41

1.3K 179 3
                                    


Ternyata bahaya kalo Thor lagi gabut..

.

.

Jadi gak bisa ng.rem ngetik cerita hahahaha...

.

.

.

Happy Reading Good Reader^^

.

.

.

*tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kamar Taehyung dan Jungkook. Terdengar samar suara paman Mir di balik pintu kamar itu. Jungkook segera beranjak dan diikuti Taehyung di belakangnya. Dibukanya pintu itu dan memperlihatnya paman Mir yang membawa sebuah kue lengkap dengan buah strawberry di atasnya.

Jungkook dan Taehyung tertegun melihat kue cantik itu. Jungkook mempersilahkan paman Mir masuk ke dalam namun menolak karena ia harus segera kembali bekerja.

"Tuan Taehyung, ada titipan kue dari tuan Joshua dan Jeonghan. Mereka berkata kalau ulangtahun anda bersamaan dengan mereka. Jadi tuan Jeonghan memesankan kue untuk anda. Selamat ulangtahun tuan Taehyung." Ucap Paman Mir panjang lebar.

Taehyung segera menerima kue itu dari tangan paman Mir dan tak lupa mengucapkan terimakasih.

"Paman tunggu sebentar." Ucap Taehyung pada paman Mir yang hendak meninggalkan rumah itu.

Taehyung terlihat berjalan menuju dapur dan mengambil pemotong kue dan piring kecil. Jungkook diam memandang sang hyung yang terlihat nampak senang dengan kue pemberian Yoon bersaudara itu.

Dipotongnya kue itu setengah bagian dan di berikannya pada paman Mir. Paman Mir merasa tak enak hati karena harus menerima bagian yang cukup banyak itu, tapi Jungkook segera menyakinkan beliau untuk menerimanya.

"Kami hanya berdua saja paman, kami tak mungkin bisa menghabiskannya sendiri. Tolong titipkan salam saya pada istri dan anak anda dirumah." Ucap Jungkook ramah dan dibalas anggukan senang dari paman Mir.

"Terimakasih atas kue nya tuan." Taehyung menggeleng pelan.

"Panggil Taehyung saja." Jungkook mengiyakan ucapan sang hyung.

"Iya paman. Panggil dengan nama biasa saja. Saya sedikit tidak nyaman dengan panggilan itu." ujar Jungkook.

"Baiklah nak Jungkook. Sekali lagi terimakasih banyak. Saya permisi." Ucap paman Mir dan keluar dari rumah itu.

Taehyung mencicipi sedikit krim di kue tersebut. Ia tampak menikmati pemberian dari kedua sahabatnya. Jungkook ikut menimbruk ingin mencoba kue tersebut. Ia sempat terkejut karena kue yang disuapi oleh sang hyung itu nampak sangat familiar rasanya.

"Apa ini kue yang dibuat Mingyu, hyung?" tanya Jungkook yang terheran-heran. Taehyung menggeleng tak tahu dan melanjutkan makannya.

"Mungkin mereka juga membuka cafe di sekitar sini." Gumamnya lagi.

Jungkook memandang diam sang hyung yang sedang memakan sepotong demi sepotong kue ulangtahun itu.

Karena pembicaraan yang serius tadi, mereka berdua sukses melupakan makan siang mereka yang ternyata sudah berakhir beberapa puluh menit yang lalu. Jungkook memilih duduk di ranjangnya, ia merasa kenyang hanya dengan melihat sang hyung memakan kue dari sahabatnya.

Jika diingat-ingat lagi, ini pertama kalinya Taehyung mendapat kue dari seorang sahabat. Dulu hanya Jimin dan Yoongi, Min bersaudara, yang lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka.

Entah mengapa, mengingat hal itu membuat Jungkook merindukan kedua saudaranya. Sudah lama sekali ia tak bertemu dengan mereka. Jungkook penasaran sedang apa yang mereka berdua. Apa sedang sibuk mengurusi kafe dan yang lainnya atau sedang apa ya?

"Jungkook.." panggil Taehyung yang sukses membuat Jungkook tersadar dari lamunannya.

"Iya hyung? kau butuh sesuatu?" tanyanya sembari mendekati sang hyung.

"Ayo keluar." Ajak Taehyung pada sang adik. Jungkook seolah mengerti apa maksud dari sang hyung dan segera menyetujui ajakan itu.

Niat awal yang hanya berdiam dirumah berakhir dengan jalan bersama menyusuri jalanan kota Akita. Memang tak terlalu ramai tapi sangat nyaman. Jungkook menggandeng erat tangan sang hyung agar tangan Taehyung tetap merasa hangat.

"Pantas Scoups hyung melarang Wonu hyung kemari." Ucap Jungkook memulai obrolan.

"Kenapa?" tanya Taehyung. Jungkook tersenyum senang melihat respon sang hyung yang sudah membaik.

"Udara di sini benar-benar dingin hyung. Lihat tanganmu, bahkan sarung tangan tak cukup hangat untukmu." Ucap Jungkook sembari memperlihatkan tangan sang hyung yang terbalut sarung tangan rajut yang ia gandeng.

"Mingyu pernah bilang, kalau Wonu hyung itu punya tremor yang cukup parah. Dia juga sering merasa kedinginan. Tau tidak hyung? Bahkan di musim panas Wonu hyung selalu pakai baju lengan panjang. Auhh... kalau aku yang memakainya sudah mandi keringat." Ucap Jungkook panjang lebar sembari terus mengeratkan genggamannya pada tangan Taehyung.

Mereka berdua menyusuri jalanan kota Akita yang penuh dengan pengunjung dan pelancong itu. Semua orang tampak mengeratkan pakaian mereka meski hari masih terbilang terang.

Jungkook mengajak sang hyung untuk pergi ke Senshu park, tapi sebelum itu mereka mampir untuk bersantai sejenak di kafe yang cukup ramai disana.

Nuansa yang begitu hangat itu membuat Jungkook dan Taehyung benar-benar menikmati waktu luang mereka berdua. Jujur saja, ini pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua saja tanpa siapapun. Sudah sangat lama ia tak melakukan kegiatan semacam ini bersama hyungnya.

Mereka memesan kopi hangat agar bisa dibawa bersama naik ke Senshu park. Jungkook berencana ingin mengaja sang hyung untuk melihat nuansa malam kota Akita dari taman itu.

*Tring tring

Ponsel Jungkook berbunyi yang berarti seseorang tengah menelponnya sekarang juga. Diambilnya ponsel itu dari coat dan terlihat nama Mingyu tertera jelas disana.

"Panggilan video?" Jungkook segera merapikan penampilannya dan menggeser layar ponselnya keatas.

Terlihat Mingyu sedang rebahan di sebuah kasur yang bisa Jungkook tebak adalah kasur kamarnya. Ia tampak sedikit berantakan dan sukses membuat Jungkook terheran.

"Kacau sekali mukamu kayak baru diputusin pacar Gyu." Ucap Jungkook asal dan sukses membuat Mingyu mengerucutkan bibirnya.

"Yak!, aku bosan. Boleh aku menyusul kalian ke sana?" ucap Mingyu ngawur. Jungkook terkekeh dengan sahabatnya itu. Taehyung nampak sibuk dengan kopi dan memandangi suasana kafe itu.

"Kalian sedang dimana?" tanya Mingyu lagi.

"Sedang di kafe, kami akan ke Senshu park setelah ini." jelas Jungkook sembari memperlihatkan suasana kafe yang sedang ia dan Taehyung kunjungi. Terlihat Mingyu terkekeh pelan.

"Wah, apa kalian menikmati hidangannya?" tanya Mingyu tiba-tiba.

"Kopinya lumayan. Aku menyukai suasananya." Ucap Jungkook singkat.

"Syukurlah. Aku jarang sekali kesana. Apa banyak renovasi baru? Coba perlihatkan padaku."
Jungkook mendengus kesal pada sahabatnya itu.

"Wah... banyak kemajuan ternyata. Wonu hyung benar-benar hebat." Celoteh Mingyu yang sukses membuat Jungkook terheran-heran.

"Jangan bilang kafe ini—"

"Yeah, itu milik Wonu hyung."

"Apa?!" teriak Jungkook yang mengetahui kebenarannya dan sukses membuat mereka berdua di pandangi oleh pengunjung yang lain.

"Ya Tuhan, sempit sekali dunia ini." Mingyu tertawa renyah di seberang sana.

.

.

.

.

UnFeeling (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang