.
.
.
.
Happy reading Good Reader^^
/
/
/
Minggu ini Jungkook di sibukkan dengan ujian akhir semesternya dan setelah itu dia akn libur musim dingin. Taehyung yang sudah memasuki semester dua pun juga sama. Banyak sekali projek dan tugas yang harus dikerjakan karena mengingat seminggu ini adalah ujian akhirnya.
Taehyung hampir seharian tak keluar dari kamarnya dan terus sibuk dengan tugasnya yang menumpuk. Perlahan tapi pasti ia mengerjakan satu persatu sembari tak lupa mengecek keadaan perusahaan.
Mungkin jika itu orang lain yang melakukannya, orang itu akan langsung pingsan karena terlalu banyak kegiatan dan pikirannya yang harus dibagi-bagi. Entah kata apa lagi yang tepat untuk dirinya. Dia benar-benar gila. Energi dalam tubuhnya seolah tak terkuras padalah ia sudah dua hari berada di depan laptopnya. Mungkin ia hanya akan beranjak saat makan dan ke kamar mandi.
*Tok tok tok
Pintu diketuk oleh seseorang yang main masuk. Taehyung memang sengaja tak menguunci pintunya karena ia tak ingin membuang waktunya membuka pintu jika itu dikunci.
"Hyung.." Panggil Jungkook sembari membawa piring berisi potongan buah apel dan peach.
"Iya Kook?" tanya Taehyung tanpa memandang adiknya.
"Aku membawakan buah untukmu. Jangan lupa dimakan semuanya. Susumu baru saja akan diantarkan paman Han." Ucap Jungkook panjang lebar yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Taehyung.
"Hyung.." panggilnya Jungkook beberapa kali yang mulai mengganggu konsentrasi Taehyung. Taehyung menatap diam adiknya yang ternyata sedari tadi sudah duduk disampingnya.
"Apa capek?" tanya Jungkook dengan raut wajah cemas. Taehyung memandang Jungkook dan layar laptopnya bergantian. Ia menggeleng pelan dan mulai mengetik lagi.
"Udara malam ini akan dingin. Jangan lupa naikkan pemanasnya ya, hyung." ucap Jungkook perhatian.
"Malam ini aku ingin tidur dengan hyung. Boleh kan?" pinta Jungkook yang dibalas anggukan singkat oleh hyungnya.
"Baiklah, aku akan kemari jam 10 nanti."
"Mnn." Jungkook pun keluar dari kamar hyungnya karena tak enak jika mengganggunya lebih lama.
.
.
.
Makan malam ini tidak biasanya kakek Kim dan Seokjin ikut diantara Jungkook dan Taehyung. Suasana makan mereka seperti biasa. Hanya ada suara alat makan yang saling bersinggungan tanpa seorang pun berbicara.
"Taehyung, apa beberapa hari ini kau punya waktu? Dua hari besok pertemuan dengan beberapa kolega di gedung utama. Kau bisa menghadirinya?" tanya Seokjin setelah mereka selesai makan.
"Tidak bisa. Taetae hyung ada ujian seminggu ini. Tugas dia banyak, Seokjin hyung." tolak Jungkook sebelum Taehyung menjawab.
"Tapi sudah hampir selesai." Ucap Taehyung tiba-tiba yang kemudian semua mata menatapnya. Jungkook mulai tak menyukai kebiasaan hyungnya ini.
"Jadi apa kau bisa menghadirinya Tae?" tanya kakek Kim yang dibalas tatapan kesal oleh Jungkook tapi tak beliau indahkan.
"Hyung.." panggil Jungkook pada Taehyung dengan nada memohon. Jungkook hanya khawatir hyungnya itu kecapekan dan berakhir pingsan ditengah-tengah acara.
"Acaranya diadakan malam hari." Ucap kakek Kim lagi. Jungkook mendengus marah.
"Jika hyung menjawab 'iya' aku benar-benar akan menghancurkan pc mu. Aku tak becanda Taehyung hyung." ujar Jungkook sembari berdiri menatap Taehyung. Taehyung menatap adiknya itu diam dan melirik hyung dan kakeknya yang masih menunggu jawaban.
"Akan ku pikirkan nanti." Ucap Taehyung singkat dan berdiri dari kursinya.
"Terimakasih makanannya. Selamat malam kakek, Seokjin hyung." ucap Taehyung singkat dan menarik lembut lengan Jungkook.
Taehyung dan Jungkook berjalan menuju kamar mereka dalam diam. Lengan Jungkook masih digenggam Taehyung lembut. Taehyung mengajak adiknya itu masuk ke kamarnya berniat untuk mengajaknya istirahat.
"Tidurlah Kook. Sudah malam." Pinta Taehyung yang duduk di kursi kerjanya lagi sembari menyalakan laptopnya. Jungkook terdiam mencoba mengatur emosinya.
"Aku hanya tak ingin melihat hyung kecapekan. Hyung sudah banyak bekerja keras akhir-akhir ini. Meski hyung berkata tidak lelah, tapi hyung tetaplah manusia. Tubuh hyung tetap akan sakit jika terus-terusan dipaksa bekerja." Ucap Jungkook panjang lebar. Taehyung terdiam mendengarkan Jungkook menasehatinya.
"Hyung hanya ingin menjadi anak yang baik." Ujar Taehyung
"Kau sudah jadi anak yang baik, hyung. Dulu-dulu kau juga sudah menjadi anak yang baik. Dengan kau pindah kemari. Dengan kau rela pindah jurusan dan menyambi kuliahmu dengan mengurus perusahaan di Osaka yang tempatnya jauh dan kau harus bolak-balik kesana karena pemintaan kakek dan ayah. Kau sudah menjadi anak yang baik dan berbakti pada mereka hyung..." Jungkook menarik napasnya pelan.
"Jadi tolaklah untuk urusan ini. Kau harus beristirahat agar tak jatuh sakit, hyung." Ucap Jungkook dengan nada memohon.
"Tapi aku baik-baik saja." Taehyung benar-benar keras kepala. Jungkook menggeleng tegas.
"Tidak. Kookie tak peduli, hyung harus menolak permintaan Seokjin hyung atau aku benar-benar akan menghancurkan benda kesayanganmu itu." ucap Jungkook tegas. Ini semua demi kesehatan hyungnya. Jungkook tak main-main jika itu mengenai Taehyung hyungnya.
.
.
.
.
Maaf ya Good Reader chapter kali ini cuman pendek..
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .