Thor balikkk
.
.
.
.
.
Happy reading Good Reader^^
.
.
.
Seminggu ini Taehyung terlihat sangat sibuk, mulai dari urusan kuliah ditambah lagi urusan perusahaan. Karena proyek di Osaka yang sudah benar-benar selesai. Mau tak mau ia juga harus mengurusnya seperti yag sudah dikatakan sang kakek padanya.
Ia harus bolak-balik keluar kota demi mengontrol semuanya. Seokjin yang sama-sama disibukkan dengan pekerjaan pun juga ikut khawatir dengan sang adik yang terkadang pulang larut malam dan hanya tidur sangat sedikit.
Jungkook yang diam-diam ikut memantau keadaan sang hyung pun juga tak luput dari rasa khawatirnya. Diam-diam ia selalu menyelipkan segelas susu dan buah-buah di depan pintu kamar Taehyung agar paling tidak hyungnya itu tetap teratur makannya.
Bahkan tak jarang ia meminta pelayan untuk selalu menyiapkan apa-apa yang diperlukan hyungnya agar hyungnya itu tetap sehat dan tidak mudah stress. Taehyung sendiri menerimanya karena ia pikir mungkin karena ia sibuk, kakek dan hyungnya meminta pelayan Han untuk mengurus semua tentang dirinya.
Hari ini Taehyung harus berangkat pagi-pagi sekali karena ada rapat dengan para karyawan unruk membahas kelangsungan perusahaan mereka. Disaat orang-orang masih terlelap dalam tidur mereka, Taehyung sudah rapi dengan setelan jas yang begitu pas di tubuhnya. Perlahan keluar dari mansion dan pergi mengendarai mobilnya dalam diam seperti biasa.
Jungkook yang tertidur nyenyak pun akhirnya terbangun pukul 7. Segera ia pergi ke meja makan yang hanya diisi olehnya saja. Pandangannya menyapu seluruh ruangan sembari mengunyah sarapannya.
"Paman Han?" panggil Jungkook
"Iya tuan?"
"Taetae hyung dimana? Dia tidak sarapan?" tanya Jungkook sembari terus mengunyah makanannya.
"Tuan Taehyung sudah pergi pagi-pagi sekali karena ada rapat di perusahaan. Ia berpesan pada saya agar mengantar anda ke sekolah tuan." Jelas pelayan Han. Jungkook terdiam sejenak.
"Apa Taetae hyung sudah sarapan?" tanya Jungkook cemas.
"Sudah, tuan. Para koki juga sudah membawakan tuan muda bekal. Apa anda ingin dibuatkan juga?" Jungkook mengangguk singkat.
"Buatkan seperti milik Taetae hyung." pelayan Han mengangguk dan berjalan ke dapur.
Jungkook yang biasanya lebih memilih naik sepeda untuk pergi ke sekola kali ini harus menurut karena permintaan Taehyung hyungnya. Dulu Seokjin pernah meminta Jungkook untuk diantar jemput namun ia menolak karena itu terlalu mencolok, tapi karena ini permintaan hyung tersayangnya ia menurut saja.
.
.
"Jungkook-ah!.." panggil salah satu teman sekelasnya yang baru saja keluar dari mobil. Jungkook yang hapal dengan suara itu memilih tak merespon dan terus berjalan meninggalkannya.
"Jungkookie... jangan meninggalkanku!" teriak pemuda itu yang membuat Jungkook menatapnya kesal.
"Berhenti bertingkah aneh Choi Mingyu!" teriak Jungkook tak kalah kerasnya denga teman sekelasnya yanng bernama Mingyu.
Pemuda yang dipanggil Mingyu itu hanya tersenyum meledek dan berlari kecil kearah Jungkook. Tingginya yang semampai membuatnya terlihat seperti tiang listrik jika berdiri disamping Jungkook.
"Pria tampan jangan memasang wajah seperti itu. Nanti fansmu beralih padaku, bagaimana?" selain seperti tiang listrik ternyata Mingyu jika begitu narsis. Jungkook hanya berdehem sekenanya dan memilih mempercepat jalannya menuju kelas.
Hari ini adalah hari olahraga. Jadi semua siswa memakai baju olahraga mereka dan ikut meramaikan hari dengan melakukan turnamen kecil-kecilan.
Jungkook dan Mingyu hanya akan mengikuti beberapa permainan yang diadakan, yaitu basket dan futsal. Karena mereka termasuk team basket wajar jika mereka sangat mahir dalam mencetak angka.
Tanpa Jungkook sadari sudah hampir satu tahun ia dan Taehyung hyungnya pindah ke Jepang. Bahkan ia sudah seperti warga jepang asli karena akses jepangnya yang sangat kental.
Mingyu sendiri sama seperti dirinya. Ia pindah ke Jepang saat penerimaan murid baru karena kedua hyungnya memilih tinggal di Jepang dan membuka bisnis restoran mereka.
Pertandingan basket akhirnya usai dan sudah jelas team Jungkook dan Mingyu lah yang menang. Jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Jungkook dan Mingyu segera pergi ke atap untuk menyantap bekal mereka.
"Tumben kau bawa bekal Kook. Biasanya minta punyaku" ucap Mingyu yang melihat kotak bekal Jungkook yang ukurannya cukup besar.
"Aku sebagai teman yang baik tak ingin mengganggu kerakusanmu saat kelaparan Gyu. Aku hanya penasaran bekal apa yang dimakan Tae hyungku hari ini, makanya aku minta dibuatkan." Jelas Jungkook dan Mingyu mengangguk paham sembari menyomot onigirinya.
"Wahh, karaage! Bagi satu Kook." Ucap Mingyu kegirangan saat melihat bekal Jungkook yang terlihat sangat mewah dan lengkap. Jungkook tanpa banyak bicara menyodorkan kotak bekalnya pada Mingyu. Mingyu mengambil beberapa dan meletakkannya di kotak bekal miliknya.
"Kau itu Gyu, kedua hyungmu punya restoran dan kafe. Kaunya juga pintar memasak tapi kenapa hanya makan onigiri? Dasar.." ucap Jungkook yang tak habis pikir dengan temannya itu.
"Aku bangun kesiangan Kook. Kedua hyung hanya bisa masak ramyeon." Ucap Mingyu lagi. Untuk kesekian kalinya Jungkook benar-benar tak habis pikir dengan keluarga Mingyu.
"Lalu kenapa mereka membuka restoran dan kafe!?" Okey, Jungkook mulai kesal.
"Itu resep keluarga ditambah dengan resepku. Aku pemilik hak patennya." Ucap Mingyu sembari membusungkan dadanya percaya diri.
*Plakk
"Akh.. kenapa dipukul?" kesal Mingyu yang mendapat pukulan di dadanya oleh Jungkook.
"Diam dan makan bekalmu. Jika kau banyak bicara, onigirimu tak akan dicerna dengan baik." Ucap Jungkook yang segera dituruti oleh Mingyu.
Mereka berdua memakan bekalnya dengan tenang sembari melontarkan candaan kecil. Karena ini hari olahraga, sekolah pulang lebih sore untuk bebersih peralatan dan acara besok yang akan diadakan festival musim panas di sekolah.
.
.
.
"Paman Han, Jungkook belum pulang?" tanya Seokjin tak melihat Jungkook di meja makan.
"Tuan muda Jungkook sedang mempersiapkan festival musim panas esok hari, tuan. Katanya akan pulang bersama tuan Mingyu." Jelas pelayan Han. Seokjin mengangguk pelan.
"Aku pulang!" ucap Jungkook sembari berjalan ke dapur untuk minum.
"Sudah makan Kook?" tanya Seokjin yang dibalas anggukan kecil.
"Sudah, dengan Mingyu tadi. Aku kekamar dulu hyung." ucap Jungkook langsung berjalan menuju kamarnya.
Ini sudah hampir setahun tapi Jungkook dan Seokjin masih terasa canggung karena pertengkaran mereka yang lalu.
.
.
.
.
Maaf Thor jarang up karena lagi sibuk revisian. Maklum semester tua.. Doa kan semoga Thor punya waktu banyak buat up cerita ini dan yang lainnya ya..
.
.
Jangan lupa nikmatin cerita Thor yang lagi.. Gumawo Good Reader^^
KAMU SEDANG MEMBACA
UnFeeling (Tamat)
Short StoryAjari aku bagaimana bahagia tanpa perlu merasa khawatir dan takut. Ajari aku bagaimana tersenyum dan menangis seperti layaknya mendapat kebahagiaan dan kesedihan. - Taehyung. . . . . .