GUNDUKAN TANAH

440 60 1
                                    

Queen dan Andre sekarang berada disebuah pemakaman yang didepan mereka ada duan buah makam. Queen terus saja menangis pilu orang yang dia sayang sekaramg telah tiada.

Flasback on.

"Orang tuaku meninggal hikss...mereka kecelakaan hikksssss...kenapa semua orang ninggalin aku? apa aku gak pantes bahagia? hikkss....mereka selalu jagain aku selama ini sekarang aku harus gimana lagi?" tangisan Queen mulai pecah.

Perasaan yang dialami setiap anak setelah kehilangan orang tuanya, sudah tak ada lagi tempat bersandar. Yang bisa menasehati baik buruknya perilaku kita, mereka rela berkorban demi membahagiakan anaknya.

Kalian mungkin tak sadar betapa lelahnya orang tua saat bekerja keras banting tulang dan sekarang mereka telah tiada apa yang akan kalian balas padanya sudah terlambat meminta maaf. Menyesal itulah yang kalian rasakan ketika menyakiti hati mereka.

"Queen tenangin diri kamu dulu aku akan selalu ada buat kamu Queen," Andre membawa Queen kedalam pelukannya mengusap punggungnya membuatnya lebih tenang.

"Aku sendiri sekarang Ndre mereka udah gak ada aku belum sempet bahagiain mereka. Mom selalu bilang kalo dia mau liat anaknya bisa sukses dengan kerja kerasnya tapi hikksss...sekarang mereka udah gak ada hikss." Queen semakin mempererat pelukannya air matanya terkuras habis.

Andre merasakan sesuatu yang terjadi pada tubuh Queen, tubuhnya mulai melemah dan pingsan dalam pelukannya. Wajahnya pucat dan matanya bengkak karna menangis terlalu lama, Andre membawanya pulang ke rumahnya.

Kehilangan seseorang yang paling berharga sangat sulit untuk dilupakan, mereka terlah berjuang demi masa depan kita tegakah kita untuk melawan nasehat mereka.

Flassback off.

"Mom, Dad kenapa kalian tinggalin aku sendirian? hiksss.... nanti siapa yang bangunin Queen sekolah hikksss.... kalian bilang akan selalu ada disisi Queen," Queen masih setia memeluk kedua batu nisan di depannya. Semua orang telah pergi satu persatu tinggal Queen dan Andre disana.

"Queen hari udah mulai sore ayo pulang mereka nanti sedih liat kamu nangis kek gini kamu harus bisa buktiin pada mereka kalo kamu bisa sukses!" Andre membatu Queen untuk berdiri dan membawanya pulang ke rumahnya.

Keheningan melanda, mereka berdua sedang berada didalam mobil Andre. Tatapan Queen kosong seperti tak ada kehidupan didalamnya, tangan Andre bergerak menggenggam tangan Queen.

"Kapanpun kamu butuh, aku akan selalu ada buat kamu Queen untuk melewati semua ini," Andre menatap intens pada Queen seakan memberi pesan agar dia percaya padanya.

Hidup Queen dan semangatnya telah hilang dia kalut dalam dilema tak ada lagi keluarga dalam hidupnya.

Sebuah mobil berhenti disebuah mension besar didalamnya hanya terdapat keheningan seperyi tak ada kehidupan. Queen melangkahkan kakinya memasuki mension tersebut, yang dulunya terdapat suara candaan dan tawaan berbeda dengan sekarang.

"Queen aku pulang dulu yah ada janji sama temen soalnya."Queen hanya mengangguk sebagai jawabannya. Andre mengecup kening Queen dan mengelus kepalanya dengan senyuman manis miliknya tapi yang di tatap tak bergeming sedikitpun.

Seorang gadis duduk di ruang tamu dengan televisi menyala di depannya tapi dia sama sekali tak menontonnya tatapannya sendu, matanya bengkak air matanya terus mengalir tanpa henti.

Tokk...tok...tokk.....

Suara ketukan pintu menyadarkan Queen dia segera membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Queen maafin kita tadi lambat dateng kesini," ucap Kalila dan sebelahnya ada Luna mereka menghamburkan pelukan pada Queen.

"Hmm... yaudah masuk dulu yuk," ucapan Queen terdengar aneh dari biasanya, sifatnya yang ceria sekarang hilang seketika.

"Queen lo jangan pernah ngerasa sendirian disini ada kita yang selalu ada buat lo jangan memendam semuanya sendiri," ucap Luna, mereka ikut menangis seakan merasakan apa yang dirasakan sahabatnya itu.

" Kita akan selalu bersama aku ngerti kok perasaan kamu udah Queen jangan nangis," ucap Kaila.

"Terima kasih kalian selalu ada, kalian adalah penyemangatku hiksss ... makasih banget," mereka bertiga sama sama menangis dalam diam saling memberi kekuatan satu sama lain.

"Udah sekarang jangan nangis dong nih aku ikutan nangis sekarang senyum mana Queen yang selalu ceria." Luna menghapus air mata Queen dan mereka saling membalasnya dengan senyuman.

................

Luna Vachirat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna Vachirat

Kaila Nastasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaila Nastasya.

My Queen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang