ke Jepang karena bisnis orangtuanya. Tapi hal itu tak membuat mereka berdua hilang komunikasi dan justru intensitas mereka bertelepon dan saling tukar kabar malah lebih sering." Jelas Hoshi

"Kami yang melihatnya seperti sepasang kekasih yang LDR hyung." timpal Seokmin asal yang membuat Jimin tertawa keras.

"Lalu kalian sendiri kenapa tak tinggal disini juga?" tanya Jimin lagi setelah berhenti dari tawanya.

"Tidak bisa hyung. Seungkwan sudah dikelas akhir. Lagipula aku dan Seokmin adalah guru dance dan vokal disalah satu academy di Seoul. Jadi butuh banyak pertimbangan untuk kami tinggal disini meskipun orangtua kami tak masalah dengan itu. Tapi kami memang main kemari setiap sebulan sekali." Jimin terheran mendengar penuturan Hoshi.

"Seokmin bukannya line 97, sama seperti Mingyu dan Jungkook? Tapi kenapa sudah bekerja?" tanya Jimin yang belum bisa percaya.

"Ini part time hyung. Aku direkrut langsung oleh pihak akademinya. Gaji nya lumayan, jadi ya aku ambil." Seokmin terkekeh dengan penjelasannya yang realistis. Jimin terkekeh setelah mengetahui hal itu.

"Aku penasaran dengan suaramu Seok. Jungkook juga punya suara emas. Cuman gak pernah ditunjukin aja." Lirik Jimin pada Jungkook yang sedang sibuk becanda dengan Mingyu.

"Suara tak terlalu bagus hyung, Seungkwan lebih bagus. Bahkan tinggi suaranya bisa menyamai suara tinggi wanita." Jimin tertegun.

"Benarkah?" Seokmin mengangguk mantap.

"Maknae kami pernah mewakili sekolahnya diajang menyanyi tingkat nasional tahun lalu dan menang." Sahut Hoshi yang dibalas tepukan tangan keras dari Jimin.

"Wah.. adik kalian benar-benar hebat." Ucap Jimin memuji maknae Kwon bersaudara.

.

.

Malam ini semua orang tampak begitu nyaman dengan kegiatan dan obrolan ringan mereka. Ya, meskipun sebenarnya obrolan Taehyung, Scoup, Wonu dan Jun lebih berat tapi mereka berempat sangat menikmatinya.

Semua orang sudah masuk ke rumah dan melanjutkan acara individu mereka kecuali Jeonghan, Scoup dan Jimin. Mereka saling bertukar cerita karena mereka sama-sama line 95.

"Jimin-ssi, jika boleh aku bertanya apakah sikap Taehyung memang sekaku itu?" tanya Jeonghan yang tak bisa menahan rasa penasarannya. Jimin tersenyum hangat pada teman barunya itu.

"Ya, memang sekaku itu. Apa terasa aneh Jeonghan-ah?" tanya Jimin yang dibalas gelengan ringan oleh Jeonghan. Ia tak mempermasalahkan hal-hal itu.

"Ia terlihat baik dan hangat sebenarnya cuman satu hal yang mengangguku adalah ia tampak kaku dan jarang berekspresi." Jelas Jeonghan dan membuat Jimin tersenyum kembali padanya.

"Kembaran Jeonghan adalah seorang psikeater. Mungkin aku bisa mengenalkannya pada Taehyung. Aku pernah sekali bertemu dengan orang yang seperti Taehyung dan jalan satu-satunya adalah dengan terapi." Ujar Scoup dan membuat Jimin berpikir sejenak.

"Kurasa untuk masalah ini sebaiknya kita bicarakan dengan Jungkook. Karena dia yang bertanggungjawab penuh atas Taehyung." Scoup mengangguk singkat akan tuturan Jimin.

"Ngomong-ngomong kenapa kembaran Jeonghan tidak ikut berpesta kemari?" tanya Jimin yang baru sadar kalau Jeonghan hanya datang bersama Jun.

"Dia sibuk bekerja. Ada beberapa pasien yang harus ia terapi hari ini, jadi ia tidak bisa hadir." Jimin ber-oh ria.

"Hyung, ayo masuk. Udaranya sudah mulai dingin." Panggil Mingyu pada Scoup dan yang lainnya.

.

.

.

.

.

UnFeeling (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang