Malam ini Queen merasa bosan dikamarnya sendirian, sejak tadi dia sudah selesai main game, nonton bahkan baca novel pun sudah. Dia duduk termenung disisi ranjang, duduk bersila, lalu dia mengambil ponselnya mencoba menghubungi seseorang.
Tut... tutt.. tuttt.
"Halo iya Queen ada apa?" ucap Andre, untung saja dia mengangkatnua jika tidak entah alan bagaimana nasibnya nanti.
"Jalan yok, kamu lagi ada dimana," ajak Queen dengan semangat 45 dan penuh harap tentunya.
"Dirumah, kayaknya gak bisa deh," ucap oramg diseberang sana membuat wajah Queen masam seketika.
"Hmm yaudah deh," lesu Queen dia ingin menutup panggilannya tapi Andre malah tertawa.
"Iya ayo becanda kok tadi heheh apasih yang enggak," kekeh Andre, wajah Queen menjadi teramg seketika.
"Serius!" ujar Queen memastikan ini bukan mimpi.
"Iya bener," jawabnya.
"Hah tadi kamu bilang di rumah gimana bisa?" sambung Queen karna yang dia tau Andre terlibat masalah dengan orang tuanya.
"Nanti aku ceritain ke kamu, jadii?" seru Andre yang membuat lamuman Quren buyar.
"Iya jadi jalan yuk, aku lagi bosen nih dirumah," Ucap Queen dengan turun dari ranjang.
"Siap laksanakan ibu negara," tukas Andre dalam hatinya sedang berdisko tak jelas mendengar ajakan Queen.
"Yaudah aku siap-siap dulu," sambung Queen.
"Iya ini aku juga mau berangkat," ucap Andre.
"Hati-hati," pesan Queen dia tak mau Andre sampai kenapa-kenapa.
"Iya sayang,"
Panggilan pun tertutup, dengan cepat Queen bersiap-siap, mengganti pakaiannya yang tadinya lusuh agar tidak malu-maluin. Dia memakai baju sederhana, sweter dan celana jeans menurutnya sudah pas, tak lupa dia juka memoleskan make up sedikit.
Queen mengusir rasa bosannya menunggu Andre dengan memainkan ponselnya, namun sampai sekarang dia belum menampakan diri. 1 jam berlalu Andre madih belum datang, Queen bergerak gelisah biasanya Andre akan langaung datang dalam waktu 5 menit saja tapi ini lama sekali.
Queen mondar-mandir kesana kemari, pikiran buruknya pun mulai menghantuinya. Berjalan gusar menuruni tangga siapa tau Amdre sudah ada dibawah sambil menggigit jari kukunya dia mulai gelisah, saat sampai dibawah dia tak melihat siapapun dan dimanapun.
"Gimana kalo Andre selingkuh, eh enggak enggak... emm kenapa gak gue telfon aja sih.. bodoh lu emng Queen," Gumam Queen merutuki dirinya sendiri.
Tuttt...tuutt...tutt
Tak ada jawaban dari Andre, Sekarang pun Queen benar-benar gelisah pikirannya menjadi satu ini sudah lama dari janjian mereka, dia kembali lagi mencoba menghubungi Andre.
Tutt...tutt...tutt..
"Halo!" ucap orang disebrang sana, Queen menyerngitkan dahinya dia hafal betul suara Andre tapi kali ini suaranya berbeda.
"Iya ini siapa ya?" tanya Queen, dia sedang berada di luar rumahnya bermaksud menunggu Andre tapi tak kunjung datang.
"Maaf apa adek kenal dengan pemilik ponsel ini?" tanya balik orang tersebut.
"Iya benar saya pacarnya.. kenapa ponselnya bisa ada di bapak ya?" jawab Queen dia bingung kenapa bisa ponsel Andre ada pada orang asing, pikirannya bercampur aduk.
"Begini dek pemilik ponsel ini kecelakaan kebetulan saya tadi ada dilokasi," jelas bapak tersebut.
Deg...
Perasaannya gundah, satu kabar saja dapat membuat pertahanan Queen roboh, tetes demi tetes air mata Queen mulai berjatuhan. Kakinya melemas tak bisa menahan diri, tubuhnya pun luruh ke lantai.
"Halo...halo," ulangnya beberapa kali memastikan panggilannya belum terputus tak ada suara dari Queen.
"Iya sekarang dia ada dimana pak?" Tanya Queen yang berusaha menahan isakan tangisnya.
"Kami sudah membawanya ke rumah sakit pelita dan juga tolong hubungi keluarganya ya," jawabnya
"Iya pak terima kasih saya akan segera kesana," panggilan pun ditutup.
Queen menghapus air matanya, mencoba bangkit dari duduknya, pikirannya beralih pada Andre. Air matanya terus menetes, dengan sedikit berlari dia keluar mencari tumpangan, karna mobilnya sedang rusak.
Tak ada satupun kendaraan yang lewat, hari sudah malam mana mungkin ada. Dia memutuskan untuk berjalan sampai menemukan taxi, dari pada membuang waktu hanya berdiri
"Duh gimana nih mana gak ada taxi yang lewat lagi... Akhh gue bodoh," gumam Queen sepanjang jala tiba tiba ada sebuah motor yang menghampirinya.
"Hy Queen ngapain malem-malem gini sendirian?" tanya orang tersebut.
" Gue lagi nyari taxi," jawab Queen gusar.
"Malem-malem kek gini mana ada Queen dan lo kenapa habis nangis ya, kenpa lagi?" Max yang melihat keadaan Queen yang cukup berantakan, air mata yang menetes, wajah yang khawatir.
"Eh Max gue boleh minta tolong gak?" pinta Queen dengan memelas
"Iya boleh kok," ujar Max, dia masih setia duduk diatas motornya.
"Anterin gue ke Rumah sakit sekarang," sendu Queen dengan menundukan kepalanya berharap mendapat bantuan.
" Memangnya ada apa Queen?" tanya Max tapi dibalas oleh gelengan.
"Nanti gue jelasin sekarang anter gue dulu," Queen tak mau membuang waktu untuk saat ini.
"Oke yaudah naik aja," suruh Max.
Selama perjalanan Queen menceritan semua kepada Max tapi pikirannya hanya Andre tak ada yang lain, Max yang mendengarkan itu pun paham walau hatinya sakit, orang yang dia sukai malah lebih memilih orang lain dari pada durinya.
"Apa gue gak punya harapan Queen," batin Max, dia sama sekali tak mau orang yang dia sayang sampai terluka ayaupun tersakiti. Setelah beberapa saat mereka sudah sampai di tujuan.
"Thanks udah nganterin gue," ucap Queen yang berlalu dari sana, Max ikut menyusul dari belakang.
" Tunggu Queen gue ikut," teriak Max namun, Queen tak memberi respon, dia berjalan menuju salah satu suster yang ada disana
"Permisi sus korban kecelakaan yang baru masuk tadi ada di mana ya?" tanya Queen, hatinya terasa terbakar.
"Oh itu dia sudah dipindahkan ke ruang rawat di sana kamu lurus aja nanti belok kiri kamar yang ke tiga," jelas suster tersebut
"Terima kasih Sus," Queen melangkah pergi, dengan berlari mencari dimana Andre sekarang, hatinya tak bisa dikendalikan.
"Queen pelan pelan nanti jatuh," cegah Max namun yang pastinya tak dihiraukan Queen, dia terus berlari sampai mendapatkan Andre.
.............
Next part selanjutnya ditunggu ya
wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...