NYAMAN

482 64 1
                                    

Queen sekarang ada di apartement milik Andre, dia tinggal sendiri dan jarang pulang bertemu dengan orang tuanya.

Sikapnya juga tak acuh pada orang tuanya walaupun begitu mereka tetap menyayangi Andre sampai kapanpun. Semua dimulai karna kematian adiknya Naomi, dia meninggal karna sakit kanker stadium akhir, Naomi dan orang tuanya merahasiakannya dari Andre dia tak mau kakaknya merasa sedih dan terbebani

Andre sedang berada di dapur memasak makanan untuk Queen, dia pingsan karna kelelahan dan Mag nya kambuh karna tadi dia terlambat datang ke sekolah.

Queen sedang bersantai di depan televisi menonton film kartun Doraemon, kesukaannya karna sepulang sekolah dia tak sempat menontonnya.

"Nih makan Queen kamu pasti belum makan," Andre datang dengan membawa sepiring nasi goreng buatannya.

"Hmm makasih kelihatannya enak, gak lo kasih yang aneh-aneh kan?"Queen menatap penuh curiga pada makanan dihadapannya itu.

"Gak koktenang aja. Palingan habis lo makan kejang-kejang doang."

"Udah deh lo makan aja jangan banyak nanyak," sambung Andre yang mendapati tatapan sengit dari Queen.

"Lo gak makan?"

"Gak gue udah makan tadi." Andre melihatnya geleng geleng melihat cara makan Queen yang tak ada sopannya.

Andre mendekat perhalan ke arah Queen
yang sedang sibuk dengan ritual makannya. Queen berhenti menyuapkan makanan itu ke mulutnya, jantungnya bedegub kencang. Andre terus berjalan ke arah Queen dia menundukan badannya hingga sejajar dengannya.

Queen mencoba untuk tenang dia memejamkan matanya hal-hal negatif memenuhi pikirannya tak lama ada sentuhan di dagunya dan dia langsung membuka matanya mendengar tawaan Andre.

"Hahahh ngarep banget lo gua cium, mangkanya kalo makan jangan kayak anak kecil belepotan," Andre tertawa lepas sedangkan yang ditertawakan malah cemberut. Queen memanyunkan bibirnya dia kesal pada Andre sekaligus malu ketahuan berfikir seperti itu.

"Kenapa tuh bibir mau di cium lagi heh."
pipi Queen merona seketika wajahnya jadi merah padam menahan malu dia sudah dicium sebanyak dua kali oleh Andre, tangan Queen bergerak menutupi wajahnya.

"Jangan ditutup kamu keliatan cantik kok," Andre tersenyum dan duduk disamping Queen menyingkirkan tangannya dari wajah Queen.

Tangan Andre bergerak mengusap rambut Queen dia langsung memeluk Queen dengan erat sementara Queen tegang seketika diperlakukan seperti itu.

Bau vanila memenuhi hidung Andre yang membuatnya ingin seperti itu terus. Queen berusaha memberontak melepaskan pelukan itu, tapi tak bisa dan jujur dia nyaman berpelukan seperti ini.

"Tolong seperti ini sebentar saja Queen!"
Seru Andre yang semakin mempererat pelukannya Queen tak menolak dan membalas pelukan itu.

Tak lama terdengar suara isakan tangisan yang berasal dari Andre dia menangis dalam diam. Queen langsung melepaskan pelukan tersebut dan meluhat apa yang terjadi pada Andre.

"Dre kamu kenapa nangis sih?" Queen mengusap pelan sisa air mata milik Andre dia baru kali ini melihat seorang pria menangis "Apa ini salahku," pikir Queen.

"Queen tolong jangan tinggalin aku selamanya, aku gak mau kehilangan orang yang aku sayang yang kedua kalinya ku mohon,"Andre kembali memeluk Queen tak ingin dia pergi dari hidupnya.

"Gak kok aku gak bakal ninggalin kamu Dre janji," Queen mengusap punggung Andre untuk menenagkannya.

"Aku mencintaimu Queen. Aku akan selalu menjagamu!" Queen bingung harus menjawab apa pada Andre dia masih beluk yakin dengan perasaannya.

Akhir akhir ini Queen memang selalu memikirkan Andre kadang sikapnya berubah ubah kadang dingin dan kadang romantis seperti ini. Pikiran Queen berputar putar mencari sosok seperti apakah Andre dan dia tadi bilang gak mau kehilangan yang kedua kali pikir Queen.

Andre melepaskan pelukannya dia tersenyum tulus pada Queen.

"Mau jalan-jalan gak?" Ajak Andre dengan menggenggam tangan Queen.

"Mau ... Mau banget yuk!" senyuman manis terpancar dari wajahnya Andre merasa hatinya kembali merasakan kasih sayang yang dia rindukan selama ini.

Andre dan Queen pergi ke sebuah tempat hiburan sejak tadi mereka sama sama tersenyum dan Andre sama sekali tak melepaskan genggaman tangannya.

Andre dan Queen pergi ke sebuah tempat hiburan sejak tadi mereka sama sama tersenyum dan Andre sama sekali tak melepaskan genggaman tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disana banyak banyak orang berlalu lalang dan para pedagang disekitar jalan yang mereka lewati.

"Dre mau beli es krim yah" dengan tatapan memohon pada Andre mereka akhirnya pergi membeli es krim tadi Queen rasa vanila dan Andre rasa coklat.

Andre tersenyum ke arah Queen dia senang bisa pergi berdua dengannya. Queen merasa ditatap dia mengalihkan pandangannya yang tadi fokus dengan makan es krim.

"Kenpa kam..." ucapan Queen terpotong karna ponselnya berbunyi.

Dret... drett...

Queen segera merongoh ponselnya disaku seragamnya dia mengerutkan dahinya melihat panggilan dari nomer tak dikenal biasanya jarang ada nomor tak dikenal seperti ini.

"Halo, iya dengan siapa ya?" Queen berbicara dengan orang diseberang telvonnya tiba-tiba air matanya menetes dan ponselnya jatuh seketika.

Tangisannya mulai pecah Andre melihat hal itu mengalihkan pandangnnya pada ponsel tersebut hatinya tersa sesak melihat Queen menagis seperti ini.

"Queen ada apa kenapa nangis Queen kenapa?" Andre mengguncangkan tubuh Queen langsung memeluknya.

"Hikss...hiksss...Ndre itu. Gue..."

...................

Queen Arsya Latania Alvaretta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen Arsya Latania Alvaretta.

Queen Arsya Latania Alvaretta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andreas Jonathan Jenice.

My Queen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang